Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Penyebab Sesak Napas Saat Tidur, Simak Pertolongan Pertama dan Pencegahannya!

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun @Midjan_La_2
Sesak napas saat tidur
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com- Media sosial ramai soal gangguan tidur berupa sesak napas.

Salah satu warganet menarasikan penyebab sesak napas saat tidur terjadi karena penyempitan pembuluh jantung.

"Itu penyempitan pembuluh jantung, kardiovaskuler. Datangnya mendadak tidak ada gejala dan mematikan.

Untuk bantuan pertama tepuk2 punggungnya dan tekan ujung-ujung jari tangan untuk memperlancar peredaran darah," tulis akun ini, Rabu (26/4/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, benarkah sesak napas saat tidur disebabkan karena penyempitan pembuluh jantung?

Baca juga: Kenali 5 Gangguan Tidur pada Lansia dan Cara Mengatasinya

Penjelasan dokter

Dokter sekaligus Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran Dr Andreas Prasadja mengatakan, ada banyak kemungkinan seseorang bisa mengalami gangguan tidur, seperti sesak napas.

"Kemungkinannya, serangan jantung pada saat tidur," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (29/4/2023).

Serangan jantung pada saat tidur, kata Andreas disebabkan oleh sleep apnea atau ngorok.

"Sleep apnea itu juga henti napas saat tidur. Jadi napasnya tersumbat saat tidur karena sesek dia akan terbangun," jelasnya.

Kemungkinan selanjutnya adalah sleep paralysis atau dikenal dengan istilah ketindihan.

Sleep paralysis adalah kondisi ketika gelombang otak setengah sadar dan setengah mimpi.

Menurut Andreas, pada tahap tidur mimpi, otot-otot akan dilumpuhkan supaya tidak mengikuti arahan mimpi.

"Begitu juga dengan otot-otot pernapasan ekstra juga lumpuh. Artinya kalau napas yang otomatis ya tetep ada," ucap dia.

Namun, pada kondisi sleep paralysis tidak demikian.

Baca juga: Benarkah Tengkurap adalah Posisi Tidur Terbaik?

Pertolongan pertama sesak napas saat tidur

Andreas membagikan tips bagi masyarakat apabila mengalami sesak napas saat tidur.

"Pertolongan pertama kalau kejadian seperti itu, kalau pasien dalam kondisi tidur ya dibangunkan," ungkapnya.

Kemudian, atur posisi dalam kondisi miring atau didudukan.

Jika sudah sadar, tenangkan dan beri minum.

"Tujuannya apa? Refleks menelan juga membantu membuka saluran napas. Dengan catatan kesadarannya sudah bagus," jelas Andreas.

Namun, jika terbangun dalam kondisi tidak sadar, coba raba denyut jantungnya dan cek napasnya.

"Kalau enggak ada napas ya periksa, CPR lah," sarannya.

Baca juga: Jangan Tidur Siang Lebih dari 30 Menit, Ini Bahayanya

Pencegahan sesak napas saat tidur

Sebagai bentuk pencegahan, masyarakat bisa melakukan medical check-up setahun sekali.

"Sebaiknya kalau sudah di atas 30 tahun dilakukan supaya kita tahu kondisi kesehatan kita," tutur Andreas.

Selain itu, pencegahan lainnya adalah mencukupi kebutuhan tidur.

Sebab, kurang tidur bisa membuat seseorang rentan mengalami sleep paralysis.

Jika Anda pendengkur, cobalah atasilah dengan memeriksakannya ke klinik gangguan tidur.

Andreas mengatakan, kebiasaan sleep apnea hingga sleep paralysis bisa disembuhkan jika ditangani dengan tepat.

Baca juga: Ternyata, Tidur Telanjang Miliki Manfaat Kesehatan, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi