Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri DNA Penumpang Kapal Perang Terkuat yang Tenggelam pada Abad 17

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun @historyinmemes
Ilusrasi kapal perang Swedia, kapal Vasa.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Temuan DNA penumpang di kapal perang Swedia, Vasa mencuatkan misteri baru.

Setelah hampir 400 tahun tenggelam, para peneliti melakukan pengujian DNA penumpang kapal Vasa berinisial G.

Dilansir dari Cosmos Magazine, pemimpin penelitian di Museum Vasa, Fred Hocker mengatakan, korban berinisial G itu adalah seorang wanita.

"Melalui analisis osteologi, dimungkinkan untuk menemukan banyak hal tentang orang-orang ini, seperti usia, tinggi badan, dan riwayat kesehatan mereka. Ahli osteologi baru-baru ini menduga bahwa G bisa jadi perempuan, berdasarkan panggulnya. Analisis DNA dapat mengungkapkan lebih banyak lagi,” ujar Hocker.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sudah beberapa tahun yang lalu kami mendapat indikasi bahwa kerangka G bukan laki-laki melainkan perempuan. Sederhananya, kami tidak menemukan kromosom Y dalam materi genetik G. Tapi kami tidak bisa memastikan dan ingin memastikan hasilnya," imbuhnya.

Sejak 2004, Museum Vasa bekerja sama dengan Departemen Imunologi, Genetika, dan Patologi di Universitas Uppsala untuk memeriksa semua kerangka di kapal Vasa.

“Sangat sulit untuk mengekstraksi DNA dari tulang yang telah berada di dasar laut selama 333 tahun, tapi bukan tidak mungkin,” kata Marie Allen, profesor genetika forensik di Universitas Uppsala, dilansir dari AP News.

Baca juga: Kisah Oscar alias Sam, Kucing yang Selamat dari Karamnya Tiga Kapal di Perang Dunia II

Diduga istri pelaut

Sejarawan di Museum Vasa Anna Maria Forsberg mengatakan, tidak ada wanita dalam kapal perang terkuat di Baltik itu.

Namun, bukan berarti wanita tidak boleh berada di dalam kapal tersebut.

Dilansir dari New York Times, Angkatan Laut Swedia mengizinkan pelaut membawa istri mereka ke kapal kecuali jika kapal akan berperang atau melakukan perjalanan jauh.

"Kemungkinan besar dia adalah istri seorang pelaut yang ingin ikut serta dalam perjalanan perdananya di kapal baru yang mengesankan ini," ujar Anna.

Di samping itu, kerangka G ditemukan di samping kerangka laki-laki.

"Pada saat tenggelam yang tragis, tidak sulit membayangkan bahwa suami dan istri saling menemukan satu sama lain," kata Hocker.

Baca juga: Kisah 2 Kapal Perang AS Diserang Perompak Somalia Pakai Peluncur Roket

Mulanya diduga pria

Mulanya, peneliti menduga bahwa kerangka penumpang kapal Vasa itu adalah pria.

Mereka bahkan menamainya Gustav saat dipajang di museum.

Namun, kini mereka mempertimbangkan untuk mengganti nama Gustav menjadi Gertrud, nama umum untuk wanita di Swedia.

Pihak museum juga tengah mempelajari potongan pakaian yang ditemukan di sekitar kerangka G dan melakukan rekonstruksi di sebelah korban pria asli lainnya.

Baca juga: Soal Terbakarnya Kapal MT Kristin, Pertamina: Titik Api dari Forecastle

Tenggelam pada 1628

Kapal perang Vasa tenggelam pada 10 Agustus 1628 saat berangkat dari demaga istana di Stockholm.

Ironisnya, kapal terkuat di Baltik itu tenggelam seteah berlayar 1 kilometer (km).

Embusan angin kencang membuat kapal perang itu terbalik.

Sekitar 150 orang diyakini berada di dalam kapal. Dari jumlah itu, 30 di antaranya meninggal.

Bangkai kapal itu kini bisa dijumpai di Museum Vasa di Stockholm.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Detik-detik Kapal Titanic Menabrak Gunung Es hingga Karam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi