Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kucing Memiliki Golongan Darah?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/gpointstudio
ilustrasi kucing diperiksa dokter.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Manusia memiliki golongan darah A, B, AB, atau O yang masing-masing memiliki Rhesus (Rh) positif atau negatif. 

Pemilik golongan darah O Rh + dapat melakukan transfusi ke semua golongan darah dengan rhesus positif.

Sementara golongan darah AB termasuk langka dan dapat menerima transfusi darah dari semua golongan darah.

Lalu, bagaimana dengan kucing? Apa hewan berbulu ini juga memiliki golongan darah seperti manusia?

Baca juga: Cara Mengusir Kutu dari Bulu Kucing dan Anjing Peliharaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Golongan darah kucing

Menurut MSD Veterinary Manual (MVM), kucing memiliki 4 golongan darah, yakni A, B, AB, dan mic. Berbeda dari tiga golongan darah lainnya, mic merupakan jenis golongan darah baru.

Dilansir dari DVM360, golongan darah secara genetik ditentukan oleh antigen permukaan sel darah merah yang dimiliki spesies tertentu.

Kucing dengan genotipe A/A dan A/b akan memiliki golongan darah A, sedangkan kucing dengan genotipe b/b homozigot memiliki golongan darah B. Jika tidak memiliki keduanya, maka golongan darahnya AB.

Sementara golongan mic ditemukan saat terjadi pendonoran darah silang yang tidak sama antara kucing pendonor dan penerima. Hasilnya menunjukkan reaksi antigen baru dan jarang terjadi yang disebut mic.

Golongan darah A

Golongan darah ini adalah yang paling umum dimiliki kucing. Di Amerika Serikat bahkan ada hingga 99 persen.

Kucing jenis siam, serta shorthair atau longhair domestik biasanya memiliki golongan darah ini.

Golongan darah B

Walau tidak sebanyak A, ada beberapa jenis kucing tertentu yang memiliki golongan darah B.

Mereka adalah kucing shorthair domestik di Australia, Italia, Perancis, dan India. Selain itu, ada british shorthair, cornish dan devon rex, serta anggora atau van turki.

Golongan darah AB

Sama seperti manusia, kucing pemilik golongan darah AB lebih langka. Kucing shorthair domestik bisa memiliki golongan darah AB.

Baca juga: Ramai soal Kucing Terus Menjulurkan Lidah seperti Anjing, Apa Penyebabnya?

Golongan darah dominan

Di antara ketiga golongan darah di atas, kucing dengan golongan darah A merupakan jenis yang paling dominan.

Jika ada induk dan jantan berbeda tipe darah, besar kemungkinan anak yang lahir bergolongan darah A.

Namun, perkawinan kucing dengan golongan darah berbeda ternyata berisiko kematian pada anak kucing setelah lahir. Ini terjadi karena antibodi dari induk yang masuk melalui kolostrum atau susu pertama yang diminum.

Kucing menghasilkan antibodi alami yang disebut alloantibodi. Antibodi ini mampu melawan antigen sel darah merah yang tidak dimiliki atau terhadap golongan darah selain miliknya.

Antibodi yang masuk ke anak kucing itu akan menghancurkan sel darah merahnya. Akibatnya, anak kucing bisa mati.

Baca juga: Beberapa Kucing Memilih Diam dan Jarang Mengeong, Apa Penyebabnya?

Transfusi darah pada kucing

Tidak seperti manusia, kucing tidak memiliki darah universal. Artinya, kucing hanya bisa mentransfusikan darahnya dari atau ke kucing lain yang memiliki golongan darah sama.

Efek samping dari transfusi darah yang tidak sesuai dapat terjadi dalam waktu satu atau dua jam saja. Kucing akan mengalami kerusakan sel darah merah, alergi, demam, atau reaksi graft versus host berupa penolakan zat baru oleh tubuh.

Ketika darah tipe B diberikan kepada penerima golongan A, reaksi yang muncul relatif ringan. Contohnya, kelesuan, denyut jantung cepat, dan pernapasan menjadi pendek dan cepat dalam beberapa menit.

Namun, jika darah tipe A diberikan kepada penerima tipe B, reaksinya lebih parah dan berpotensi fatal.

Transfusi sedikit saja darah yang tidak cocok dapat menyebabkan tanda-tanda yang parah, termasuk hipoventilasi atau sulit bernapas, apnea atau berhenti napas saat tidur, muntah, diare, dan aritmia atau detak jantung yang tidak normal.

Karena itu, kucing harus diperiksa golongan darahnya sebelum transfusi darah. Selain itu, juga dilakukan tes crossmatching berupa mencampurkan antara darah pendonor dan penerima untuk memastikan transfusi aman.

Semua transfusi harus diberikan dengan hati-hati karena potensi efek samping yang mungkin dialami kucing.

Di sisi lain, kucing tidak bisa menerima donor darah dari spesies lain, termasuk manusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi