Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Temuan Formalin pada Hidangan Jokowi di Labuan Bajo

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Nansianus Taris
Foto : Tim Loka POM Manggarai Barat, mengambil sampel beberapa jenis makanan di sejumlah Restoran di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Rabu (25/4/2023)
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Ada sebuah insiden tidak mengenakkan ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang liburan bersama keluarganya di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di tengah-tengah liburannya, Jokowi bersama keluarga disebut hampir menyantap buah mengandung formalin.

Makanan itu berasal dari salah satu tempat makan yang berada di kawasan Labuan Bajo.

Baca juga: Cara Cek Bahan Pangan yang Bebas Formalin, Boraks dan Pewarna Tekstil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandungan makanan berformalin ini pertama kali ditemukan oleh Tim Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) setelah melakukan uji sampel pangan.

Menurut Kepala Loka POM Manggarai Barat Andirusmin Nuryadin, timnya menemukan kandungan formalin itu tiga jam sebelum dihidangkan ke Jokowi.

Pengujian hidangan itu dilakukan menggunakan peralatan uji cepat (rapid test kit).

"Ditemukan tiga jam sebelum jam makan Bapak Presiden sehingga bahan yang mengandung formalin itu dipisahkan," kata Andirusmin, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Baca juga: Sampel Makanan yang Mengandung Formalin di Labuan Bajo Akan Diuji di Laboratorium Kupang


Satu sampel makanan berformalin

Ia menuturkan, hanya ada satu sampel makanan yang mengandung formalin, selebihnya dipastikan aman.

Setelah menemukan adanya kandungan formalin, ia kemudian menyerahkannya kepada Paspampres.

"Selanjutnya diserahkan ke Paspampres untuk mengambil tindakan. Kami hanya lakukan pengujian sample," jelas dia.

Baca juga: [HOAKS] Vaksin Sinovac untuk Kelinci Percobaan, Mengandung Boraks dan Formalin

Kendati demikian, ia tidak merinci jenis buah yang mengandung formalin tersebut.

Andirusmin menjelaskan, hidangan makanan presiden harus terhindar dari bahan berbahaya, sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (SOP).

Di antara bahan-bahan berbahaya tersebut adalah sianida, nitrit, arsen, timbal, formalin, borak, methanil yellow, dan rhodamin B.

"Itu hanya sebatas identifikasi, untuk memastikan apa betul ada kandungan berbahaya harus dilakukan uji lanjut di Balai POM di Kupang untuk memastikan," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Hampir Konsumsi Makanan Berformalin di Labuan Bajo, Begini Kata Wagub NTT

Sidak restoran di Labuan Bajo

Akibat insiden itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat langsung melakukan sidak di restoran yang berada di Labuan Bajo.

Sidak ini dipimpin langsung oleh Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, serta Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Manggarai Barat Gabriel Bagung.

Tim Loka POM juga mengambil sampel beberapa jenis makanan di sejumlah restoran, termasuk di antaranya di Restoran Primarasa, Restoran Mai Ceng'go, dan Restoran La Moringa.

Menurut Wakil Bupati Yulianus Weng, sidak ini dilakukan setelah adanya kandungan formalin pada makanan yang akan disantap Jokowi.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Taman Nasional Komodo

Selain itu, pihaknya juga ingin memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.

Pasalnya, Labuan Bajo akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN Summit ke-42 yang berlangsung pada 9-11 Mei 2023.

"Kita mau pastikan bahwa makanan yang ada di Manggarai Barat ini, terutama restoran bebas dari makanan dan minuman yang mengandung formalin," ujar Yulianus.

Jika ada temuan yang mengandung bahan berbahaya, pihaknya akan menindak tegas restoran tersebut.

Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Kendaraan Tempur dan Taktis Buatan Pindad: Anoa 6x6, Komodo 4x4, hingga Panser 8x8

(Sumber: Kompas.com/Nansianus Taris | Editor: Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi