Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Terbentuknya Danau? Berikut Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/pwmotion
ilustrasi proses terbentuknya danau.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Danau adalah badan air alami berukuran besar yang dikelilingi oleh daratan dan tidak berhubungan dengan laut, kecuali melalui sungai.

Danau bisa berisi air tawar atau air asin dengan sumber yang berasal dari mata air bawah tanah, air sungai, air hujan, atau kombinasi ketiganya.

Dilansir National Geographic, danau adalah badan air yang dikelilingi oleh daratan. Air di danau berasal dari hujan, salju, es yang mencair, sungai, atau rembesan air tanah.

Ada dua tipe danau, pertama danau terbuka yang mana air mengalir meninggalkan danau melalui sungai atau saluran keluar lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian besar danau yang ada di dunia mengandung air tawar, dan merupakan tipe danau terbuka.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Gunung? Simak Penjelasan Berikut

Yang kedua disebut danau tertutup, jika air hanya meninggalkan danau melalui penguapan, dan jenis ini biasanya menjadi danau air asin.

Hal tersebut dikarenakan saat air menguap, ia meninggalkan padatan yang sebagian besar adalah garam.

Ukuran dan kedalaman danau sangat bervariasi. Selain itu, ia juga bisa berada di ketinggian.

Misalnya Danau Titicaca, di Pegunungan Andes antara Bolivia dan Peru, merupakan danau tertinggi di dunia. Lokasinya berada sekitar 3.810 meter di atas permukaan laut.

Baca juga: 5 Danau Paling Misterius dan Mengerikan di Dunia

Proses terbentuknya danau

Danau alami dapat terbentuk melalui berbagai proses. Dilansir Water Encyclopedia, berikut ini beberapa proses terbentuknya danau:

1. Aktivitas Tektonik

Banyak danau terbentuk akibat pergerakan tektonik kerak bumi. Beberapa yang mempengaruhi pembentukan danau meliputi pengangkatan dasar laut dan pengangkatan di sekitar cekungan pusat.

Provinsi Basin and Range di Amerika Serikat bagian barat berisi danau tektonik di lembah antara pegunungan patahan.

Banyak dari mereka adalah sisa-sisa danau besar yang ada sejak 10.000 hingga 30.000 tahun yang lalu, selama zaman Pleistosen (Zaman Es).

Baca juga: 7 Pulau Terbesar di Dunia, Ada Kalimantan dan Sumatra

2. Aktivitas Glasial

Danau cenderung lebih besar dan melimpah di daerah lintang tinggi di Belahan Bumi Utara yang ditempati oleh gletser selama zaman Es.

Gletser adalah bongkahan es besar yang terbentuk di daratan akibat akumulasi dan pemadatan salju.

Saat gletser perlahan bergerak di bawah pengaruh gravitasi, mereka mengikis lanskap, meninggalkan cekungan dan lembah yang dalam.

Deposit puing-puing glasial yang terkikis dapat mengganggu pola drainase. Beberapa danau dibentuk oleh lembah bendungan sedimen glasial yang diukir oleh gletser.

Semantara yang lain dibentuk oleh sedimen glasial yang membendung sungai atau terbentuk saat balok es mencair di tempat dalam sedimen glasial.

Baca juga: 10 Danau Paling Aneh di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia


3. Aktivitas vulkanik

Danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik cenderung berukuran relatif kecil. Misalnya yang terbentuk di dalam kawah gunung berapi yang aktif namun tenang.

Selain itu, mereka terbentuk di kaldera yang dihasilkan oleh ledakan dan runtuhnya ruang magma bawah tanah, di aliran lava yang runtuh, atau di lembah yang dibendung oleh endapan vulkanik.

Baca juga: Misteri Danau Warna Pink di Australia, Peneliti Ungkap Penyebabnya

4. Proses alam lainnya

Ada banyak jenis danau yang terbentuk oleh proses alam lainnya. Seperti di daerah yang dilapisi oleh batuan larut seperti batu kapur.

Danau dapat menempati lubang runtuhan yang terbentuk akibat peleburan batuan dasar, terutama di area yang sebagian besar dilatarbelakangi oleh batu kapur.

Erosi dan pengendapan sungai dapat membentuk danau, seperti sungai berkelok-kelok membentuk danau tapal kuda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi