KOMPAS.com - Dhiyauddin, Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil menjadi pemenang lomba azan yang digelar di TV Otr El Kalam, Arab Saudi (24/3/2023).
Dhiyauddin adalah kontestan asal Indonesia yang berprofesi sebagai muazin.
"Saya berasal dari Indonesia dan sekarang menjadi muazin di Malaysia," ujarnya, dikutip dari Kompas.com Rabu (5/4/2023).
Saat lomba, suaranya mampu menggetarkan hati para juri.
Bahkan, salah satu juri menitikkan air mata ketika Dhiyauddin mengumandangkan azan.
Dilansir dari PRN Asia, lomba tersebut terdiri dari dua kategori, yaitu lomba azan dan melantunkan Al Quran.
Keduanya sama-sama mengandalkan kemampuan vokal pada kontestan.
Kompetisi tersebut merupakan salah satu inisiatif dari Otoritas Entertaimen Umum Saudi.
Baca juga: Warga Indonesia Dhiyauddin Sabet Juara 2 Lomba Azan di Arab Saudi, Dapat Hadiah Rp 4 Miliar
Satu-satunya kontestan Indonesia yang lolos
Diberitakan Kompas.com Rabu (5/4/2023), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh dalam unggahannya mengatakan bahwa Dhiyauddin adalah satu-satunya kontestan Indonesia yang lolos.
Dhiyauddin berhasil menyingkirkan ribuan peserta hingga lolos ke babak semifinal.
Saat melantunkan azan di panggung, juri mengatakan bahwa dalam hati Dhiyauddin sudah melekat bahasa Arab sebagai bahasa Al Quran.
Baca juga: Dhiyauddin WNI yang Lolos Semifinal Lomba Azan di Arab Saudi, Buat Juri Menangis
Dapat hadiah Rp 4 M
Kompetisi yang digelar Otr El Kalam itu menawarkan hadiah hingga 3,3 juta dollar AS.
Jumlah itu terbilang besar dalam sejarah kompetisi internasional semacam itu.
Juara pertama untuk kategori melantunkan Al Quran berhak mendapatkan hadiah sebesar 800.000 dolar AS, sekitar Rp 12 miliar.
Sementara untuk juara pertama kategori azan mendapatkan hadiah 534.000 dollar AS atau sekitar Rp 8 miliar.
Sementara, dikutip dari Al Arabiya, Dhiyauddin memperoleh hadiah uang senilai 1 juta riyal Arab Saudi atau sekitar Rp 4 miliar setelah berhasil keluar sebagai juara dua kategori lomba azan.
Adapun juara pertama lomba azan diraih warga Arab Saudi bernama Muhammad al-Sharif.
Sementara untuk pemenang kategori melantunkan Al Quran, pemenang pertama dan keduanya adalah Younes Shahmoradi dari Iran dan Abdulaziz al-Faqih dari Arab Saudi.
Kompetisi ini mulanya diinisiasi oleh Otoritas Entertaimen Umum Saudi pada 2019.
Warganet menyoroti pajaknya
Setelah diberitakan, keberhasilan Dhiyauddin menjuarai lomba tersebut pun langsung mendapat sorotan dari warganet di Indonesia.
Sejumlah warganet bertanya-tanya apakah Dhiyauddin bakal dikenai pajak atas hadiah Rp 4 miliar yang berhak diterimanya sebagai juara dua.
Selain itu, warganet juga penasaran dengan besaran pajak yang harus dibayarkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.