Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tradisi Unik Lebaran di Dunia: Membuat Tato Hena hingga Pesta Gula

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Anastasia Mazureva
Ilustrasi Lebaran 2023 atau Idul Fitri 1444 H.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Fitri atau Lebaran setelah menjalankan puasa Ramadhan selama sebulan.

Pada tahun ini, Sidang Isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Fitri 1444 H jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

Umat Islam di Indonesia biasanya merayakan Lebaran dengan cara berkunjung ke rumah saudara atau tetangga dan menyantap ketupat atau opor ayam.

Sementara di negara Islam lainnya, Muslim setempat mempunyai tradisi masing-masing untuk merayakan Lebaran. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja tradisi unik Lebaran yang ada di dunia?

Baca juga: Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Surabaya yang Dirayakan Seminggu Setelah Idul Fitri

1. Berkunjung ke Masjid Niujie

Dilansir dari Kompas.com, umat Islam di China merayakan Lebaran dengan cara berkunjung ke masjid terbesar di kota Beijing, yaitu Masjid Niujie.

Masjid tersebut tidak hanya didatangi oleh Muslim setempat tapi juga warga negara asing yang berada di China. 

Dilansir dari CGTN, Masjid Niujie sudah berdiri sejak tahun 996 M. Masjid ini berdiri ketika Dinasti Liao masih berkuasa di daratan China.

Umat Islam di China juga merayakan Lebaran dengan menyantap street food atau makanan jalanan usai menjalankan shalat subuh di Masjid Niujie.

Sepanjang mata memandang pemilik toko memasang spanduk bertuliskan "Selamat Idul Fitri".

Momen Lebaran juga dimanfaatkan oleh Muslim di China untuk berbelanja daging domba, sapi, maupun makanan lainnya.

Baca juga: Grebeg Syawal, Tradisi Lebaran di Keraton Yogyakarta: Sejarah, Jumlah Gunungan, dan Pelaksanaan

2. Pesta gula Seker Bayrami

Lebaran dirayakan dengan cara yang berbeda oleh Muslim di Turkiye dengan menggelar pesta gula atau Seker Baryami.

Seker Bayrami akan digelar selama 3 hari setelah Ramadhan berakhir dengan cara memilih permen dan tradisi ini digelar di Istanbul, Turkiye.

Anak-anak biasanya berkeliling ke rumah-rumah untuk meminta permen dan berharap orang merasakan tradisi ini dengan bahagia.

Kata "Bayrami" merupakan istilah dalam bahasa Turkiye untuk liburan yang dirayakan secara nasional, baik resmi maupun keagamaan.

Muslim setempat juga menyebut tradisi itu sebagai Ramazan Bayram (Pesta Ramadhan) yang mengambil nama dari bulan Ramadhan dan Seker Bayrami.

Ketika Seker Bayrami digelar, sekolah akan diliburkan dan masyarakat rehat dari aktivitas mereka sehari-hari.

Lebaran juga dimaknai dengan membersihkan rumah, membeli makanan manis seperti cokelat dan permen, dan menyiapkan kue tradisional, seperti Baklava.

Di sisi lain, umat Muslim di Turkiye akan mengenakan pakaian supaya mereka terlihat gagah, yaitu Bayramlik dan berkunjung ke rumah orang yang lebih tua.

Baca juga: Siswa, Ini 7 Tradisi Lebaran yang Biasa Dilakukan Masyarakat Indonesia

 

3. Memberi uang Eidi

Umat Islam di Mesir memulai perayaan Idul Fitri dengan menjalankan shalat Id di masjid dan pergi ke taman untuk merayakan Lebaran.

Tradisi lainnya adalah mengikuti pertemuan keluarga dan membagikan Eidi kepada anggota keluarga yang masih muda.

Eidi yang disebut juga Ediea adalah salah satu tradisi Lebaran di Mesir ketika ayah, paman, kakek, dan ibu memberi uang kepada anak-anak muda sebagai hadiah.

Di sisi lain, Muslim setempat juga berziarah ke makam sembari menempatkan mawar di peristirahatan terakhir orang yang mereka cintai.

Baca juga: Pakar Unair Ungkap Tradisi Lebaran Bukan Sekadar Kumpul Keluarga

4. Tato henna

Tato henna dengan beragam motif atau gambar menjadi salah satu tradisi yang melekat dalam tradisi Lebaran di Afghanistan.

Perempuan yang berada di Kabul, Afghanistan akan melukis tangan mereka dengan henna saat berkumpul merayakan Lebaran.

Selain itu, Lebaran juga dirayakan dengan aktivitas pergi ke pasar lalu membeli bahan makanan, pakaian, dan barang lain seperti piring atau sepatu.

Muslim di Afghanistan juga memiliki tradisi membesihkan rumah saat Lebaran atau membeli perabot dan karpet untuk tempat tinggalnya.

Baca juga: Mengenal Tradisi Lebaran Ngaduk Gelamai Suku Serawai di Seluma

5. Makan biskuit Kaak

Jika berkunjung ke Hammam al-Ghezaz di Tunisia, Anda akan menemukan tradisi memakan biskuit Kaak untuk menyambut Lebaran.

Hamman al-Ghezaz adalah kota yang mempunyai tradisi kuliner, pantai yang berkelas dunia, dan hal menarik lainnya.

Kaak yang menjadi tradisi Lebaran di Tunisia adalah bagel berisi kurma yang biasanya disiapkan oleh perempuan selama bulan Ramadhan.

Pembuatan Kaak dimulai dari mencuci dan mengeringkan gandum, menambahkan rosewater, menata selama 2 hari, mengoleskan mentega, membuat adonan, dan mencetaknya dengan bentuk ikan atau bunga.

Baca juga: Tradisi Lebaran khas Indonesia, Kenduri Kuburan di Aceh hingga Tradisi Hadrat di Papua

6. Memakai Mehndi

Perempuan di India akan mengenakan Mehndi dan menghias tangan mereka dengan tato henna untuk merayakan Lebaran.

Dilansir dari Kompas.com, Mehndi adalah pakaian meriah, perhiasan, dan gelang berwarna-warni yang menjadi tradisi Lebaran di negara tersebut.

Di sisi lain, umat Islam di India akan menerangi rumah dengan cahaya mewah dan menyajikan makanan khas Lebaran, seperti biryani daging kambing dan sheer khurma.

Sheer khurma adalah puding bihun yang terbuat dari bahan sisi, kismis, dan daging yang dicincang.

7. Makan Harees dan Balaleet

Jika Muslim di India menyantap nasi biryani, umat Islam di Uni Emirat Arab (UEA) memakan Harees dan Balaleet saat menyambut Lebaran.

Harees aadalah bubur gandum dan daging, sementara Balaleet adalah mi bihun manis dengan tambahan telur dadar atau telur goreng.

Kedua makanan tersebut menjadi santapan wajib bagi Muslim di UEA ketika merayakan Lebaran.

Hari Kemenangan juga mereka rayakan dengan mengucapkan "Asakum Min Awada!" yang berarti "Semoga Anda bersama kami di Idul Fitri selanjutnya" kepada orang lain.

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Vina Fadhrotul Mukaromah | Editor: Sari Hardiyanto, Virdita Rizki Ratriani)

Baca juga: Tradisi Lebaran Ketupat Saat Maulid Nabi di Bangka, Dimulai Sejak 2 Abad Lalu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi