Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kista Bartholin, Bisakah Diobati Tanpa Konsultasi Dokter?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@tanyakanrl
Tangkapan layar twit soal kista bartholin
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kista merupakan benjolan abnormal seperti kantung yang mengandung bahan tertentu, seperti cairan, semipadat, atau gas.

Kehadiran kista pada salah satu bagian tubuh tak jarang membuat khawatir. Seperti warganet Twitter ini yang merasa khawatir akan kehadiran kista bartholin pada bibir vagina.

"Ada yang pernah ngalamain ini gak? Penanganan pertama kalian gimana selain berobat ke dokter? Ini gak perlu OP kan ya," tulis warganet, Minggu (30/4/2023).

Tampak dalam unggahan, tangkapan layar yang menunjukkan hasil pencarian gambar kista bartholin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada gambar ilustrasi tersebut, terlihat benjolan yang tumbuh di salah satu sisi vagina, berbanding dengan ilustrasi vagina normal tanpa kista bartholin.

Hingga Senin (1/5/2023) siang, unggahan kista ini telah mendapatkan lebih dari 167.000 tayangan, 904 suka, dan 82 twit ulang dari pengguna Twitter.

Lantas, apa itu kista bartholin dan dapatkah diatasi tanpa dokter maupun operasi?

Baca juga: Ramai soal Ada Cacing Kremi di Vagina, Apa Penyebabnya?


Penyebab kista bartholin

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) Wawang Sukarya menjelaskan, pada bagian vulva kiri dan kanan atau bibir vagina, terdapat kelenjar bartholini.

Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan cairan sebagai pelumas saat seorang wanita terangsang untuk berhubungan seks.

"Kelenjar ini kecil, sulit teraba. Bila kelenjar bartholini ini tersumbat, maka cairan akan terkumpul dan membentuk kista," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/5/2023).

Menurut Wawang, kista bartholin biasanya tidak besar dan tidak terasa sakit. Namun apabila terkena infeksi, kista ini bisa menjadi abses yang menimbulkan rasa nyeri dan sakit.

"Penyebabnya tidak pasti, tapi ya tadi terjadi sumbatan kelenjar bartholini," ungkapnya.

Terpisah, spesialis Obgyn dari RSIA Anugerah Semarang, dr Indra Adi Susanto menjelaskan, abses bartholin terbentuk ketika lubang kecil atau saluran dari kelenjar tersumbat.

Akibatnya, cairan dalam kelenjar pun tertumpuk dan terinfeksi. Namun begitu, menurut Indra, penumpukan cairan dapat terjadi selama bertahun-tahun sebelum abses terjadi.

"Sering kali abses muncul dengan cepat selama beberapa hari. Area tersebut akan menjadi sangat panas dan bengkak," ujarnya kepada Kompas.com, Senin.

Indra menerangkan, saat terjadi abses bartholin, aktivitas yang menekan vulva vagina, termasuk berjalan dan duduk dapat menyebabkan rasa sakit semakin parah.

Sementara itu, abses ini sendiri terjadi lantaran infeksi yang menyebabkan tertutupnya lubang kelenjar bartholini.

"Bisa apa saja, bakteri atau infeksi," tambahnya.

Baca juga: Ramai soal Penyakit Kista Disebut Muncul Tanpa Disadari, Ini Penjelasan Dokter

 

Cara mengobati kista bartholin

Lebih lanjut Indra menjelaskan, penderita kista bartholin dapat melakukan langkah-langkah perawatan diri tanpa operasi.

Langkah perawatan diri secara mandiri tersebut, yakni berendam dalam air hangat sebanyak empat kali sehari selama beberapa hari.

Menurut Indra, berendam dalam air hangat dapat meredakan ketidaknyamanan. Selain itu, cara ini juga membantu abses terbuka dan mengering dengan sendirinya.

"Namun, bukaannya sering kali sangat kecil dan menutup dengan cepat. Karena itu, abses sering kembali," jelas Indra.

"Jadi bisa saja tanpa operasi ditambah konsumsi antibiotik, tapi ada kemungkinan tumbuh kembali," tambahnya.

Di sisi lain, penderita harus segera berkonsultasi dengan dokter apabila terdapat gejala:

  • Benjolan semakin bengkak yang menyakitkan di labia (bibir) dekat lubang vagina dan tidak membaik dengan 2-3 hari perawatan di rumah
  • Nyeri parah dan mengganggu aktivitas normal
  • Mengalami demam lebih tinggi dari 38 derajat Celsius.

Adapun tindakan yang biasa dilakukan untuk menangani kista ini, lanjut Indra, yakni operasi:

  • Drainase abses, tindakan mengeluarkan nanah yang terkumpul di dalam abses sampai habis atau kering.
  • Marsupialisasi, prosedur mengeluarkan cairan dengan cara mengiris kista, kemudian menjahit ujung pada kulit sekitarnya agar kista tetap terbuka untuk mencegah terbentuknya kista baru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi