Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Hipnotis Bisa Dilakukan Melalui Panggilan Telepon? Ini Kata Psikolog dan Tips Pencegahannya

Baca di App
Lihat Foto
Hassan OUAJBIR
Ilustrasi orang sedang menelepon.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Saat ini ada banyak sekali modus penipuan yang dilakukan melalui perangkat seluler, salah satunya melalui panggilan telepon.

Terdapat satu kasus penipuan pernah terjadi di Indonesia yang dikarenakan korban dihipnotis melalui penggilan telepon.

Diberitakan Kompas.com (22/4/2022), seorang driver ojek online di Semarang, Jawa Tengah bernama Irwanauri mengaku dirinya dihipnotis dan menuruti kemaun penelepon.

Bahkan, dirinya memberikan kode one time password (OTP).

Lalu, ia baru sadar bahwa dirinya kehilangan Rp 65 juta di dua rekening tabungan miliknya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau ditotal yang ada di Bank BRI Rp 31 juta dan di Bank BCA Rp 34 juta bearti total ada Rp 65 juta," kata Irwanauri,

Lantas, benarkah seseorang bisa dihipnotis melalui panggilan telepon?

Baca juga: 5 Ibu Rumah Tangga Jadi Korban, Ini Cara Mencegah Hipnotis Menurut Kriminolog

Apa itu hipnotis?

Psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menjelaskan, hipnotis adalah proses menyampaikan pesan dan sugesti (komunikasi) kepada pikiran bawah sadar seseorang.

Hipnotis tidak selalu berkaitan dengan hal negatif dan bisa dipakai atau diterapkan dalam terapi untuk membantu orang-orang pada kondisi tertentu, seperti pada orang yang mengalami rasa sakit pada bagian tubuh tertentu.

"Di mana, rasa sakit tersebut bisa memunculkan trauma dan diperlukan terapi dengan hipnotis yang bisa membuat luka tersebut diimajinasikan agar tidak terlalu sakit," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (1/5/2023).

Selain itu, hipnotis juga bisa digunakan kepada orang-orang yang mempunyai phobia tertentu untuk mengurangi kecemasan yang dialami seseorang.

"Namun, untuk beberapa kasus, hipnotis saat ini sering digunakan untuk tindak kejahatan, seperti menipu orang dan kriminal," kata dia.

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Diri dari Tindakan Hipnotis?

Hipnotis bisa melalui telepon

Ratna membenarkan hipnotis bisa dilakukan melalui panggilan telepon.

Menurutnya, saat melakukan hipnotis, seseorang tidak harus berada di depan mata atau didekat kita (offline). Jadi, hipnotis bisa dilakukan secara jarak jauh atau secara online melalui perangkat pendukung seperti ponsel.

Biasanya, seseorang yang bisa terhipnotis tersebut adalah mereka yang dapat dengan mudah dialihkan.

Artinya, mereka adalah orang-orang yang memiliki fokus dan konsentrasi yang sedang berada di gelombang yang bisa dengan mudah terbawa. 

"Kalau ada seseorang yang menelepon kita dan kita sedang dalam kondisi blank (pikiran kosong) itu bisa sangat mudah terbaca oleh oknum yang ingin menghipnotis tersebut," ungkapnya.

Ratna memberikan contoh, misalnya, saat ada orang yang menelepon dan kita tidak fokus seperti mengatakan hah, ha, apa, dan dilakukan secara berulang.

Selain itu, seseorang yang terlalu menyimak atau meresapi omongan dari orang lain juga bisa dengan mudah diarahkan yang pada akhirnya bisa terkena hipnotis.

"Jika sudah seperti itu (blank atau terlalu fokus pada omongan seseorang), biasanya orang akan lebih mudah masuk untuk memberikan sugesti-sugesti," ungkapnya.

Baca juga: Mengapa Orang yang Punya Utang Lebih Galak daripada Penagih? Begini Menurut Psikolog

Hipnotis memiliki jangka waktu tertentu

Ratna menyebutkan, poin utama saat orang akan menghipnotis adalah ia sudah memegang kunci bahwa gelombang otak targetnya sudah siap untuk diberikan sugesti tertentu.

"Saat seseorang sudah berhasil diberikan sugesti-sugesti dan tidak melawan, maka sudah pasti orang tersebut bisa dikendalikan," ucapnya.

"Makanya kan kita biasa melihat kalau orang yang dihipnotis itu, biasanya akan sering diajak mengobrol secara intens untuk dialihkan pikirannya," sambungnya.

Meskipun begitu, Ratna mengungkapkan bahwa hipnotis memiliki waktu. Misalnya, selama satu jam dan sugesti atau hipnotisnya tersebut sudah menghilang.

"Namun, jika dalam hipnoterapi, ketika seseorang memberikan jangkar terhadap satu sugesti tertentu itu bisa bertahan hingga satu minggu, satu bulan, dan terjadi secara berkala," pungkasnya.

Baca juga: Ramai soal Gonta-ganti Warna Rambut Disebut Bentuk Self Harm, Ini Kata Psikolog

Siapa yang mudah terkena hipnotis?

Senada, Psikolog dari Unika Soegijapranata Semarang Christin Wibhowo juga mengatakan bahwasanya seseorang bisa terkena hipnotis melalui suara, salah satunya suara dari panggilan telepon.

"Pada hipnoterapi itu juga menggunakan suara, karena memang semuanya berawal dari pendengaran," ujarnya secara terpisah.

"Jadi, hiponotis dengan menggunakan gelombang suara itu sangat memungkinkan," tambahnya.

Ia mengungkapkan, tidak semua orang bisa terkena hipnotis.

Jadi, biasanya orang yang akan dengan mudah terkena hipnotis itu adalah orang-orang yang dengan rela dihipnotis.

Mengapa dikatakan dia rela? Christin menyampaikan karena seseorang tersebut adalah orang yang sedang mengalami emosi yang sangat tinggi. Sehingga akan dengan mudah dipengaruhi oleh orang lain.

Ia memberikan contoh, misalnya saat kondisi saat sedih, biasanya orang akan dengan mudah terhipnotis.

"Selain itu, seseorang yang sedang senang sekali itu juga bisa terkena hipnotis. Ini dikarenakan, seseorang yang berada pada emosi yang tinggi, baik senang ataupun sedih, maka seseorang tidak bisa berpikir jernih dan kehilangan kontrol," jelasnya.

Baca juga: 5 Ibu Rumah Tangga Jadi Korban, Ini Cara Mencegah Hipnotis Menurut Kriminolog

Tips mencegah terkena hipnotis

Christin menyampaikan, ada beberapa cara untuk mencegah terjadi hipnotis, seperti berikut:

  • Usahakan selalu fokus pada sesuatu dan jangan terlalu sering melamun.
  • Jangan mudah bingung dan jangan mudah kaget ketika mendapatkan telepon dari orang yang tidak dikenal.
  • Jaga mood atau emosi agar tetap stabil.
  • Jika memiliki masalah, harus segera diselesaikan.
  • Jika menerima telepon dari orang tidak dikenal, herus dicek fakta terlebih dahulu terkait kebenarannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi