Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Penembakan Kantor MUI Pusat, Pelaku Sudah Pernah Datang 2 Kali

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/XENA OLIVIA
Penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), halaman depan kantornya ditutup garis polisi, Selasa (2/5/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Insiden penembakan terjadi di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) pukul 11.45 WIB.

Pelaku penembakan tewas setelah sebelumnya pingsan usai dibekuk oleh pegawai kantor MUI. 

Informasi peristiwa penembakan di Kantor MUI Pusat dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal MUI Tambunan Amirsyah.

"Memang iya terjadi (penembakan)," ujar Tambunan, dikutip dari Kompas.com (2/5/2023). 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut fakta kejadian insiden penembakan di kantor MUI. 

Baca juga: Kantor MUI Ditembak Orang Tak Dikenal

1. Terjadi ketika sedang rapat mingguan MUI

Anggota Komisi Fatwa MUI Hamdan Rasyid mengatakan, insiden penembakan itu terjadi saat pengurus MUI sedang melakukan rapat mingguan. 

"Iya, (setiap) Selasa rapat," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa. 

Rapat mingguan itu dihadiri oleh para pimpinan MUI dan Ketua Harian MUI.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengatakan, pelaku datang menggunakan mobil travel dan sempat bertemu dengan satpam di luar kantor MUI.

"Dia ingin ketemu Pak Bamba. Pak Bamba resepsionis. Katanya mau bertemu pimpinan," kata Anwar.

Mulanya, Bamba meminta pelaku untuk menunggu karena pimpinan sedang rapat dari pukul 10.00-12.00 WIB.

"Mungkin karena marah, dia langsung melakukan penembakan," tuturnya.

Pelaku dilaporkan melepaskan dua kali tembakan.

2. Pelaku diduga seorang laki-laki asal Lampung

Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas membeberkan ciri-ciri terduga pelaku.

Menurut Anwar, terduga pelaku penembakan di kantor MUI Pusat merupakan seorang laki-laki dengan badan tegap.

Diberitakan Kompas.com (2/5/2023), pelaku memiliki perawakan gemuk dengan tinggi sekitar 160 cm. Usianya diperkirakan sekitar 50 tahun. 

Kendati demikian, pihak kepolisian belum mengungkapkan identitas pasti pelaku penembakan tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengatakan bahwa pelaku mengantongi KTP yang berdomisili di Lampung.

Baca juga: Sosok Pelaku Penembakan Kantor MUI

 

3. Pelaku mengaku nabi, 2 kali datangi kantor MUI

Anwar menuturkan, pelaku disebut mengaku dirinya sebagai nabi. Pelaku juga disebut sebelumnya telah dua kali mendatangi Kantor MUI.

"Kepala kantor menceritakan bahwa orang yang bersangkutan itu sudah dua kali datang ke MUI, ini kali ketiga katanya, dan dia mendakwakan dirinya sebagai nabi," jelas dia.

Pihaknya juga menjelaskan, pelaku diduga berasal dari Lampung dan ingin bertemu dengan Ketua MUI.

Saat datang ke kantor MUI, pelaku bertemu dengan staf penerima tamu di lobi Kantor MUI. Setelah itu, terjadilah penembakan sebanyak tiga kali.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Arif Fahrudin mengatakan, pelaku sebelumnya juga telah dua kali mengirim surat ancaman ke Kantor MUI.

Namun, ia tidak mengungkapkan secara detail isi ancaman tersebut.

"Dua kali dia sudah mengirimkan surat ancaman. Ini ketiga kali datang ke sini lalu terjadilah seperti ini," kata Arif.

Baca juga: Kronologi Penembakan di Kantor MUI Pusat, Terduga Pelaku Mengaku sebagai Nabi, Ingin Bertemu Pimpinan

5. Karyawan alami luka-luka

Insiden penembakan itu mengakibatkan seorang karyawan terluka di bagian punggung karena pantulan peluru.

Korban selanjutnya dilarikan ke rumah sakit di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan untuk mendapatkan perawatan.

Selain itu, ada pula pegawai MUI yang dilaporkan terluka karena menabrak pintu kaca setelah panik.

6. Pelaku tewas

Terduga pelaku penembakan segera ditangkap dan dibekuk oleh lima orang pegawai MUI.

Saat diringkus, terduga pelaku sempat pingsan dan dilarikan ke Puskesmas sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.

"Pelakunya sudah meninggal," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komaruddin, dikutip dari Kompas.com, Selasa. 

Meskipun begitu, belum dijelaskan penyebab kematian terduga pelaku. Hasil penyelidikan awal, terduga pelaku beraksi seorang diri.

"Masih kami dalami sebentar ya. Saya cek dulu," ucapnya.

Baca juga: Mengapa Banyak Kasus Penembakan Massal di Amerika Serikat?

7. Temuan senjata dan motif pelaku masih diselidiki

Pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa senjata api yang jika dilihat dari bentuk dan butiran pelurunya mirip dengan airsoft gun.

"Dugaannya seperti itu," kata Komaruddin.

Komaruddin juga belum bisa menjelaskan terkait motif penembakan yang dilakukan pelaku. Pihaknya mengaku masih mendalami insiden tersebut.

Kasus tersebut kini dalam proses penyelidikan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya.

(Sumber: Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya, Singgih Wiryono, Diva Lufiana Putri, Tria Sutrisna | Editor: Diamanty Meiliana, Novianti Setuningsih, Sari Hardiyanto, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi