Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Meningkat Jelang Mudik Lebaran 2023, Apa Penyebab dan Bagaimana Mengantisipasinya?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Sejumlah relawan mengikuti acara pelepasan relawan COVID-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/3/2023). RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup pada Jumat (31/3/2023), setelah pertama kali merawat pasien Covid-19 pada 23 Maret 2020.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat jelang mudik Lebaran 2023.

Data kasus Covid-19 pada Jumat (14/4/2024) pukul 20.30 WIB, terlihat mengalami penambahan sebanyak 1.017 kasus, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 6.755.600.

Angka tersebut masih berpotensi mengalami peningkatan di tengah tingginya jumlah masyarakat yang akan menjalani mudik Lebaran tahun ini.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi bahwa jumlah pemudik pada Lebaran 2023 mencapai 123,8 juta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah tersebut mengalami peningkatan 47 persen secara nasional dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?


Baca juga: Jelang Lebaran 2023, Penularan Covid-19 Naik Hampir 1.000 Kasus, Apa yang Terjadi?

Lantas, apa yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia naik dan bagaimana cara mengantisipasi penularannya saat mudik?

Penyebab kasus Covid-19 di Indonesia naik

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi membenarkan adanya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia tersebut.

Ada beberapa penyebab mengapa Indonesia masih mengalami kenaikan kasus Covid-19. 

"Salah satu penyebab kenaikan kasus Covid-19 bisa dikarenakan adanya subvarian baru yakni Arcturus atau Omicron XBB.1.16," ungkap Siti kepada Kompas.com, Jumat (14/4/2023).

"Namun, hingga saat ini kami masih memonitor tren kasusnya karena variasi Archturus baru ada dua kasus." tambahnya.

Baca juga: Mengenal Covid-19 Subvarian Arcturus dan Gejalanya

Menurutnya, saat ini subvariasi yang masih mendominasi di Indonesia adalah BA.4.

Selain dikarenakan variasi Covid-19 baru, penyebab lainnya adalah penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai berkurang.

Di sisi lain, masih ada masyarakat yang tidak mau melakukan tes Covid-19 saat merasakan gejala dan tidak melakukan isolasi mandiri.

Baca juga: Vaksin Booster Kedua Gratis, Berikut Ketentuan Dosisnya

Cara mengantisipasi penularan Covid-19

Siti menambahkan, dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia masyarakat perlu melakukan antispasi untuk mencegah potensi penularannya kepada orang lain.

Terlebih, peningkatan kasus ini terjadi jelang mudik Lebaran 2023. Sehingga, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terkait potensi penularannya.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster agar dapat memperkuat imun tubuh.

Selain itu, masyarakat juga harus tetap menaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat berada di tempat umum atau di luar ruangan.

Kemudian, jika merasa sakit atau tidak enak, pihaknya menyarankan agar segera melakukan tes Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri.

Baca juga: Daftar Lengkap Jenis Booster Kedua Vaksin Covid-19 dan Dosisnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi