Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kasus Covid-19 Terus Menanjak Usai Lebaran 2023...

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Pete Hansen
Ilustrasi Omicron subvarian XBB 1.5 yang dijuluki sebagai Kraken. Infeksi Kraken Covid ini bisa menyebabkan long covid dan memiliki risiko potensi keparahan pada kelompok rentan dan yang belum divaksinasi booster.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah (H) atau Lebaran 2023 memang telah usai.

Namun, tidak demikian dengan penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia.

Usai Lebaran 2023, kasus harian Covid-19 terus mengalami penambahan hingga nyaris menyentuh 2.000.

Baca juga: Penyebab Kasus Covid-19 Lampaui 1.000 Usai Lebaran 2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Catatan kasus harian Covid-19

Berikut catatan kasus harian Covid-19 di Indonesia dari 23-27 April 2023:

23 April 2023

24 April 2023

Baca juga: Covid-19 Subvarian Arcturus Naik Status Jadi Variant of Interest, Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya?

25 April 2023

26 April 2023

27 April 2023

Baca juga: Jelang Mudik, Marak Jasa Tembak Vaksin Covid-19 Tanpa Suntik Diklaim Tembus Aplikasi Satu Sehat, Kemenkes: Hati-hati Penipuan!

Penyebab meningkatnya kasus Covid-19

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 usai Lebaran 2023 dipicu subvarian Arcturus.

"Adanya subvarian Arcturus," ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Apabila hendak bepergian, pastikan tubuh dalam kondisi fit.

"Kalau sakit segera tes dan isolasi, jangan memaksa bepergian," kata dia.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker jika berada di tempat yang padat atau kerumunan.

Baca juga: Gejala Covid-19 Arcturus di Jakarta Alami Mata Merah hingga Pilek

Gejala varian Covid-19 Arcturus

Sejumlah gejala dari varian yang memiliki nama lain XBB 1.16 ini antara lain:

Terpisah, Juru Bicara Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini belum cukup informasi dan data untuk menarik kesimpulan ihwal penyebab meningkatnya kasus Covid-19.

"Untuk menyimpulkan sesuatu keadaan, perlu melihat tren kasus dalam kurun waktu 1-2 minggu bahkan 1 bulan," ujar Wiku kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apakah Disebabkan Subvarian Baru Arcturus?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi