KOMPAS.com - Sumber protein nabati, tempe, kembali mendunia.
Kali ini, tempe masuk dalam jajaran hidangan terbaik di dunia versi TasteAtlas.
Dilansir dari Taste Atlas, dalam daftar yang dirilis 24 April 2023, tempe goreng menduduki peringkat kelima hidangan terbaik di dunia mengalahkan spaghetti aglio e olio, Italia.
Adapun posisi pertama hidangan tradisional terbaik di dunia adalah zeytoon parvardeh dari Iran.
Kemudian di nomor dua dan seterusnya ada guacamole dari Meksiko, Muhammara dari Suriah, dan Mujaddara dari Irak.
Baca juga: Jadi Ikon Google Doodle Hari Ini, Berikut Sejarah Tempe Mendoan
Makanan simbol kemiskinan
Diberitakan Kompas.com (29/10/2022), peneliti studi pangan dan gizi Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito mengatakan, tempe sempat menjadi makanan simbol kemiskinan.
Pasalnya, harga makanan dari bahan baku kedelai itu terbilang murah dan kerap dikonsumsi keluarga menengah ke bawah.
"Tempe sempat dikonotasikan sebagai simbol kemiskinan, bukan simbol kehormatan," kata Murdijati.
Namun, tempe kini menjadi makanan yang mendunia dengan kandungan protein yang melimpah.
Makanan ini mulanya ditemukan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.
Baca juga: Tahu Vs Tempe, Mana yang Lebih Sehat?
Sejarah tempe
Dilansir dari Kompas.com (7/9/2019), sejarawan sekaligus budayawan Onghokham mengungkapkan, tempe lahir pada di era Belanda, tepatnya ketika sistem tanam paksa diberlakukan.
Saat itu, masyarakat Indonesia menemukan makanan tempe yang menyelamatkan kelangsungan hidup mereka.
Disebutkan, mulanya masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan protein mereka dengan berburu, berternak, atau memancing.
Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan
Namun, pada masa sistem tanam paksa, masyarakat mengalami perubahan pola pemenuhan gizi.
Mereka tidak lagi mempunyai waktu untuk berburu, beternak, dan memancing.
Alhasil, mereka tanpa sengaja membuat tempe yang semula disebut kue dari kacang kedelai.
Makanan ini juga disebut sebagai makanan rakyat (volk's voedsel).
Proses pembuatannya cukup sederhana dan menggunakan alat tradisional.
Makanan itu hingga saat ini menjadi hidangan yang digemari seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Baca juga: 3 Makanan Kaya Protein, Pengganti Saat Tahu Tempe Langka di Pasaran
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.