Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Buruh 1 Mei, Ini Sejarah dan Tema May Day 2023

Baca di App
Lihat Foto
Library of Congress, Washington, D.C.
Ukiran kayu dari Haymarket Riot oleh Thure de Thulstrup, diterbitkan di Harper's Weekly pada tanggal 15 Mei 1886.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei dan dijadikan hari libur nasional di Indonesia.

Hari Buruh menjadi momentum bagi buruh untuk mengemukakan aspirasi dan tuntutan soal kesejahteraan hidup.

Tidak jarang mereka juga mengkritisi kebijakan perusahaan atau Pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada buruh dengan menggelar unjuk rasa.

Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003, buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Lantas, mengapa tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh? Bagaimana sejarah Hari Buruh yang disebut juga May Day?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sejarah Hari Buruh di Indonesia, Dulunya Dilarang Kini Jadi Hari Libur Nasional

Awal mula Hari Buruh diperingati tanggal 1 Mei

Dilansir dari Britannica, 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh bermula dari keputusan federasi internasional, kelompok sosialis, dan serikat buruh pada tahun 1889.

Pada saat itu, persatuan buruh menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh untuk memeringati kerusuhan Haymarket di Chicago, AS pada tahun 1886.

Kerusuhan Haymarket terjadi karena ratusan ribu buruh di AS berusaha menghentikan dominasi kelompok borjuis, kelompok pemilik modal.

Pada 1 Mei 1886, kumpulan buruh memutuskan melakukan aksi mogok untuk menuntut kesejahteraan hidup.

Namun, aksi yang berlanjut ke tengah jalan pada 3 Mei 1886 berubah menjadi peristiwa berdarah lantaran polisi menembaki buruh.

Peristiwa itu kemudian dikenang sekaligus diperingati sebagai Hari Buruh dan baru disahkan menjadi UU oleh Presiden AS Grover Cleveland pada tahun 1891.

Baca juga: May Day dan Sejarah Peringatan Hari Buruh...

Tema Hari Buruh 2023

Dikutip dari International Labour Organization (ILO), tema Hari Buruh 2023 adalah World Day for Safety and Health at Work 2023 atau Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia 2023

Disebutkan, lingkungan kerja yang aman dan sehat merupakan prinsip dasar dan hak di tempat kerja. 

Kemudian pada bulan Juni 2022, Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) memutuskan untuk memasukkan “lingkungan kerja yang aman dan sehat” ke dalam kerangka prinsip dan hak dasar ILO di tempat kerja.

Pada 28 April 2023, ILO merayakan keputusan ini, mengumpulkan para ahli dan konstituen untuk membahas implikasinya terhadap dunia kerja.

Serta bagaimana menerapkan hak ini secara praktis di dunia kerja. Ini juga akan berfungsi untuk menyajikan temuan-temuan penelitian tentang status implementasi berbagai ketentuan Konvensi mendasar No. 155 dan No. 187.

May Day, Hari Buruh 1 Mei, dan Sejarah Haymarket Riot

 

Hari Buruh menyebar ke Eropa

Peringatan Hari Buruh kemudian diadopsi di Eropa sebagai bentuk perlawanan terhadap kapitalisme.

Hari itu menjadi hari libur di Uni Soviet dan di negara-negara blok Timur. Mereka dulunya menggelar parade, termasuk di Moskwa.

Parade dipimpin oleh pejabat tinggi pemerintah dan Partai Komunis, merayakan buruh, dan memamerkan kekuatan militer Soviet.

Di Jerman, Hari Buruh ditetapkan sebagai hari libur pada tahun 1933 setelah kebangkitan Nazi.

Baca juga: Partai Buruh Pastikan Akan Dukung Capres Tertentu, Bisa Jadi Ganjar atau Anies

Hari Buruh di Indonesia

Hari Buruh yang pertama kali dirayakan di AS lalu menyebar ke Eropa juga dirayakan oleh buruh di Indonesia.

Pada masa pemerintahan Presiden Sukarno, Hari Buruh dirayakan dan Sukarno selalu hadir dalam peringatan ini.

Terjadi pula unjuk rasa besar-besaran di berbagai daerah dan di depan Istana Merdeka, Jakarta.

Menurut Sukarno, buruh harusnya mempertahankan politieke toestand atau keadaan politik yang memungkinkan gerakan buruh bebas berserikat, berkumpul, mengkritik, dan berpendapat.

Buruh juga diminta melakukan machtsvorming, yaitu proses pembangunan atau pengakumulasian kekuatan.

Namun, berjalannya waktu, Hari Buruh ditiadakan ketika masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Perayaan tersebut dilarang karena identik dengan paham komunis yang dibarengi dengan perubahan nama Kementerian Perburuhan menjadi Departemen Tenaga kerja saat Kabinet Dwikora.

Baca juga: Said Iqbal: Buruh Berharap Perbaikan Nasib dari Ganjar Pranowo

Hari Buruh jadi hari libur nasional

Setelah ditolak pada Orde Baru, buruh kembali dapat menggelar Hari Buruh saat masa Reformasi.

Dilansir dari Kompas.com, Hari Buruh kemudian ditetapkan oleh Pemerintah sebagai hari libur nasional setiap tahun.

Hal tersebut bermula dari pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal pada tahun 2013.

"Ada kado istimewa dari Presiden Yudhoyono di mana pemerintah akan menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional," ujar Iqbal pada waktu itu.

Keputusan menjadikan Hari Buruh sebagai hari libur nasional mulai berlaku pada tahun 2014 dan berlanjut hingga sekarang.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Peringatan Hari Buruh 1 Mei

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi