Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Sunscreen atau Sunblock? Simak Tips Memilihnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Lyubov Levitskaya
Memakai sunscreen atau sunblock untuk melindungi dari radiasi UV.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan Indonesia tengah mendapatkan jatah sinar ultraviolet yang cukup tinggi.

BMKG melalui akun Instagram @infobmkg menyebut Indonesia memiliki indeks UV tinggi mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB di hari ini, Sabtu (29/4/2023).

Paparan UV yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan pada kulit, seperti keriput, kulit terbakar, atau bahkan kanker.

Untuk mencegahnya, pemakaian sunscreen atau sunblock dapat menjadi solusi yang bisa dilakukan.

Namun, apa perbedaan antara sunscreen dan sunblock, serta bagaimana cara memilih produk yang tepat?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: BMKG Umumkan Indeks UV Indonesia Tinggi, Apa Bahayanya bagi Kulit?


Perbedaan sunscreen dan sunblock

Sunscreen dan sunblock sama-sama bisa digunakan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan saat digunakan.

Sunscreen

Menurut Very Well Health, sunscreen merupakan jenis tabir surya yang lebih umum digunakan. Produk ini juga bisa disebut tabir surya kimiawi.

Suncreen mampu menyaring sinar UV yang mengenai kulit. Zat kimia di dalamnya akan mengubah UV yang masuk dan terserap kulit menjadi kandungan yang tidak berbahaya bagi tubuh.

Bahan kimia yang ada di dalam sunscreen antara lain oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate, atau octinoxate.

Dilansir dari Health.com, sunscreen akan berfungsi saat terserap oleh kulit sehingga perlu dioleskan merata. Setelah dioleskan, produk ini akan menyerap dan tidak meninggalkan bekas. Hal ini membuat kulit yang diberi sunscreen dapat ditimpa dengan make up.

Kompas.com memberitakan, sunscreen lebih cocok untuk penggunaan sehari-hari atau aktivitas yang tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari. Produk ini memiliki banyak bentuk, seperti gel, krim, powder, spray, hingga stik.

Baca juga: Apakah Radiasi UV Menyebabkan Kanker? Berikut Penjelasannya

Sunblock

Sunblock bekerja dengan cara memantulkan sinar UV yang akan menembus kulit sehingga tidak terserap. Produk ini bisa disebut tabir surya fisik dan mengandung seng oksida atau titanium oksida.

Sunblock akan bekerja sebagai lapisan pelindung di atas kulit. Tidak seperti sunscreen, sunblock tidak terserap ke dalam kulit dan akan terlihat saat dioleskan.

Karena tidak terserap kulit, pemberian sunblock harus merata. Jika tidak, kulit yang tidak diolesi tabir surya akan tetap terkena radiasi UV dan muncul noda berupa titik-titik.

Sunblock lebih cocok dipakai saat beraktivitas di luar ruangan dalam durasi yang panjang, misalnya berjemur di pantai atau mendaki gunung.

Meski keduanya berbeda, ada juga perusahaan yang menggabungkan sunscreen dan sunblock dalam produk yang sama.

Baca juga: Selain Dampak Buruk, Apa Manfaat Sinar UV?

Tips memilih tabir surya

Sebelum memutuskan akan memakai sunscreen atau sunblock, pastikan dulu kondisi kulit yang dimiliki. Orang yang memiliki alergi sebaiknya mengecek kandungan dalam produk yang akan dipakai.

Berikut beberapa tips menentukan tabis surya yang tepat sesuai kebutuhan:

1. Perlindungan UVA dan UVB

UVA menyebabkan penuaan sementara UVB berpotensi menimbulkan kanker kulit. Pilih produk yang dapat melindungi kulit dari keduanya.

2. SPF minimal 30

Sun Protection Factor (SPF) berfungsi melindungi kulit dari radiasi Matahari. Semakin besar angka SPF suatu produk, semakin lama kulit akan terlindungi dari radiasi.

Jadi sebaiknya pilih SPF minimal 30-50 saat berada di luar dan bisa pakai SPF 25 di dalam rumah.

3. Tahan air

Tabir surya yang tahan air bisa bertahan selama 40 - 80 menit di dalam air. Setelah itu, pakai ulang saat butuh.

4. Pilih tekstur yang tepat

Tabir surya berbentuk krim sebaiknya diberikan pada wajah atau kulit kering. Sementara gel sangat cocok untuk area kulit berbulu, seperti kulit kepala.

5. Oleskan merata

Berikan tabir surya ke bagian tubuh yang tidak tertutupi pakaian. Contohnya, kaki, leher, telinga, dan bagian atas kepala.

6. Waktu pemakaian

Oleskan tabir surya 15 menit sebelum keluar rumah dan setiap dua jam setelahnya. Aplikasikan kembali setelah berenang atau berkeringat karena air akan menghapus lapisan tabir surya.

7. Warna kulit dan cuaca tidak menjamin aman

Orang yang berkulit gelap atau berada di tempat mendung bukan berarti aman dari bahaya UV. Tetaplah pakai tabir surya walaupun memiliki kulit warna gelap dan saat langit berawan.

Sinar UV tidak bisa langsung terlihat sehingga kadang keberadaannya tidak disadari. Padahal, jika dibiarkan, kulit tubuh mudah terkena radiasi UV dan berpotensi mematikan.

Memakai sunscreen atau sunblock dapat menjadi solusi yang tepat untuk melindungi diri dari paparan UV.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi