Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Insomnia, Ini 4 Macam Gangguan Tidur pada Lansia, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/fizkes
risiko gangguan tidur pada lansia.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Orang tua atau lansia diketahui memiliki kecenderungan lebih rentan mengalami insomnia.

Dalam sebuah studi yang bertajuk Insomnia in the Older Adult, lansia cenderung memiliki lebih banyak gangguan komorbiditas atau penyakit bawaan hingga mengonsumsi banyak obat.

Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko insomnia atau gangguan tidur.

Penuaan juga dikaitkan dengan sejumlah perubahan dalam kontinuitas tidur. Banyak lansia yang mengalami kesulitan tidur, susah nyenyak, atau bangun terlalu dini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor-faktor seperti lingkungan kamar tidur, obat-obatan, hingga gangguan medis dan kejiwaan pada lansia juga dapat meningkatkan risiko insomnia.

Baca juga: Mengapa Lansia Cenderung Lebih Mudah Mengalami Insomnia? Berikut Alasannya

Namun selain insomnia, lansia juga berisiko lebih tinggi mengalami gejala gangguan tidur lainnya.

Bahkan, beberapa pasien lansia dapat mengalami insomnia bersamaan dengan masalah gangguan tidur lain.

Dilansir Sleep Foundation, berikut ini beberapa gangguan tidur yang berisiko dialami oleh lansia:

1. Gangguan tidur ritme sirkadian

Ketika ritme sirkadian seseorang tidak selaras dengan lingkungan luarnya, mereka mungkin mengalami gangguan tidur ritme sirkadian (circadian rhythm sleep disorders).

Orang tua atau lansia berisiko lebih tinggi mengalami gangguan ini karena mekanisme internal yang mengatur ritme sirkadian memburuk seiring bertambahnya usia.

Gangguan fase tidur-bangun yang lebih lanjut sangat umum terjadi pada lansia. Mereka secara rutin merasa lelah di sore hari, dan secara alami akan bangun antara pukul 03.00 dan 05.00.

Bahkan jika mereka tidur lebih lambat dari biasanya, mereka sering bangun lebih pagi karena siklus tidur-bangun mereka.

Baca juga: 4 Tips Sederhana Mengatasi Insomnia pada Lansia, Apa Saja?

2. Gangguan pernapasan terkait tidur

Gangguan pernapasan yang berkaitan dengan tidur, seperti sleep apnea obstruktif dan sleep apnea sentral, sangat umum terjadi pada lansia.

Gangguan ini berisiko lebih tinggi pada pasien panti jompo lansia dengan kondisi demensia. Selain itu, obesitas, alkohol, dan merokok juga dapat menyebabkannya.

Gangguan pernapasan yang berhubungan dengan tidur sering menyebabkan lansia mendengkur berat, yang dapat menyebabkan gairah malam hari dan menghasilkan perasaan kantuk yang berlebihan di siang hari.

Gangguan tersebut juga dianggap sebagai prediktor untuk kondisi medis lainnya, seperti gagal jantung kongestif, infark miokard, dan stroke.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Gangguan Tidur Mengigau

3. Gerakan tungkai berkala dan sindrom kaki gelisah

Periodic limb movements (gerakan tungkai berkala) adalah gerakan lengan dan kaki yang tidak disengaja dan berulang selama tidur, dan terjadi lebih dari 15 kali per jam tidur.

Sedangkan restless legs syndrome (sindrom kaki gelisah) adalah gangguan neurologis, ditandai dengan keinginan yang kuat untuk menggerakkan kaki saat tubuh sedang istirahat.

Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan terbangun di malam hari yang menyebabkan penderitanya terjaga dan kelelahan keesokan harinya.

Studi telah menunjukkan tingkat prevalensi untuk kondisi ini hampir dua kali lipat seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Alasan Perlunya Batasi Akses Media Digital Anak, Hindari Obesitas hingga Gangguan Tidur

4. Gangguan perilaku tidur REM

Orang umumnya bermimpi paling banyak selama fase tidur REM. Mereka yang mengalami gangguan perilaku tidur REM secara fisik akan mewujudkan impian mereka.

Hal ini menyebabkan gerakan acak yang berpotensi penderitanya berisiko mendapatkan cedera tubuh. Gangguan ini terbukti sangat umum terjadi pada pria lanjut usia.

Selain itu, ada juga hubungan antara gangguan ini dan kondisi neurologis degeneratif seperti penyakit parkinson dan demensia lewy body.

Tindakan mungkin termasuk mengunci jendela, meletakkan kasur di lantai, dan mengeluarkan benda berbahaya dari kamar tidur yang dapat menyebabkan cedera.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi