Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Risiko Terkena Serangan Jantung, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/P.KASIPAT
Ilustrasi penderita penyakit jantung.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau mengalami penyumbatan.

Penyumbatan umumnya terjadi karena penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam arteri jantung.

Kondisi ini menyebabkan otot jantung tidak mendapatkan oksigen. Semakin lama aliran darah terganggu, semakin besar kemungkinan jantung mengalami kerusakan. Akibatnya bahkan jantung akan berhenti berdetak dan mengakibatkan kematian.

Beberapa kondisi kesehatan, gaya hidup, serta usia dan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Untuk mencegah terkena serangan jantung, berikut faktor risiko serangan jantung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Serangan Jantung: Pengertian, Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Pencegahan


Usia

Pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berusia 55 tahun ke atas lebih mungkin mengalami serangan jantung daripada pria dan wanita yang lebih muda.

Menurut Heart.org, mayoritas orang yang meninggal karena penyakit jantung berusia 65 tahun atau lebih.

Jenis kelamin

Pria memiliki risiko lebih besar terkena serangan jantung daripada wanita. Mereka umumnya mengalami serangan lebih dulu daripada wanita. Sebaliknya, wanita memiliki risiko terkena serangan jantung lebih kecil daripada pria.

Namun, meski serangan jantung dapat menyerang siapapun, wanita memiliki risiko kematian yang lebih besar akibat kondisi tersebut hanya dalam hitungan beberapa minggu.

Keturunan

Anak dari orang tua dengan penyakit jantung lebih mungkin terkena kondisi yang sama. Tidak hanya faktor keturunan, kelompok ras juga memengaruhi kondisi kesehatannya.

Orang kulit hitam memiliki tingkat tekanan darah tinggi yang lebih parah pada usia muda. Risiko penyakit jantung juga lebih tinggi di antara orang Meksiko Amerika, Indian Amerika, penduduk asli Hawaii, dan beberapa orang Asia Amerika.

Salah satu penyebabnya mungkin karena tingkat obesitas dan diabetes yang lebih tinggi di sana.

Baca juga: Waspada, Kenali 5 Gejala Penyakit Jantung pada Wanita

Pola makan

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), makanan yang kaya akan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dapat memengaruhi penyakit jantung.

Selain itu, terlalu banyak garam dalam makanan dapat meningkatkan tekanan darah. Jika dibiarkan, hal-hal tadi akan menyebabkan penggumpalan darah di otak.

Kurang olahraga

Tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan penyakit jantung. Itu karena tubuh justru akan mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Alkohol

Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Ini juga meningkatkan kadar trigliserida, zat lemak dalam darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Wanita tidak boleh minum alkohol lebih dari 1 gelas sehari. Sementara pria seharusnya tidak lebih dari 2 minuman sehari.

Merokok

Penggunaan tembakau meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Kondisi ini muncul karena rokok nikotin meningkatkan tekanan darah sementara karbon monoksida dari asap rokok mengurangi jumlah oksigen yang dibawa oleh darah.

Paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung terhadap bukan perokok.

Baca juga: 7 Minuman Penurun Kolesterol, Bantu Tubuh Terhindar dari Penyakit Jantung

Masalah kesehatan

Menurut Mayo Clinic, orang yang mengalami masalah kesehatan juga berpotensi terkena serangan jantung. Masalah kesehatan ini seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, obesitas, diabetes.

Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri yang menuju ke jantung. Kolesterol jahat akan mempersempit arteri. Selain itu, gula darah tinggi juga meningkatkan risiko serangan jantung.

Sindrom metabolik

Penderita sindrom mengalami hal berikut, yaitu pinggang membesar, tekanan darah tinggi, kolesterol baik rendah, trigliserida tinggi, dan gula darah tinggi.

Memiliki sindrom metabolik membuat orang tersebut dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung dibandingkan orang yang tidak memilikinya.

Riwayat keluarga

Jika memiliki kakek-nenek, orang tua, atau saudara yang mengalami serangan jantung, orang itu mungkin berisiko lebih tinggi terkena kondisi yang sama.

Stres

Stres emosional, seperti kemarahan ekstrim, juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Penggunaan narkotika

Kokain dan amfetamin adalah zat stimulan. Keduanya dapat memicu kejang arteri koroner yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Baca juga: 5 Sayuran yang Sehat untuk Jantung, Bisa Memperpanjang Usia

Riwayat preeklamsia

Preeklamsia adalah peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urine yang terjadi saat kehamilan. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah pada ibu hamil. Jika terjadi, maka meningkatkan risiko penyakit jantung seumur hidup.

Kondisi autoimun

Kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus, dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Serangan jantung merupakan kondisi serius yang berpotensi menyebabkan kematian. Untuk menurunkan potensi terkena gangguan ini, ubah perilaku yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Terapkan gaya hidup sehat, berupa pola makan yang menyehatkan jantung, aktif, berhenti merokok, mengelola stres, dan menjaga berat badan yang sehat, untuk membantu mencegah penyakit jantung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi