Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pistol Dirut BUMN Meletus di Bandara Sultan Hasanuddin

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Bandara Sultan Hasanuddin.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Pistol milik direktur utama (dirut) salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meletus di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (17/4/2023), saat petugas bandara melakukan pengecekan barang bawaan untuk check in di Counter 16 Citilink sebelum menaiki pesawat.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, letusan dari pistol sempat mengenai meja Counter 16 Citilink dan suaranya mengagetkan penumpang dan petugas di lokasi.

Berikut fakta terkait kejadian itu yang dihimpun Kompas.com:

Baca juga: Viral, Video Pria Misterius Todongkan Benda Mirip Pistol Bubarkan Balap Liar, Ini Kata Polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milik dirut BUMN PT Berdikari

Diketahui, pistol tersebut merupakan milik dari Dirut PT Berdikari, Harry Warganegara.

Rencananya, Harry akan terbang ke Jakarta dengan menumpangi pesawat Citilink QG 333 bersama rombongan Kementerian Pertanian (Kementan) usai menghadiri kunjungan kerja di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

“Tujuannya ke Jakarta. Rombongan Kementan cuman informasinya mendahului karena Mentan jam 12 siang baru berangkat,” ungkap Kapolsek Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Iptu M Arsyad seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Meletus karena terjatuh

Awalnya senjata itu dipegang oleh protokoler Kementan saat melakukan check in.

Namun, ketika hendak diperiksa dan dilakukan pengosongan, senjata api (senpi) itu justru terjatuh dan meletus.

“Jadi kebetulan saat itu kurang hati-hati sampai terjatuh itu,” ungkap Arsyad.

“Senjata saat diangkat, karena saat terjatuh dalam posisi terkokang, jadi saat diangkat meledak,” lanjutnya.

Baca juga: Ramai soal Makan Ular Saat Bela Negara Rekrutmen BUMN, Ini Penjelasan FHCI

Berisi peluru karet

Menurut Arsyad, isi dari pistol berkaliber 32 battle army itu bukan peluru tajam, melainkan peluru karet.

“Ada lima butir. Yang meledak itu satu kali peluru karet yang sempat terkokang pada saat terjatuh,” ujarnya.

Izin kepemilikan lengkap

Arsyad mengatakan, setelah kejadian itu, polisi segera untuk memeriksa pemilik senjata dan protokoler Kementan.

Hasilnya, semua dokumen kepemilikan senjata dinyatakan resmi dan lengkap.

"Kami sudah lakukan pemeriksaan, izinnya lengkap. Ada surat izin resminya. Yang kami konfirmasi yang protokoler Kementan. Karena setiap kementerian atau lembaga ada protokolernya," jelasnya.

Senjata pun hanya diamankan oleh polisi, tidak ditahan.

Baca juga: Siapa Dito Mahendra yang Rumahnya Digeledah KPK dan Ditemukan 15 Senjata Api?

Erick Thohir akan beri sanksi

Menteri BUMN Erick Thohir buka suara terkait pistol salah satu anak buahnya yang meletus di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Erick mengaku akan mempelajari terlebih dahulu temuan di lapangan mengenai kejadian itu.

“Saya harus pelajari dulu karena belum ada laporan tertulis,” tuturnya seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Menurut Erick, seharusnya dirut BUMN tidak membawa senpi.

“Tapi kalau saya sebagai menteri enggak bawa pistol, memang kita datang ke rakyat mau nakut-nakutin? Enggaklah. Kita harusnya melayani rakyat dong,” ucapnya.

Erick pun akan memberikan sanksi kepada yang bersangkutan atas insiden tersebut.

“Pasti dong (ada sanksi tegas), kalau sudah ada hitam di atas putihnya,” tandasnya.

(Sumber: Kompas.com/Reza Rifaldi I Editor: Dita Angga Rusiana, Erlangga Djumena)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi