Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kucing Donasi Darah, Bagaimana Prosesnya?

Baca di App
Lihat Foto
Foto kucing sedang menjalani proses donor darah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seorang warganet membagikan foto kucing peliharaannya yang sedang menjadi donor (penyumbang) darah.

Unggahan tersebut dibagikan melalui akun Twitter ini pada Jumat (28/4/2023).

Warganet itu melampirkan foto kucing berwarna putih tengah disedot darahnya menggunakan suntikan.

"Meng gendut donor darah, namanya Nyanya. Syarat pendonor minimal BB 4 Kg, vaksin, no kutu, PLT/trombosit minimal 200, ini nggak rutin jadi kalau ada yang butuh saja," tulis pengunggah.

Hingga Minggu (30/4/2023), unggahan tersebut tayang 930.800 kali, disukai 15.100 akun Twitter, dan di-retweet 1.169 kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, bagaimana proses donasi darah pada kucing?

Baca juga: Apakah Kucing Memiliki Golongan Darah?


Kucing bisa jadi donor darah

Dokter hewan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno membenarkan bahwa kucing bisa melakukan donasi darah.

"Pada dasarnya bisa, namun prosedurnya lebih rumit," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (30/4/2023).

Menurutnya, ukuran tubuh yang kecil dan temperamen kucing yang susah dikendalikan akan menyulitkan proses pengambilan darah.

Karena itu, kucing harus dalam keadaan terbius atau diberi obat penenang saat memberikan atau menerima donasi darah.

"Selain itu, perlu ada kecocokan golongan darah antara pendonor dan resipien," tambahnya.

Baca juga: Benarkah Kucing Bisa Menangis? Ini Kata Dokter Hewan

Hanya kondisi khusus

Senada, dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Kupang Aji Winarso membenarkan bahwa kucing dapat mendonasikan darahnya. Namun, hanya dalam situasi khusus saja.

"Untuk kucing tidak perlu mendonasikan darah rutin agar mendapatkan manfaat kesehatan seperti manusia, secara alamiah tidak perlu kok," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/4/2023).

Menurutnya, kucing memerlukan darah saat mengalami kasus kurang darah atau pendarahan hebat.

Tindakan transfusi darah ini juga jarang dilakukan. Bahkan, mungkin lebih sering dilakukan pada anjing daripada kucing.

"Kalau dirasa sangat mendesak saja dan perlu effort untuk cari donor," lanjutnya.

Baca juga: 5 Tips untuk Mengatasi Kucing yang Suka Menggigit

Donasi darah sulit dilakukan

Aji mengungkapkan, transfusi darah pada kucing jauh lebih sulit dilakukan daripada transfusi darah pada manusia. Salah satunya karena harus ada donasi yang sesuai.

"Golongan darah yang berlaku pada hewan tidak sederhana seperti manusia yang ABO," ujarnya.

Kucing memiliki tiga golongan darah, yaitu A, B, dan AB. Setiap golongan darah hanya bisa mentransfusikan darah ke sesamanya.

Karena itu, penyiapan donasinya harus dilakukan dengan benar. Contohnya, golongan darah kucing donor dan resipien harus sama serta dalam keadaan sehat.

Untuk mengetes kecocokan golongan darah, kucing harus menjalani tes reaksi aglitinasi. Darah kedua kucing akan dicampur lalu dilihat ada aglutinasi atau tidak.

Aglutinasi merupakan penggumpalan darah yang terjadi saat kedua golongan darah tidak sama atau tidak cocok. Jika diberikan, maka tubuh penerima akan menolaknya.

"Banyak pula transfusi yang menimbulkan reaksi efek samping karena darah dari donor tidak sepenuhnya sama," jelas Aji.

Ia menyebutkan, pemilik kucing harus mengerti risiko terkait efek samping yang terjadi pada penerima donasi.

Efek samping yang akan dialami paling sering berupa demam dan alergi. Kondisi ini terutama terjadi kalau darah donor benar-benar tidak cocok.

Baca juga: Cara Mengusir Kutu dari Bulu Kucing dan Anjing Peliharaan

Syarat kucing jadi donor darah

Menurut Aji, kucing yang layak menjadi donor harus sehat, memiliki berat badan ideal, tidak demam, serta tidak memiliki parasit darah.

Selain itu, berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi kucing yang akan mendonasikan darahnya:

  • Usia antara 1 hingga 10 tahun
  • Berat badan lebih dari 3,5 kg
  • Sehat dan tidak dalam pengobatan apapun
  • Sudah divaksin
  • Kucing betina sudah steril atau belum melahirkan
  • Belum pernah menerima transfusi darah atau plasma
  • Dalam kondisi nyaman, tenang, dan tidak stres.

"Mencari donor harus kita periksa dan dicoba satu persatu, karena belum ada bank darah semacam PMI untuk hewan," lanjutnya.

Proses donasi darah

Awalnya, kucing akan diambil darahnya sedikit melalui leher atau kaki untuk memastikan dia sehat sebelum menjalani donasi darah. Agar tenang, kucing biasanya dibius atau diberi obat penenang.

Jika sehat, proses donasi darah dapat dilakukan. Jumlah darah yang diambil tergantung ukuran kucing, berkisar antara 40-60 mililiter. Proses ini biasanya berlangsung singkat dalam hitungan menit.

"Seperti pada umumnya, darah diberikan via infus," ujar Aji.

Kucing yang menjadi donor juga akan diberi infus untuk mengganti cairan tubuhnya.

Setelah itu, kucing sebaiknya tetap berada dalam rumah paling tidak satu hari setelah melakukan donasi. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi