Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Sebut Pemerintah AS Punya Akses Penuh Akun Twitter Pengguna

Baca di App
Lihat Foto
businessinsider.com
CEO Tesla & SpaceX, Elon Musk
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - CEO Twitter yang juga merupakan CEO Tesla Elon Musk membuat pernyataan mengejutkan.

Dikutip dari DailyMail, dalam sebuah wawancara Musk menyebut bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) ternyata memiliki akses penuh ke akun Twitter milik pengguna.

Dalam wawancara tersebut Musk mengatakan, dirinya juga baru mengetahui hal ini dan cukup terkejut dengan hal tersebut.

Baca juga: Cara Menghapus Akun Twitter Secara Permanen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Elon Musk

Pernyataan tersebut disampaikan Musk dalam sebuah wawancara dengan Fox News saat ditanyai oleh pembawa acara Tucker Carlson.

"Sejauh mana lembaga pemerintah secara efektif memiliki akses penuh ke segala sesuatu yang terjadi di Twitter mengejutkan saya," kata Musk dalam klip wawancara dikutip dari Independent.

Musk menyebut ia sebelumnya tak menyadari bahwa Pemerintah AS bisa mengakses sampai ke akunt Twitter pengguna. Sementara wawancara ini diperkirakan akan tayang pada Selasa (18/4/2023) malam.

Cuplikan wawancara ini juga diposting di Twitter oleh Carlson melalui akun resmi miliknya.

"Apakah itu ternasuk DM seseorang," tanya Carlson dalam potongan video tersebut.

"Ya," ujar Musk mengiyakan.

Pengakuan Musk tersebut diperkirakan akan menimbulkan kekhawatiran yang meluas terhadap pengguna yang berasumsi percakapan pribadinya menjadi tidak aman.

Meski demikian, belum jelas berapa lama Pemerintah AS memiliki akses semacam itu.

Baca juga: Cara Mengunci Akun Twitter dan Menjadikannya Privat

 

Kekhawatiran seputar AI

Selain membahas hal tersebut, Musk dalam acara ini juga terlihat akan membicarakan kekhawatirannya seputar artificial intelligence (AI).

Dalam klip lain yang juga dibagikan Carlson, Musk mengemukakan kekhawatirannya dengan mengatakan bahwa teknologi AI berpotensi menghancurkan peradaban manusia.

“AI lebih berbahaya daripada, katakanlah, desain pesawat terbang atau pemeliharaan produksi yang salah urus, atau produksi mobil yang buruk dalam arti bahwa ia memiliki potensi. Betapapun kecilnya kemungkinan itu, tetapi tidak sepele, ia memiliki potensi peradaban. pemusnahan,” katanya.

Sosok Musk belakangan kerap disorot oleh warganet terutama sejak dirinya menjadi CEO Twitter.

Ia sebelumnya banyak dikritik lantaran memangkas separuh staf perusahaan dalam waktu satu minggu.

Dia juga mengakhiri kerja jarak jauh para pegawai dan mengeluarkan ultimatum agar karyawan setuju dengan pola kerja atau cuti yang ia tetapkan yang dinilai lebih ketat.

Baru-baru ini Musk juga mengumumkan bahwa pemiliki akun centang biru akan mulai dihapus minggu ini.

Penghapusan tidak akan dilakukan jika pemilik akun centang biru membayar biaya bulanan sebesar 8 dollar AS untuk berlangganan Twitter Blue.

Pekan lalu, Musk juga menggabungkan Twitter dengan entitas lain bernama X Corp yang merupakan bagian dari X Holding Corp miliknya.

Perusahaan ini disebut-sebut akan menjadi perusahaan induk masa depan untuk semua perusahaan Elon Musk termasuk Neuralink, SpaceX, Tesla, dan The Boring Company.

Baca juga: Elon Musk Diam-diam Bikin Perusahaan Kecerdasan Buatan Pesaing OpenAI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi