Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Pertimbangkan Wanita Lajang Bisa Lakukan Bayi Tabung

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi bayi tabung, program bayi tabung, kehamilan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - China sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan wanita lajang bisa mengakses perawatan in-vitro fertility (IVF) atau yang dikenal dengan bayi tabung, secara legal di klinik swasta.

Dengan adanya perubahan tersebut berarti perempuan yang belum menikah dapat mengambil cuti hamil berbayar dan menerima subsidi anak yang sebelumnya hanya tersedia untuk pasangan yang sudah menikah.

Hal ini menguntungkan perempuan seperti Chen Luojin (33), seorang janda cerai yang tinggal di Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan barat daya.

Chen dapat mengakses perawatan bayi tabung secara legal di klinik swasta. Ia sekarang sudah hamil 10 minggu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia melegalkan pendaftaran anak oleh perempuan yang belum menikah pada bulan Februari, sesuatu yang sedang dipertimbangkan China untuk diterapkan secara nasional guna mengatasi rekor rendahnya angka kelahiran.

"Menjadi orang tua tunggal bukan untuk semua orang, tapi saya senang dengan keputusan itu. Sama halnya, menikah atau tidak adalah keputusan masing-masing individu. Kami telah meliberalisasi kebijakan di sini dan saya tahu banyak wanita lajang melakukan bayi tabung," kata dia dikutip dari Reuters.

Baca juga: Dinilai Bisa Sebarkan Propaganda, China Larang ChatGPT


Diusulkan para penasihat

Pada bulan Maret para penasihat politik China juga telah mengusulkan agar wanita lajang dan belum menikah dimudahkan untuk mendapatkan akses program pembekuan sel telur dan juga perawatan bayi tabung.

Namun sejauh ini, pemerintah China belum mengomentari rekomendasi secara terbuka.

Liberalisasi IVF secara nasional dianggap akan meningkatkan permintaan perawatan kesuburan dan memperluas layanan kesuburan yang saat ini terbatas.

"Jika China mengubah kebijakan mereka untuk mengizinkan wanita lajang memiliki anak, ini dapat mengakibatkan peningkatan permintaan IVF," kata direktur pengembangan bisnis untuk Asia Pasifik di INVO Bioscience Yve Lyppens.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) saat ini belum memberikan komentar tentang liberalisasi akses IVF secara nasional.

Akan tetapi sebelumnya NHC mengakui bahwa saat ini banyak wanita muda menunda rencana menikah dan memiliki anak karena tingginya biaya pendidikan dan membesarkan anak.

NHC Sichuan juga tidak menjawab saat ditanya apakah layanan bayi tabung untuk semua wanita akan disediakan di rumah sakit umum.

Shanghai dan provinsi Guangdong selatan mengizinkan wanita yang belum menikah untuk mendaftarkan anak-anak mereka, tetapi layanan IVF untuk wanita lajang tetap dilarang.

Baca juga: Saat China Pernah Ratakan 700 Gunung untuk Bangun Kota Metropolitan, seperti Apa Sekarang?

Kebutuhan besar

Di China, klinik IVF memiliki cukup banyak peminat, di mana sebelum pandemi kapasitas selalu penuh.

Rumah sakit dan klinik di China, baik publik maupun swasta, setiap tahunnya menyediakan sekitar 1 juta putaran perawatan IVF, dibandingkan dengan 1,5 juta di seluruh dunia.

Harga program bayi tabung di China untuk satu siklus termasuk stimulasi ovarium, pengumpulan sel telur, inseminasi di laboratorium, dan transfer embrio berkisar antara 3.500  dolar AS (sekitar Rp 51 juta) dan 4.500 dolar AS (sekitar Rp 65 juta).

Pasar IVF China diperkirakan akan tumbuh lebih besar di tahun-tahun mendatang.

Meski demikian sejumlah pakar menilai, ketidakseimbangan kekuatan gender, stigma dalam masyarakat China yang dihadapi wanita hamil lajang, dan kurangnya survei sosial membuat pengukuran total permintaan IVF sulit dilakukan.

China sebelumnya menerapkan kebijakan satu anak yang ketat sejak 1980 hingga 2015, yang membuat penduduk di negara itu jauh berkurang bahkan membuat India menjadi negara terpadat di dunia.

Namun kini, kebijakan satu anak di China telah dinaikkan menjadi tiga anak.

Baca juga: China Diminta Setop Usik Kapal Filipina di Laut China Selatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi