Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pendidikan Nasional dan Mengenal Nama Asli Ki Hajar Dewantara

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Ki Hajar Dewantara
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas diperingati di Indonesia pada 2 Mei setiap tahunnya.

Peringatan Hardiknas tidak terlepas dari sosok Ki Hajar Dewantara, yang merupakan pelopor pendidikan bagi Bangsa Indonesia pada era kolonialisme.

Tanggal 2 Mei dipilih sebagai peringatan Hardiknas, karena merupakan hari kelahiran sang "Bapak Pendidikan Nasional".

Baca juga: Hari Pendidikan Nasional dan Momen Mengenang Ki Hadjar Dewantara...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun tahukah Anda, siapa nama asli Ki Hajar Dewantara?

Nama asli Ki Hajar Dewantara

Dilansir dari laman kemdikbud, Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat.

Pada 3 Februari 1928, Raden Mas Suwardi Suryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara.

Menurut Ki Utomo Darmadi, Hadjar artinya pendidik, Dewan artinya utusan, dan Tara artinya tak tertandingi.

Sehingga, makna dari nama Ki Hajar Dewantara adalah bapak pendidik utusan rakyat yang tak tertandingi menghadapi kolonialisme.

Baca juga: Hari Pendidikan Nasional, Ini Sejarah dan Makna Semboyan Tut Wuri Handayani Milik Ki Hadjar Dewantara

Sosok Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara dilahirkan di Yogyakarta pada 2 Mei 1889. Ia berasal dari keluarga bangsawan.

Ayahnya, Kanjeng Pangeran Ario Suryaningrat dan ibunya, Raden Ayu Sandiah, merupakan bangsawan Puro Pakualaman Yogyakarta.

Dia mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa atau "National Onderwijs Institut Taman Siswa" di Yogyakarta pada 3 Juli 1922.

Perguruan Nasional Taman Siswa membuka sekolah berbagai tingkat, mulai dari taman kanak-kanak hingga pendidikan menengah atas.

Lahirnya Perguruan Nasional Taman Siswa mendapat sambutan baik dari masyarakat banyak.

Ratusan Perguruan Nasional Taman Siswa tumbuh di mana-mana dijiwai oleh semangat cinta Tanah Air.

Baca juga: Hardiknas: Ki Hajar Dewantara, dari Jebolan Sekolah Dokter hingga Dirikan Perguruan Nasional

Ki Hajar Dewantara meninggal dunia

Setelah memimpin Perguruan Nasional Taman Siswa yang telah tersebar di seluruh Indonesia, Ki Hajar Dewantara tutup usia di Padepokan Ki Hajar Dewantara pada 26 April 1959.

Dia disemayamkan di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta.

Ki Hajar Dewantara telah meninggalkan warisan yang begitu penting bagi Indonesia, khususnya di bidang pendidikan.

Dia mewariskan sistem pendidikan dan semangat juang untuk anak-anak bangsa dalam menempuh pendidikan yang layak.

Beberapa semboyannya dipakai oleh negara, seperti Tut Wuri Handayani yang saat ini menjadi semboyan pendidikan.

Baca juga: Jejak Ki Hajar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi