Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Aurora? Berikut Pengertian dan Proses Terbentuknya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
ilustrasi pengertian dan proses terbentukya aurora.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Jika Anda pernah berada di wilayah dekat Kutub Utara atau Selatan, Anda mungkin pernah menyaksikan fenomena cahaya langit yang disebut aurora.

Aurora adalah fenomena cahaya di atmosfer bagian atas bumi yang umumnya terjadi di garis lintang di kedua kutub bumi.

Lantas, apa itu aurora dan bagaimana fenomena indah ini bisa terbentuk? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca juga: Mengenal Troposfer, Lapisan Atmosfer yang Paling Dekat dengan Bumi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Pengertian aurora

Dilansir National Geographic, aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit, bergerak dengan lembut, dan berubah bentuk seperti tirai yang tertiup.

Aurora umumnya hanya dapat terlihat pada malam hari dan biasanya hanya muncul di daerah kutub yang lebih rendah.

Aurora terlihat hampir setiap malam di dekat Lingkaran Arktik dan Antartika, yang berada sekitar 66,5 derajat di utara dan selatan Khatulistiwa.

Fenomena aurora di belahan bumi utara disebut northern lights (cahaya utara), aurora borealis, atau aurora polaris.

Sedangkan aurora di belahan bumi selatan disebut aurora australis atau southern lights (cahaya selatan).

Baca juga: 5 Lapisan Atmosfer, Paling Jauh Bisa Mencapai 10.000 Km di Atas Permukaan Bumi

Proses terbentuknya aurora

Aktivitas yang menciptakan aurora dimulai dari matahari. Matahari adalah bola gas super panas yang terdiri dari partikel bermuatan listrik yang disebut ion.

Ion-ion yang terus mengalir dari permukaan matahari disebut solar wind atau angin matahari.

Saat angin matahari mendekati Bumi, ia bertemu dengan medan magnet yang melindungi planet bumi.

Sebagian besar angin matahari diblokir oleh magnetosfer dan ion-ion, yang dipaksa mengelilingi planet, terus bergerak lebih jauh ke dalam tata surya.

Baca juga: Apa Perbedaan Atmosfer dan Lapisan Ozon? Simak Penjelasan Berikut

Meskipun sebagian besar angin matahari diblokir berhasil diblokir, beberapa ion terperangkap sesaat di area penahan berbentuk cincin di sekitar planet.

Area tersebut berada di wilayah atmosfer yang disebut ionosfer, berpusat di sekitar kutub geomagnetik bumi.

Di ionosfer, ion angin matahari bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen yang berasal dari atmosfer bumi.

Energi yang dilepaskan selama tabrakan ini menyebabkan lingkaran cahaya berwarna-warni di sekitar kutub, cahaya tersebut yang kita kenal dengan aurora.

Sebagian besar aurora terjadi sekitar 97 hingga 1.000 kilometer di atas permukaan bumi.

Baca juga: Mengenal Ionosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Memantulkan Gelombang Radio

Variasi bentuk aurora

Dilansir Britannica, aurora memiliki banyak bentuk, termasuk berupa tirai bercahaya, busur, pita, atau potongan-potongan kecil.

Busur adalah bentuk aurora yang paling stabil, terkadang bertahan selama berjam-jam tanpa perubahan variasi yang berarti.

Namun, dalam tampilan yang lebih bagus, bentuk lain muncul, dan biasanya mengalami variasi yang dramatis.

Cahaya kehijauan aurora dapat menutupi sebagian besar langit kutub dari zenit magnet, kemudian berubah dengan bentuk terlipat dan bertepi dengan batas merah yang menyerupai tirai.

Tampilan berakhir dengan mundurnya bentuk aurora ke arah kutub, sinar secara bertahap meredup menjadi area cahaya putih yang menyebar.

Selain Bumi, beberapa planet di tata surya, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, memiliki atmosfer dan medan magnet yang besar, sehingga dapat menampilkan aurora.

Aurora juga telah diamati di bulan Jupiter, yakni Io, di mana aurora dihasilkan oleh interaksi atmosfer Io dengan medan magnet kuat Jupiter.

Baca juga: Mengenal Kandungan dan Fungsi Atmosfer, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi