KOMPAS.com - Jika puncak gunung adalah tempat paling tinggi di bumi, maka di mana tempat paling bawah atau dalam? Jawabannya adalah palung laut.
Palung laut adalah bagian terdalam dari samudra dan beberapa di antaranya menjadi tempat paling dalam di dunia.
Lantas, bagaimana pengertian dan proses terbentuknya palung laut? Simak penjelasan berikut.
Pengertian palung laut
Dilansir dari WorldAtlas, palung laut adalah cekungan curam dan sempit di dasar samudra yang terjadi di perbatasan antara lempeng konvergen dan lempeng litosfer.
Lempeng-lempeng tersebut perlahan-lahan bergerak menuju satu sama lain pada jarak yang berkisar beberapa milimeter hingga lebih dari 10 sentimeter per tahun.
Palung dibuat ketika kerak samudra tua dari satu lempeng tektonik terdorong ke bawah lempeng lain.
Proses ini menaikkan gunung, menyebabkan gempa bumi, hingga membentuk gunung berapi di dasar laut dan di darat.
Dengan kedalaman melebihi 6.000 meter palung membentuk "zona hadal" dunia, yang mencakup 45 persen samudra global terdalam.
Lereng bawah laut yang luas dan dinding palung yang curam membentuk sebagian besar zona hadal, di mana habitat unik bagi beragam spesies hidup.
Baca juga: Mengenal Atmosfer: Pengertian, Fungsi, dan Lapisan-lapisannya
Proses pembentukan palung laut
Mengutip laman Woods Hole Oceanographic Institution, palung dibentuk oleh subduksi, proses geofisika di mana dua atau lebih lempeng tektonik bumi bertemu.
Selanjutnya, lempeng yang lebih tua dan lebih padat didorong ke bawah lempeng yang lebih ringan dan jauh ke dalam lapisan.
Proses ini menyebabkan dasar laut dan kerak terluar (litosfer) membengkok dan membentuk cekungan curam berbentuk V. Ini lah yang dikenal sebagai palung.
Palung yang terbentuk menjadi fitur geologis yang dinamis dan merupakan bagian penting dari aktivitas seismik bumi, dan juga sering menjadi lokasi gempa bumi besar.
Subduksi juga menghasilkan proses upwelling dari kerak cair yang membentuk pegunungan dan pulau vulkanik sejajar dengan palung.
Contoh busur vulkanik ini dapat dilihat di Kepulauan Jepang, Kepulauan Aleutian, dan banyak lokasi lain di sekitarnya yang disebut the Pacific "Ring of Fire atau cincin api Pasifik.
Baca juga: Apa Perbedaan Atmosfer dan Lapisan Ozon? Simak Penjelasan Berikut
Habitat di palung laut
Palung laut memiliki habitat unik yang menjadi rumah bagi beragam spesies, banyak di antaranya baru atau masih belum diidentifikasi.
Dilansir National Geographic, tidak adanya sinar matahari yang menembus palung laut terdalam, membuat fotosintesis menjadi tidak mungkin.
Hal ini membuat organisme yang hidup di palung samudra telah berevolusi dengan adaptasi yang tidak biasa agar bisa berkembang di ngarai yang dingin dan gelap.
Secara umum, kehidupan di palung laut gelap cukup terisolasi dan bergerak lambat. Tekanan di dasar Challenger Deep, misalnya, sekitar 12.400 ton per meter persegi.
Hewan laut besar, seperti hiu dan paus, tidak dapat hidup di kedalaman yang bertekanan tinggi seperti ini.
Baca juga: Apa Perbedaan Atmosfer dan Lapisan Ozon? Simak Penjelasan Berikut
Banyak organisme yang tumbuh subur di lingkungan bertekanan tinggi tidak memiliki organ berisi gas, seperti paru-paru.
Organisme ini, banyak yang terkait dengan bintang laut atau jeli, sebagian besar terbuat dari air dan bahan “agar-agar” yang tidak mudah hancur semudah paru-paru atau tulang..
Bahkan jenis ikan yang hidup di palung seperti agar-agar. Beberapa spesies bulb-headed snailfish yang hidup di dasar Palung Mariana memiliki tubuh yang bisa dibandingkan dengan kertas tisu.
Banyak dari makhluk ini bergerak di kedalaman dengan cukup baik, bahkan untuk melakukan migrasi vertikal lebih dari 1.000 meter dari dasar palung setiap harinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.