Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Yamitema Laoly, Anak Menkumham Yasonna yang Dituding Monopoli Bisnis di Lapas?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Anak Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Yamitema Laoly, memberi keterangan pada awak media usai diperiksa penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Senin (18/11/2019).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Yamitema Laoly, anak Menkumham Yasonna Laoly dituding memonopoli bisnis di dalam lapas melalui Yayasan Jeera. 

Dikutip dari Kompas.com (2/5/2023) dugaan monopoli bisnis ini bermula dari pernyataan aktor Tio Pakusadewo dalam sebuah obrolan di YouTube.

Tio mengatakan, ada seorang anak menteri yang melakukan monopoli bisnis di dalam lapas dalam sesi wawancara di kanal YouTube Uya Kuya.

Meskipun Tio tidak menyebut nama, namun pengakuan tersebut kemudian dikaitkan oleh akun Twitter @PartaiSocmed.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Anak Yasonna Dituding Berbisnis di Lapas, Wamenkumham Angkat Bicara

Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej membantah tudingan tersebut.

“Sejak menjabat Wamen, sampai saat ini sekitar ratusan rutan dan lapas yang sudah saya kunjungi ya, saya katakan itu informasi yang menyesatkan,” ujar Eddy Hiariej.

Ia mengatakan, di lapas tidak hanya ada Yayasan Jeera, tetapi ada sejumlah yayasan lain seperti Maharani, Al Barokah, dan sebagainya.

Dituding memonopoli bisnis di Lapas, lantas sebenarnya siapa Yamitema Laoly?

Siapa Yamitema Laoly?

Yamitema Laoly adalah anak dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang memiliki nama lengkap Yamitema Tirtajaya Laoly.

Dikutip dari laman YasonnaLaoly, berikut ini nama anak-anak dari Yasonna Laoly:

Menurut TribunNews, Yamitema merupakan lulusan sarjana hukum di Universitas Sumatera Utara (USU).

Selanjutnya, Yamitema melanjutkan pendidikan S2 Hukum di Universitas Indonesia.

Yamitema beberapa kali terlihat sering mendampingi ayahnya termasuk dalam berbagai kegiatan PDI Perjuangan.

Di antaranya ia beberapa kali menemani Yasonna mengikuti Kongres V PDI Perjuangan di Bali. Dia juga hadir saat Yasonna dilantik menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu.

Baca juga: Diperiksa KPK, Anak Yasonna Laoly Mengaku Ditanya soal Bisnisnya

Pernah diperiksa KPK

Pada tahun 2019, Yamitema pernah terseret kasus dugaan suap yang dilakukan Wali Kota Medan nonaktif Dzulmi Eldin.

Saat itu ia sempat diperiksa oleh KPK dan ditanyai terkait proyek-proyek Dinas PUPR Medan yang diduga dikerjakan oleh perusahaan miliknya.

Akan tetapi, saat itu Yamitema berhasil lepas dari jerat kasus dugaan korupsi tersebut dan tidak menjadi tersangka.

 

Tentang Yayasan Jera

Dalam pernyataan akun @PartaiSocmed disebutkan Yamitema dan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia, serta yayasan bernama Jeera Foundation memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar.

Terkiat hal ini, Menkumham Yasonna membantah anaknya mengelola Yayasan Jeera.

"Yayasan (Jeera) ini (memang) ada, bukan dia (Yamitema) ada di situ," ujar Yasonna Laoly dikutip dari Kompas.tv.

Yasonna juga membantah anaknya terlibat aktif dalam yayasan tersebut.

"Enggak ada (anak saya), yayasannya saja yang ada, dia (Yemitema) tidak ikut di dalam, biasalah politik," kata Yasonna. 

Ia mengatakan, yayasan Jeera Foundation bekerjasama dengan lapas untuk melatih napi untuk jadi barista dan kerajinan kulit.

Yasonna menyebut, Yayasan Jeera pernah menggunakan jasa Tio Pakusadewo untuk menjadi pelatih narapidana.

"Itu kan Tio pernah dua kali di sana. Dia juga pernah dipakai Jeera menjadi pelatih. Jadi, Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, (kerajinan) kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu," ucap Yasonna.

Menurut Yasonna saat itu Tio juga pernah diminta melatih namun karena disebutkan melakukan pelanggaran berat kemudian diberhentikan.

"Makanya heran juga saya. Pelanggaran Tio Pakusadewo tanya karutan-nya. Pokoknya berat, masuk straff cell'," ucap Yasonna

Baca juga: Wamenkumham Bantah Anak Yasonna Laoly Monopoli Bisnis di Lapas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi