KOMPAS.com - Hari ini 111 tahun lalu, tepatnya 15 April 1912, kapal laut Inggris RMS Titanic tenggelam di Samudra Atlantik setelah menabrak gunung es.
Kapal Titanic adalah kapal laut terbesar dan termewah pada zamannya. Bahkan, kala itu, kapal ini amat dielu-elukan oleh orang-orang dan disebut tak memiliki kekurangan.
Di tengah perjalanan dari Southampton, Inggris ke New York, Amerika Serikat, tepatnya sekitar 400 mil di selatan Newfoundland, Kanada, kapal mewah ini menabrak gunung es dan tenggelam sekitar pukul 02.20 waktu setempat.
Dari sekitar 2.200 penumpang, 700 orang dinyatakan selamat, sementara 1.500 lainnya meninggal dunia.
Beberapa kisah dari penumpang selamat pun mewarnai tragedi tenggelamnya Titanic lebih dari satu abad lalu.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Detik-detik Kapal Titanic Menabrak Gunung Es hingga Karam
1. J Bruce Ismay
Joseph Bruce Ismay atau J Bruce Ismay adalah satu dari 700 penumpang Titanic yang selamat. Pebisnis asal Inggris ini masuk dalam daftar penumpang selamat yang kontroversial.
Bagaimana tidak, seperti dilansir Mental Floss, dia merupakan Direktur Pelaksana White Star Line, perusahaan pemilik RMS Titanic.
Turut serta berlayar mengarungi samudera bersama kapalnya, hidup Ismay mulai 15 April 1912 pun berubah.
Pada pukul 01.40 waktu setempat, Ismay yang tengah mengenakan piyama di balik jas, melangkah ke sekoci terakhir untuk meninggalkan sisi kanan Titanic yang mulai tenggelam.
Momen itulah yang membuat banyak orang mencap dirinya sebagai pengecut.
Bukan hanya itu, sebelum Titanic melakukan pelayaran perdana, Ismay disebut mengurangi jumlah sekoci lantaran geladak kapal terlalu berantakan.
Kendati demikian, belum ada bukti pasti terkait rumor pengurangan sekoci demi penampilan indah kapal mewah ini.
2. The unsinkable Molly Brown
Lebih dikenal sebagai "The Unsinkable Molly Brown" alias "Molly Brown yang Tidak Dapat Tenggelam", Margaret Tobin Brown bisa dibilang salah satu penyintas RMS Titanic paling terkenal.
Sosialita Amerika ini populer dengan sikap heroik membantu menyelamatkan korban wanita dari tragedi pada 1912 silam.
Melalui wawancara dengan The New York Times yang terbit seminggu setelah Titanic tenggelam, wanita ini pun menceritakan pengalamannya selamat dari maut.
Menurut dia, saat kapal mulai tenggelam, penumpang masih tampak begitu formal hingga sulit untuk menyadari bahwa mereka menghadapi tragedi.
Diiringi orang-orang yang masih mengobrol dan tertawa di geladak, Brown segera membantu memasukkan wanita ke dalam sekoci pertama yang telah diturunkan.
"Entah bagaimana, sepertinya saya tidak peduli dengan hal diselamatkan," pengakuannya.
Baru setelah beberapa saat, dua pedagang Amerika bernama Edward P Calderhead dan James McGough, "melemparkan" dirinya ke dalam sekoci nomor enam.
"Saya berutang hidup saya kepada mereka," kata dia.
3. Violet Jessop
Violet Jessop, seorang perawat dan pramugari kapal berhasil selamat dari maut sebanyak tiga kali. Titanic bukan satu-satunya tragedi kapal yang pernah dia alami.
Dilansir dari National Geographic, dia bertugas di tiga kapal White Star Line yang terkenal, yakni Olympic, Titanic, dan Britannic. Nahas, tiga kapal bersaudara ini sama-sama mengalami bencana di laut.
Violet Jessop pun mendapat julukan sebagai "Miss Unsinkable" atau "Perempuan yang Tak Bisa Tenggelam".
Semula pada 1911, pramugari muda ini menandatangani kontrak dengan RMS Olympic, kapal terbesar dan yang pertama dari trio kapal mewah White Star Line.
Semua berjalan lancar hingga 20 September 1911, ketika Olympic bertabrakan dengan kapal penjelajah Inggris HMS Hawke.
Kapal ini mengalami robekan besar di bawah garis air tetapi berhasil pulang kembali ke Inggris.
Sembari menunggu Olympic diperbaiki, Jessop dipindahkan ke kapal lain, RMS Titanic.
Kurang dari tujuh bulan kemudian, pada 14 April 1912, kapal ini menabrak gunung es dan tenggelam setelah empat hari menjalani pelayaran perdananya.
Kala itu, sekitar pukul 23:40 waktu setempat, Jessop baru saja menyelesaikan doa dan berada di tempat tidurnya ketika mendengar suara berderak dan robekan.
Awalnya, dia mengira itu adalah latihan. Lagi pula, pikirannya mengatakan bahwa Titanic yang dicap sebagai "kapal mewah tak bisa tenggelam" tidak mungkin terancam tenggelam.
Namun, kurang dari tiga jam kemudian, Jessop telah terapung-apung di atas sekoci dan menyaksikan kapal besar tempatnya bekerja menghilang ditelan Atlantik Utara yang gelap dan dingin.
Meski mengalami dua kecelakaan kapal hebat, Jessop terus bekerja di atas laut. Sayangnya, kecelakaan kembali terjadi saat dirinya bekerja di Britannic.
Pagi hari pada 21 November 1916, Britannic menabrak ranjau yang ditanam oleh U-boat Jerman. Kapal besar itu pun mengalami kerusakan besar dan tenggelam dengan cepat, akan tetapi Jessop sekali lagi berhasil selamat.
Baca juga: Kisah Kucing-kucing Angkatan Laut, Jadi Peramal Cuaca hingga Penjaga Pasokan Pangan
4. Anjing-anjing yang selamat dari Titanic
Bukan hanya manusia, beberapa anjing juga berhasil selamat dari maut di Samudera Atlantik pada 1912 silam.
Dikutip dari laman American Kennel Club, hewan peliharaan milik penumpang kelas satu ini beristirahat di kandang yang terletak di geladak Titanic.
Mereka juga tak jarang turut serta mendiami kabin bersama pemiliknya. Anjing di dalam kabin inilah yang kemudian berhasil selamat dari tenggelamnya kapal.
Sejumlah tiga anjing yang selamat dari maut tercatat memiliki kesamaan, yakni tinggal di dalam kabin dan berukuran kecil.
Mereka dibungkus selimut dan diselingkapkan di bawah mantel untuk turut bersama sang pemilik naik ke atas sekoci.
Adapun tiga anjing tersebut, yakni:
- Lady, Pomeranian milik Margaret Bechstein Hays yang dibawa dengan selimut dan berhasil menaiki sekoci nomor tujuh.
- Sun Yat Sen, anjing milik Myra dan Henry S Harper yang dievakuasi ke sekoci nomor tiga.
- Pomeranian, tak diketahui namanya, anjing milik Martin dan Elizabeth Jane Rothschild ini disembunyikan Elizabeth di sekoci nomor enam hingga keesokan harinya.