Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Habitat Spesies yang Hidup di Palung Laut?

Baca di App
Komentar Lihat Foto
1840489pavan nd via WIKIMEDIA COMMONS
ilustrasi dasar laut
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Palung laut adalah jurang yang berada di dasar samudra yang terbentuk akibat proses subduksi, di mana dua atau lebih lempeng tektonik bumi bertemu.

Dilansir dari WorldAtlas, palung laut adalah cekungan curam dan sempit di dasar samudra yang terjadi di perbatasan antara lempeng konvergen dan lempeng litosfer.

Lempeng-lempeng tersebut perlahan-lahan bergerak menuju ke arah satu sama lain pada jarak yang berkisar beberapa milimeter hingga lebih dari 10 sentimeter per tahun.

Palung terbentuk ketika kerak samudra tua dari satu lempeng tektonik terdorong ke bawah lempeng lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lereng bawah laut yang luas dan dinding palung yang curam membentuk sebagian besar zona hadal (wilayah laut terdalam) menjadi habitat unik bagi beragam spesies untuk hidup.

Baca juga: 5 Palung Terdalam di Dunia, Ada di Mana Saja?

Habitat di palung laut

Dilansir National Geographic, palung laut adalah habitat yang paling tidak umum di bumi. Tekanannya mencapai lebih dari 1.000 kali daripada permukaan, dan suhu airnya tepat di atas titik beku.

Bahkan tekanan di dasar palung terdalam di dunia, di Challenger Deep sekitar 12.400 ton per meter persegi.

Dan yang paling penting, tidak ada sinar matahari yang menembus palung laut terdalam, sehingga tidak mungkin untuk terjadinya fotosintesis.

Organisme yang hidup di palung samudra telah berevolusi dengan adaptasi yang tidak biasa untuk dapat berkembang di jurang yang dingin dan gelap tersebut.

Perilaku adaptasi mereka itu disebut disebut visual interaction hypothesis (hipotesis interaksi visual), yang menyatakan bahwa semakin besar visibilitas suatu organisme, semakin banyak energi yang harus dikeluarkan untuk menangkap mangsa atau mengusir predator.

Secara umum, kehidupan di palung samudra terisolasi dan bergerak lambat.

Baca juga: Mengenal Palung Laut: Pengertian, Proses Pembentukan, dan Habitatnya

Organisme di palung laut

Tekanan yang tinggi di dasar palung, membuat hewan laut besar, seperti hiu dan paus, bahkan tidak dapat hidup di sini.

Banyak organisme yang tumbuh subur di lingkungan bertekanan tinggi ini tidak memiliki organ berisi gas, seperti paru-paru.

Organisme ini umumnya berupa bintang laut atau jeli, yang sebagian besar terbuat dari air dan bahan agar-agar yang tidak mudah hancur seperti paru-paru atau tulang.

Banyak dari makhluk ini berenang di kedalaman dengan cukup baik, bahkan untuk melakukan migrasi vertikal lebih dari 1.000 meter dari dasar palung setiap harinya.

Bahkan ikan yang hidup di palung yang dalam pun berbentuk seperti agar-agar. Beberapa spesies bulb-headed snailfish yang memiliki tubuh setipis tisu, hidup di dasar Palung Mariana.

Baca juga: Mengenal Palung Mariana, Tempat Terdalam di Bumi

Jaringan makanan

Banyak spesies ikan telah beradaptasi dengan kehidupan di palung laut yang gelap.

Beberapa menggunakan adaptasi bioluminescence, artinya mereka menghasilkan “cahaya hidup” mereka sendiri untuk menarik mangsa, mencari pasangan, atau mengusir pemangsa.

Anglerfish, misalnya, menggunakan pertumbuhan bercahaya di bagian atas kepala mereka (disebut esca) untuk memikat mangsa.

Setelah memikat mangsanya, Anglerfish kemudian menangkap ikan kecil itu dengan rahangnya yang besar dan bergigi.

Tanpa fotosintesis, komunitas yang hidup di dasar palung bergantung terutama pada dua sumber nutrisi yang tidak biasa.

Baca juga: 5 Pulau Terpencil di Dunia, Ada yang Dihuni oleh Hanya 269 Penduduk

Yang pertama adalah "marine snow", yakni jatuhnya bahan organik secara terus-menerus dari kolom air yang lebih tinggi.

Marine snow sebagian besar berupa detritus, termasuk kotoran dan sisa-sisa organisme mati seperti rumput laut atau ikan.

Sumber nutrisi lain untuk jaring makanan di palung laut berasal dari kemosintesis, proses di mana produsen di palung laut, seperti bakteri, mengubah senyawa kimia menjadi nutrisi organik.

Senyawa kimia yang digunakan dalam kemosintesis adalah metana atau karbon dioksida yang dikeluarkan dari ventilasi hidrotermal dan rembesan dingin.

Salah satu hewan umum yang mengandalkan bakteri kemosintetik untuk makanannya adalah cacing tabung raksasa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi