Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bawang Putih Buruk bagi Penderita Asam Lambung? Berikut Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Ilustrasi bawang putih dapat memicu asam lambung.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Asam terjadi ketika asam dari lambung mengalir naik ke kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan mulas hingga mengiritasi lapisan kerongkongan.

Makanan tertentu, seperti makanan berlemak dan pedas, jeruk, tomat, hingga bawang putih, dapat memicu gejala asam lambung terjadi lebih sering.

Meskipun bawang putih memiliki banyak manfaat kesehatan, umumnya dokter tidak menganjurkan makan bawang putih jika Anda mengalami asam lambung.

Baca juga: Mengapa Tomat Buruk bagi Penderita Asam Lambung? Berikut Penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Lantas, mengapa bawang putih sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung?

Bawang putih menyebabkan mulas

Kebanyakan orang bisa makan bawang putih tanpa mengalami efek samping. Namun ketika Anda menderita asam lambung, dokter biasanya menyarankan untuk menghindarinya.

Dilansir Healthline, terlepas dari apakah Anda adalah penderita asam lambung atau tidak, mengonsumsi bawang putih diketahui memberikan sejumlah efek samping ringan.

Beberapa di antaranya adalah:

Karena mengonsumsi bawang putih dikaitkan dengan kondisi mulas, diduga ia juga meningkatkan kemungkinan gejala mulas pada penderita asam lambung.

Anda lebih mungkin akan mengalami efek samping, terutama mulas, jika Anda mengonsumsi bawang putih secara mentah.

Asupan tambahan, terutama pada dosis tinggi, dapat menyebabkan mual, pusing, dan kemerahan pada wajah.

Baca juga: Cara Sederhana Mengatasi Asam Lambung dengan Permen Karet

Cara meredakan gejala asam lambung

Dilansir dari Harvard Health Publishing, berikut beberapa cara sederhana mengatasi asam lambung:

1. Makan dalam porsi kecil dan perlahan

Salah satu faktor yang bisa menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan adalah ketika perut terisi sangat penuh.

Jika Anda menderita asam lambung, cobalah untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, namun lebih sering. Cara ini lebih baik daripada makan besar tiga kali sehari.

2. Hindari makanan tertentu

Jika Anda mengalami asam lambung, ada baiknya untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu seperti makanan berlemak atau pedas, cokelat, tomat, jeruk, termasuk bawang putih.

Anda bisa mencoba mengurangi konsumsi makanan atau minuman tersebut, dan lihat apakah hal itu membantu mengontrol asam lambung Anda.

Baca juga: 5 Buah yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Lambung, Apa Saja?

3. Hindari rokok dan minuman bersoda

Jika Anda merokok, maka segeralah berhenti. Nikotin diketahui dapat mengendurkan otot sfingter esofagus bagian bawah (LES).

LES adalah pita otot melingkar yang terletak di antara kerongkongan dan perut. Fungsinya untuk mencegah kandungan asam lambung berusaha naik ke kerongkongan.

Selain itu, hindari mengonsumsi minuman bersoda. Sebab, ia membuat Anda banyak bersendawa, yang dapat mengirimkan asam lambung ke kerongkongan.

4. Tetap tegak setelah makan

Pastikan tubuh Anda tetap tegak saat setelah makan. Saat berdiri atau bahkan duduk tegak, gravitasi dapat membantu menjaga asam lambung tetap berada di perut.

Selesaikan makan paling tidak tiga jam sebelum tidur. Anda tidak boleh tidur siang tepat setelah makan atau ngemil dan makan malam sebelum tidur.

Baca juga: Adakah Kaitan antara Penyakit Asma dan Asam Lambung? Berikut Penjelasannya

5. Turunkan berat badan

Jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, maka perlu menjalani diet atau menurunkan berat badan.

Berat badan yang berlebihan dapat mengurangi tekanan struktur otot yang menopang sfingter esofagus bagian bawah agar tetap tertutup. Kondisi ini menyebabkan asam lambung naik dan mulas.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Gejala Asam Lambung dan Cara Meredakannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi