Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sinar Ultraviolet atau UV: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/LFO62
apa itu radiasi ultraviolet? simak pengertian dan dampaknya.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Sinar ultraviolet (UV) adalah jenis radiasi elektromagnetik yang berasal dari matahari dengan panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya tampak.

Meskipun gelombang UV tidak terlihat oleh mata manusia, beberapa serangga, seperti lebah, dapat melihatnya.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Peringatan Sinar UV Tinggi Jam 11.00-13.00

Lantas, apa itu sinar ultraviolet?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian sinar ultraviolet

Dilansir Live Science, sinar ultraviolet adalah jenis radiasi elektromagnetik yang berasal dari matahari dan ditransmisikan dalam gelombang atau partikel pada panjang gelombang dan frekuensi yang berbeda.

Rentang panjang gelombang sendiri dikenal sebagai spektrum elektromagnetik yang dibagi menjadi tujuh bagian.

Bagian tersebut sesuai dengan urutan penurunan panjang gelombang dan peningkatan energi dan frekuensi, yaitu:

  1. Gelombang radio
  2. Gelombang mikro
  3. Inframerah
  4. Visible light (cahaya tampak)
  5. Ultraviolet (UV)
  6. Sinar-X
  7. Sinar gamma.

Baca juga: Mengenal Stratosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Mencegah Radiasi Ultraviolet

Jenis-jenis sinar ultraviolet

Sinar ultraviolet sendiri umumnya dibagi menjadi tiga, yakni:

  1. UVA, atau UV dekat (315–400 nanometer)
  2. UVB, atau UV tengah (280–315 nanometer)
  3. UVC, atau UV jauh (180–280 nanometer).

Namun, diketahui juga radiasi UV dengan panjang gelombang dari 10 nanometer hingga 180 nanometer, yang disebut sebagai vakum atau UV ekstrim.

Panjang gelombang ini terhalang oleh udara, dan hanya merambat dalam ruang hampa.

Sejalan dengan itu, dikutip dari NASA Science, matahari adalah sumber spektrum penuh radiasi ultraviolet yang dibagi menjadi tiga, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.

Ini adalah klasifikasi yang paling sering digunakan dalam ilmu bumi, dengan sinar UV-C adalah yang paling berbahaya dan hampir sepenuhnya diserap oleh atmosfer kita.

Sinar UV-B adalah sinar berbahaya yang menyebabkan kulit terbakar. Paparan sinar UV-B meningkatkan risiko DNA dan kerusakan sel lainnya pada organisme hidup.

Untungnya, sekitar 95 persen sinar UV-B diserap oleh ozon di atmosfer bumi.

Baca juga: BMKG Umumkan Indeks UV Indonesia Tinggi, Apa Bahayanya bagi Kulit?

Dampak radiasi ultraviolet

Dilansir Britannica, radiasi ultraviolet tidak terdeteksi oleh mata manusia. Namun dalam beberapa situasi, ketika ia jatuh pada bahan tertentu menyebabkannya berpendar.

Hal itu karena pancaran radiasi elektromagnetik dengan energi lebih rendah, sehingga terlihat seperti cahaya tampak.

Radiasi ultraviolet memiliki daya penetrasi yang rendah, sehingga hanya menyebabkan efek langsungnya pada tubuh manusia terbatas pada permukaan kulit.

Beberapa dampak radiasi ultraviolet pada tubuh manusia antara lain:

  • Sunburn atau kemerahan pada kulit
  • Perkembangan pigmentasi (suntan), di mana kulit menjadi cokelat
  • Penuaan
  • Perubahan karsinogenik.

Baca juga: Mengenal Ionosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Memantulkan Gelombang Radio

Efek sunburn akibat sinar ultraviolet bisa ringan dan hanya menyebabkan kemerahan atau nyeri.

Namun, dalam kondisi parah, dapat menyebabkan lepuh, bengkak, dan pengelupasan kulit luar.

Perubahan warna kulit adalah pertahanan tubuh alami yang mengandalkan melanin untuk membantu melindungi kulit dari cedera lebih lanjut.

Melanin sendiri merupakan pigmen kimia di kulit yang menyerap radiasi ultraviolet dan membatasi penetrasi ke dalam jaringan.

Kulit akan menjadi cokelat karena pigmen melanin dalam sel di bagian jaringan kulit yang lebih dalam diaktifkan oleh radiasi ultraviolet, sehingga sel bermigrasi ke permukaan kulit.

Orang berkulit terang memiliki lebih sedikit pigmen melanin, sehingga dapat mengalami efek berbahaya dari radiasi ultraviolet untuk tingkat yang lebih besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi