Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Komeng atas Kematian Anak Abdel Disebut Budaya Betawi, Apa Pendapat Budayawan?

Baca di App
Lihat Foto
Komentar komedian Komeng di unggahan Abdel atas putrinya yang meninggal dunia disoroti warganet.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Komentar komedian Komeng dalam unggahan mengenai kematian putri komedian Abdel Achrian mendapat beragam respons dari warganet.

Abdel diketahui baru saja kehilangan anak perempuannya, Keissha A. Wulandari pada 10 April 2023 pukul 16.00 karena sakit.

Ia pun memberitahukan kabar duka ini melalui unggahan foto makam sang anak melalui akun Instagram pribadinya.

Komeng termasuk salah satu orang yang membalas unggahan Abdel di Instagram.

"Semoga Almarhumah mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah. Sabar ye Pa Aab @abdelachrian. Ane pernah ngerasain dulu anak Ane yang cewe, ampe ga makan-makan Ane.. (emang bini Ane ga masak sih..)", tulis Komeng.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Komeng tersebut pertama kali disoroti oleh akun Twitter ini pada Selasa (11/4/2023). Pengunggah membagikan tangkapan layar komentar Komeng di akun Instagram milik Abdel.

Hal tersebut sontak memicu berbagai respons dari warganet. Salah satunya akun Twitter ini yang menyebut Komeng tidak pantas bercanda di saat Abdel baru berduka.

"Apasih nggak lucu banget Komeng, situasinya nggak tepat banget buat bercanda. Which is liat momen dong, itu Cing Abdel lagi berduka," ujar akun tersebut.

Sementara itu, warganet lain justru menyebut komentar Komeng sebagai hal yang normal dilakukan orang Betawi.

"Haduh. Orang Betawi itu coping mechanismnya begini karna humor sudah merekat disegala aspek kehidupan kita, termasuk kematian. And it's normal," kata akun ini.

Hingga Jumat (14/4/2023) pagi, unggahan pertama yang membagikan perihal ini telah tayang sebanyak 7,3 juta kali dan disukai 67.500 akun Twitter.

Baca juga: Ramai soal Lagu Bangbung Hideung Disebut Nyanyian Mistis, Pakar Budaya: Itu Lagu soal Cinta


Penjelasan pakar

Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra menjelaskan bahwa masyarakat Suku Betawi tentu tetap merasa duka atau sedih saat ada orang yang meninggal dunia.

"Malah ekspresinya terkadang berlebihan. Sedih, duka, ngegeloso, ngegerung-gerung," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (13/4/2023).

Meski begitu, menurut Yahya, warga Betawi dapat menutupi kedukaan mereka dengan tampilan yang girang. Salah satunya ditunjukkan melalui komentar bernada candaan .

"Tampilan girang ini dibungkus dengan ujaran spontanitas yang mencairkan dukalara. Ini mungkin yang tertangkap sebagai sedih tapi girang," lanjutnya.

Yahya menjelaskan bahwa masyarakat Betawi memiliki keyakinan bahwa qada dan qadar atau hari akhir bukan urusan orang hidup. Karena itu, mereka cenderung menanggapi berita kematian dengan pasrah dan bergantung kepada kuasa Tuhan.

"Jika paham pada ini, maka kehilangan atau duka merupakan kemestian dan kudu disambut girang," lanjutnya.

Baca juga: Asal Mula Kata Lebaran: Berakar dari Bahasa Betawi dan Jawa

Ditujukan ke orang terdekat

Arkeolog dan anggota Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta, Candrian Attahiyat menambahkan bahwa masyarakat Betawi memang terbiasa hidup lebih santai meskipun dalam situasi serius.

Salah satunya terlihat dari cara mereka menunjukkan sikap berduka cita.

Menurut Candrian, ujaran duka dikatakan dalam bahasa yang jenaka agar tidak ada orang-orang yang tersinggung. Misalnya mereka yang mungkin menjadi sakit hati saat membahas kematian.

"Sebenarnya lontaran tersebut bukan ditujukan kepada yang duka, tetapi kepada hadirin agar mengingatkan bahwa hadirin juga akan mengalami yang serupa," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/4/2023).

Ia menjelaskan, ujaran duka bernada jenaka ini dilontarkan tergantung situasinya. Orang yang dekat dan saling kenal lebih berkemungkinan melakukan hal tersebut.

Sebaliknya, ujaran itu tidak dilontarkan jika melibatkan orang terhormat atau berkedudukan tinggi.

"Jika yang duka adalah orang terhormat tentunya memelihara kekhidmatan," tambahnya.

Baca juga: Abdel Mengaku Masih Pakai Sabu Saat Memandu Acara Mamah Dedeh, Ini Gejalanya

Tanggapan Abdel

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, Abdel mengaku tidak tersinggung dengan ucapan yang disampaikan Komeng kepada mendiang anaknya. Ia juga tidak ingin menanggapi warganet yang tidak setuju dengan Komeng.

“Iyalah yang namanya orang kan ada aja ininya, tapi kalau buat saya, itukan komen buat saya. Kalau saya-nya enggak merasa tersinggung sama sekali ya sudahlah,” kata Abdel di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2023).

Abdel juga memaklumi ucapan berduka yang disampaikan komedian bernama asli Alfiansyah Bustami itu.

“Ya namanya Komeng ya gitu ya hahaha, mau ngomong apa juga orang Komeng, mau diapain gitu,” ujarnya.

Bukannya kesal, Abdel justru menganggap komentar Komeng dapat menghiburnya saat ia baru saja ditinggal sang putrinya di usia belia.

“Tapi ya kalau ditanya pendapat saya ya itu. Mungkin itu salah satu hal yang membuat saya tersenyum di hari itu ya, Si Komeng siaul,” pungkas Abdel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi