Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Nyeri Asam Lambung Ternyata Radang Ginjal, Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Ramai soal nyeri pada pinggang disebabkan radang ginjal.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan video perihal sakit perut di bagian pinggang yang dikira asam lambung namun ternyata penyakit radang ginjal ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun TikTok ini pada Rabu (29/3/2023).

Dalam video itu, pengunggah menuliskan narasinya seperti berikut:

"Sakit perut sebelah kiri nembus ke pinggang dikira cuman asam lambung, ternyata radang ginjal," tulisnya.

"Semoga jadi penggugur dosa," tambahnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video TKW Hong Kong Dikenai Denda Rp 9 Juta karena Beli Gamis Rp 200.000, Bea Cukai: Itu Penipuan

Baca juga: 12 Ciri-ciri Asam Lambung Naik, Apa Saja?

Hingga Jumat (14/4/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 516.000 kali dan mendapatkan 780 komentar dari warganet.

Lantas, benarkah asam lambung dan radang ginjal memiliki gejala yang sama?

Asam lambung dan radang ginjal memiliki gejala yang berbeda

Dokter sekaligus Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Ari Fahrial Syam menyampaikan bahwa penyakit radang ginjal adalah kondisi peradangan pada ginjal yang terjadi di bagian tertentu.

Ia menjelaskan, manusia memiliki dua ginjal yang posisinya terletak di area pinggang kanan dan kiri. Sehingga, bila seseorang yang menderita radang ginjal, maka bisa saja merasakan sakit dan nyeri di pinggang tersebut. 

"Radang ginjal dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda. Meskipun begitu, gejala radang ginjal dengan asam lambung tidaklah sama," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (14/4/2023).

Baca juga: 7 Makanan yang Baik untuk Penderita Penyakit Ginjal, Apa Saja?

Ia mengungkapkan, seseorang yang menderita asam lambung akan mengalami gejala nyeri yang muncul pada ulu hati. Namun, bila asam lambung tersebut sudah mencapai GERD, maka akan muncul gejala panas di dada seperti terbakar.

Sementara itu, nyeri yang terjadi pada penderita radang ginjal biasanya terjadi di salah satu pinggang (kanan/kiri) disertai mual, dan deman.

"Jadi saya sampaikan bahwa nyeri pada radang ginjal berbeda dengan nyeri pada asam lambung. Namun, bisa saja pasien-pasien yang mengalami radang ginjal mengalami nyeri tidak nyaman yang pada akhirnya bisa merangsang asam lambungnya menjadi tinggi," ungkapnya.

"Akibatnya, selain merasakan nyeri di ulu hati, seseorang juga mungkin akan merasakan nyeri pada pinggangnya," sambungnya.

Baca juga: Benarkah Air Kelapa Bisa Mencegah Batu Ginjal? Berikut Penjelasannya

Penyebab radang ginjal

Ari menjelaskan, secara umum penyakit radang ginjal bisa disebabkan karena dua hal, yakni infeksi dan non-infeksi.

"Bila radang ginjal dikarenakan infeksi, maka penyakit tersebut berhubungan dengan kuman," jelasnya.

Ia menuturkan, radang ginjal yang disebabkan karena infeksi biasanya terjadi pada pasien-pasien yang sebelumnya sudah memiliki penyakit batu ginjal. Sehingga, mereka berisiko mengalami infeksi yang menyebabkan radang ginjal.

Selain itu, radang ginjal yang dikarenakan oleh infeksi bisa juga disebabkan oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan menahan buang air kecil dan kurang minum air putih. Sehingga, hal tersebut akan menyebabkan infeksi pada kantung kencingnya yang kemudian naik ke ginjal dan menyebabkan peradangan.

"Sementara itu, radang ginjal non-infeksi bisa disebabkan karena penyakit autoimun, misalnya seperti lupus dan reaksi imunologi ketika pernah mengalami infeksi pada saluran pernapasan atas," pungkasnya.

Baca juga: 5 Mitos Tentang Penyakit Ginjal, Apa saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi