Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Sebut Makan Kentang Goreng Terlalu Banyak Bisa Sebabkan Depresi, Bagaimana Bisa?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock/Fischer Food Design
Ilustrasi french fries atau kentang goreng.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kentang goreng termasuk salah satu makanan yang digemari publik. Jajanan ini ada mulai dari versi makanan beku hingga buatan merek waralaba.

Sebagai makanan cepat saji, kentang goreng tidak dikenal sebagai makanan sehat. Ini karena makanan tersebut mengandung lemak dan garam tinggi sehingga berisiko meningkatkan gangguan kardiovaskular.

Namun ternyata tidak hanya itu, sebuah penelitian menyatakan bahwa kentang goreng juga berhubungan dengan kondisi kesehatan mental seseorang.

Orang yang sering mengonsumsi gorengan, terutama kentang goreng, disebut berisiko tinggi terkena depresi dan kecemasan.

Baca juga: Tips Mengolah Kentang Goreng untuk Penderita Hipertensi dan Kolesterol Tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Kentang goreng berkaitan dengan depresi

Tim peneliti dari Universitas Zhejiang, Hangzhou, China menerbitkan penemuan itu dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS).

Dilansir dari CNN Health, mereka melakukan pengamatan terhadap 140.728 warga Inggris selama lebih dari 11,3 tahun.

Hasilnya, terdapat total 8.294 kasus kecemasan dan 12.735 penderita depresi di antara mereka yang makan gorengan.

Tidak hanya itu, sebanyak 12 persen konsumen kentang goreng lebih banyak mengalami masalah kecemasan dan 7 persen berisiko depresi dibandingkan orang yang tidak makan gorengan tersebut.

Penelitian tersebut menyimpulkan, orang yang sering mengonsumsi makanan yang digoreng, terutama kentang goreng, berkaitan dengan depresi dan kecemasan.

Kondisi ini terutama terjadi di antara anak-anak hingga pria berusia muda.

Meski begitu, para peneliti belum menyimpulkan apakah kentang goreng menyebabkan masalah mental, atau orang beralih makan gorengan saat terkena gangguan tersebut.

Peneliti Universitas Zhejiang Yu Zhang yang menulis studi tersebut mengatakan bahwa masyarakat tetap harus hidup sehat meski makan kentang goreng.

"Tidak perlu panik tentang efek buruk dari makanan yang digoreng."

Menurutnya, menjaga gaya hidup sehat dan mengurangi konsumsi gorengan dapat membantu mendukung kesehatan mental dan tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: Studi Ungkap Kentang Goreng Bisa Picu Kanker

Kandungan dalam kentang goreng yang picu depresi

Dikutip dari Dailymail, para ahli menduga zat akrilamida dalam kentang goreng merupakan penyebab dari gangguan mental tersebut.

Akrilamida adalah zat kimia yang terbentuk saat makanan bertepung, seperti kentang, digoreng dan dipanggang pada suhu tinggi.

Zat tersebut dikaitkan dengan peradangan di otak, obesitas, penyakit kardiovaskular, bahkan kolesterol yang berhubungan dengan kecemasan dan depresi.

Selain ada di kentang goreng, akrilamida juga ada pada ayam goreng, ikan goreng yang dilapisi tepung roti, donat, keripik, dan roti bakar.

Makanan yang digoreng berisiko menyebabkan gejala kecemasan tujuh persen lebih tinggi pada pria daripada wanita.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi