Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Susunan 19.000 Gunung Berapi Bawah Laut

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA/HO BNPB
Gunung Anak Krakatau, gunung yang ada di bawah laut.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Lebih dari 19.000 gunung berapi yang berada di bawah laut ditemukan oleh para ilmawan menggunakan satelit radar beresolusi tinggi.

Dikutip dari News Week, Jumat (26/4/2023), tim ahli kelautan dari Scripps Institution of Oceanography di University of California San Diego, Chungnam National University di Korea Selatan, dan University of Hawaii, menggunakan data satelit radar untuk memetakan gunung berapi dan menerbitkan temuan mereka di jurnal Earth and Space Science.

Menurut penelitian, hanya ada 20 persen dasar laut yang telah dipetakan oleh kapal.

Sementara itu, kemungkinan ada lebih dari satu juta gunung berapi di bawah laut yang masih belum dieksplorasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Raksasa yang Berbelok Arah Menghadap Bumi

Terbentuknya gunung berapi bawah laut

Sama seperti gunung berapi yang ada di darat, gunung berapi bawah laut juga terbentuk akibat tumbukan lempeng tektonik atau letusan gunung berapi.

Jika dapat diketahui letaknya, gunung bawah laut dapat digunakan untuk upaya penambangan laut serta memperbaiki jalur kapal selam.

Selain itu, pemetaan lokasi gunung laut juga dapat membantu para ilmuwan memahami lempeng tektonik bumi dan medan geomagnetik.

Studi tersebut mengatakan gunung berapi dapat menjadi wawasan tentang komposisi dan suhu mantel bumi.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Spesies Baru Paus yang Terancam Punah

Gunung bawah laut dapat mempengaruhi arus laut dalam. Saat arus bertabrakan dengan gunung laut, mereka terdorong ke permukaan dan membawa air dingin.

Karena lautan menyerap lebih banyak karbon dioksida akibat perubahan iklim, hal ini penting untuk dianalisis.

Gunung bawah laut penuh dengan mineral dan dapat menyediakan habitat bagi kehidupan laut yang melimpah.

Jadi, para ilmuwan mengeksplorasi dan memetakan gunung laut sebanyak mungkin, untuk memahami apa yang ada di dasar laut dengan lebih baik.

Sebanyak 19.325 gunung bawah laut yang ditemukan sebelumnya tidak diketahui sains. Satelit yang digunakan untuk menemukan mereka tidak dapat mengambil gambar gunung bawah laut, tetapi mereka dapat membedakan ketinggian dan tarikan gravitasi.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Ichthyosaurus, Hewan Darat yang Berevolusi Jadi Monster Laut dari Zaman Dinosaurus

Memberi ilmuwan katalog gunung bawah laut terlengkap

Dilansir dari Live Science, Sabtu (27/4/2023), penemuan tersebut memberi para ilmuwan katalog gunung bawah laut terlengkap yang pernah dibuat.

Dalam ringkasan baru yang diterbitkan pada 6 April di jurnal Earth and Space Science, dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang arus laut, lempeng tektonik, dan perubahan iklim.

Sebelumnya, hanya seperempat dasar laut Bumi yang telah dipetakan menggunakan sonar, menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi objek yang tersembunyi di bawah air.

Sensus sonar 2011 menemukan lebih dari 24.000 gunung bawah laut atau pegunungan bawah laut yang terbentuk akibat aktivitas gunung berapi.

Namun, ada lebih dari 27.000 gunung laut yang belum dipetakan oleh sonar.

"Ini benar-benar membingungkan," kata David Sandwell, seorang ahli geofisika kelautan di Scripps Institution of Oceanography yang mengerjakan survei tersebut.

Baca juga: Ilmuwan Temukan 13 Virus Zombie yang Telah Beku 48.500 Tahun

Namun, pada studi terbaru menunjukkan bahwa para ilmuwan tidak perlu bergantung pada survei sonar untuk menyelidiki apa yang terjadi di bawah laut.

Satelit radar tidak hanya mengukur ketinggian samudra, tetapi juga dapat melihat apa yang bersembunyi di kedalaman air dan menawarkan representasi topografi dasar laut yang lebih baik.

Para ilmuwan menarik data dari beberapa satelit, termasuk CryoSat-2 Badan Antariksa Eropa, dan menemukan bahwa mereka dapat mendeteksi gundukan bawah air setinggi 3.609 kaki (1.100 meter) yang merupakan batas bawah dari gunung laut.

Dengan teknologi ini, para ilmuwan memperkirakan mereka dapat memperkirakan ketinggian gunung berapi bawah laut kecil dengan akurasi sekitar 1.214 kaki (370 m), menurut penelitian tersebut.

Baca juga: Ilmuwan Percaya Serangan Asteroid Picu Mega-tsunami 250 Meter di Mars

Peneliti memetakan gunung bawah laut di Samudra Atlantik 

Sejauh ini, para peneliti telah memetakan kumpulan gunung bawah laut di Samudra Atlantik timur laut yang dapat membantu menjelaskan evolusi bulu mantel yang memberi makan lebih dari 100 gunung berapi di Islandia.

Peta yang diperbarui tersebut juga akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang arus laut dan "upwelling", yang terjadi ketika air dari dasar lautan naik ke atas permukaan. Ini adalah sebuah fenomena yang menurut para ilmuwan dapat terkonsentrasi pada gunung dan pegunungan laut.

"Ada banyak hal menarik yang terjadi saat Anda memiliki topografi," ucap Brian Arbic, seorang ahli kelautan fisik di University of Michigan di Ann Arbor.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi