Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Kirim Manusia ke Mars, Roket Starship Milik Elon Musk Meledak Usai Diluncurkan

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun Twitter @elonmusk
Roket Starship milik Elon Musk meledak.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Roket raksasa buatan SpaceX, Starship meledak empat menit setelah diluncurkan, Kamis (20/4/2023).

Roket milik Elon Musk itu jatuh di Teluk Meksiko.

Mulanya, peluncuran roket dimaksudkan untuk uji coba langkah pertama perjalanan manusia ke Mars.

Dikutip dari Time, roket setinggi 120 meter itu tidak membawa awak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluncuran ini merupakan upaya kedua setelah perusahaan itu menunda peluncuran roket pada Senin (17/4/2023).

Pada percobaan pertama, peluncuran roket dibatalkan karena katup penguatnya membeku.

Baca juga: Puing Roket China Jatuh di Samudra Hindia Barat Daya Indonesia, BRIN: Serpihan Tidak Mengenai Permukiman

Dugaan ledakan

Dilansir dari Guardian, ledakan itu tampaknya disebabkan karena dua bagian dari sistem roket tidak terpisah dengan benar setelah lepas landas.

Belum dapat dipastikan apakah roket tersebut meledak secara spontan atau tidak.

Sebelumnya, SpaceX telah memperingatkan bahwa peluang keberhasilan peluncuran roket itu cukup rendah.

Namun, mereka tetap melakukan uji terbang dengan dalih untuk mengumpulkan data.

Pendiri SpaceX, Elon Musk kemudian memperoleh persetujuan dari Administrasi Penerbangan Federal untuk melanjutkan peluncuran.

Baca juga: Puing Roket China Seberat 25 Ton Akan Jatuh ke Bumi, Kapan dan di Mana?

Roket Starship

Masih dari sumber yang sama, roket Starship milik Elon Musk mulanya bernama BFR.

Dengan roket ini, manusia bisa menjadi spesies antarplanet.

Musk mengatakan, perjalanan ke Mars menjadi penting apabila terjadi peristiwa yang menghancurkan bumi, seperti perang nuklir hingga serangan asteroid.

SpaceX mengklaim bahwa Starship memiliki kapasitas muatan hingga 150 ton yang bisa mengakut puluhan orang dalam penerbangan antarplanet berdurasi panjang.

NASA juga telah mengontrak SpaceX untuk mendaratkan astronot, termasuk wanita pertama, di bulan paling cepat pada 2025.

Perusahaan telah mengumumkan rencana jangka panjang untuk menggunakan pesawat ruang angkasa untuk perjalanan komersial di bumi.

Baca juga: Roket SpaceX Elon Musk Bakal Tabrak Bulan, Ini Dampak yang Bisa Terjadi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi