KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah (H) atau Lebaran 2023 memang telah usai.
Namun, tidak demikian dengan penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia.
Usai Lebaran 2023, kasus harian Covid-19 terus mengalami penambahan hingga nyaris menyentuh 2.000.
Baca juga: Penyebab Kasus Covid-19 Lampaui 1.000 Usai Lebaran 2023
Catatan kasus harian Covid-19
Berikut catatan kasus harian Covid-19 di Indonesia dari 23-27 April 2023:
23 April 2023
- Kasus harian bertambah: 384
- Kasus sembuh bertambah: 948
- Kasus meninggal bertambah: 1
24 April 2023
- Kasus harian bertambah: 620
- Kasus sembuh bertambah: 611
- Kasus meninggal bertambah: 5
Baca juga: Covid-19 Subvarian Arcturus Naik Status Jadi Variant of Interest, Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya?
25 April 2023
- Kasus harian bertambah: 1.167
- Kasus sembuh bertambah: 841
- Kasus meninggal bertambah: 8
26 April 2023
- Kasus harian bertambah: 1.399
- Kasus sembuh bertambah: 1.191
- Kasus meninggal bertambah: 14
27 April 2023
- Kasus harian bertambah: 1.879
- Kasus sembuh bertambah: 1.825
- Kasus meninggal bertambah: 17
Penyebab meningkatnya kasus Covid-19
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 usai Lebaran 2023 dipicu subvarian Arcturus.
"Adanya subvarian Arcturus," ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (26/4/2023).
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Apabila hendak bepergian, pastikan tubuh dalam kondisi fit.
"Kalau sakit segera tes dan isolasi, jangan memaksa bepergian," kata dia.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker jika berada di tempat yang padat atau kerumunan.
Baca juga: Gejala Covid-19 Arcturus di Jakarta Alami Mata Merah hingga Pilek
Gejala varian Covid-19 Arcturus
Sejumlah gejala dari varian yang memiliki nama lain XBB 1.16 ini antara lain:
- Kasus konjungtivitis (mata merah) terutama pada anak-anak
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan rasa atau bau
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare.
Terpisah, Juru Bicara Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini belum cukup informasi dan data untuk menarik kesimpulan ihwal penyebab meningkatnya kasus Covid-19.
"Untuk menyimpulkan sesuatu keadaan, perlu melihat tren kasus dalam kurun waktu 1-2 minggu bahkan 1 bulan," ujar Wiku kepada Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apakah Disebabkan Subvarian Baru Arcturus?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.