Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Warga Berkelahi di Depan SPBU di Jambi, Ini Kata Polisi

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun Twitter @Midjan_La_2
Warga terlibat aksi saling pukul dan tendang di depan SPBU Pelayang Raya, Kota Sungai Penuh, Jambi pada Kamis (27/4/2023) pukul 17.35 WIB.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Video dengan narasi warga berkelahi karena menyerobot antrean BBM di SPBU Pelayang Raya, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter ini dan sudah ditayangkan sebanyak 274.500 kali hingga Jumat (28/4/2023).

"Video sebuah perkelahian antar warga di depan SPBU Pelayang Raya, Kota Sungai Penuh, Kerinci," cuit pengunggah.

"Diduga perkelahian tersebut terjadi karena salah seorang warga serobot antrian pengisian BBM di SPBU Pelayang Raya Kota Sungai Penuh, sehingga menyulut emosi pengantri lainnya."

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Berniat Melerai Perkelahian, Zainul Malah Dikeroyok Temannya Anak Kades

Warga berkelahi di depan SPBU

Dalam unggahan, terlihat 4 orang yang merupakan laki-laki berkelahi di depan SPBU Pelayang Raya.

Tampak dalam video dua orang saling piting di depan jalur masuk SPBU yang menyebabkan keduanya nyaris terperosok ke dalam selokan.

Sementara dua orang lainnya saling pukul dan tentang sehingga salah satu di antaranya terjungkal di aspal.

Dalam video, terlihat pula seorang perempuan berteriak histeris melihat sejumlah orang berkelahi di depan SPBU.

"Udah, udah," kata wanita dalam video saat melerai perkelahian.

Lantas, bagaimana tanggapan pihak kepolisian soal video viral warga berkelahi di depan SPBU diduga karena menyerobot antrian BBM?

Penjelasan Polres Kerinci

Kapolres Kerinci AKBP Patria Yuda Rahadian kepada Kompas.com, Jumat (28/4/2023) menjelaskan peristiwa yang terjadi di SPBU Pelayang Raya pada Kamis (27/4/2023) pukul 17.35 WIB.

Pihaknya membantah bahwa perkelahian sejumlah warga itu dipicu masalah menyerobot antrean BBM.

Ia menjelaskan bahwa perkelahian dipicu oleh senggolan antara motor dan mobil ketika hendak melalukan pengisian BBM.

Dalam peristiwa tersebut, perkelahian melibatkan keluarga E selaku pemilik mobil dan keluarga A selaku pemilik sepeda motor.

Baca juga: Viral, Video Perkelahian Sekelompok Wanita Disebut Berlokasi di Pati, Begini Faktanya

 

Kronologi perkelahian

Lebih lanjut, Patria menerangkan kronologi keluarga E dan A berkelahi hingga video baku hantam mereka viral di media sosial.

Sebelum perkelahian terjadi, mobil yang ditumpangi keluarga E hendak mengisi BBM di SPBU Pelayang Raya.

"Tanpa disadari, menurut A bahwa mobil E tanpa disegaja telah menjenggol motor milik keluarga A yang sedang terpakir," ungkap Patria.

Berawal dari situ keluarga A menegur keluarga E yang berada di dalam mobil. Namun, keluarga E tidak terima dengan teguran ini.

Menurut Patria, keluarga E tidak terima karena keluarga A menilai cara menyampaikan teguran kurang berkenan.

Selanjutnya, keluarga E yang tidak terima terlibat adu mulut dengan keluarga A dan terjadilah baku hantam seperti yang viral di media sosial.

Baca juga: Polisi Cari Pengunggah Video Perkelahian yang Dinarasikan Peristiwa Begal

Saling lapor ke polisi

Patria juga mengatakan, keluarga E dan A sempat saling lapor ke polisi setelah perkelahian di depan SPBU Pelayang Raya.

Keluarga E membuat laporan ke Polsek Kota Sungai Penuh, sementara keluarga A melapor ke Polsek Kerinci.

Keluarga E dan A kemudian dimintai keterangan untuk mengetahui duduk perkara setelah berkelahi di depan SPBU pelauang Raya.

Dari situ, Polres Kerinci akhirnya melakukan mediasi antara keluarga E dan A sehingga mereka sepakat berdamai.

Selain memutuskan berdamai, keluarga E dan A juga membuat surat pernyataan bersama yang intinya mereka tidak akan mempermasahkan perkelahian tersebut.

"Setelah kita lakukan mediasi, Alhamdulillah mereka sepakat untuk berdamai," ujar Patria.

Baca juga: Mario Dandy Bohongi Polisi, Bilang Penganiayaan D adalah Perkelahian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi