KOMPAS.com - Unggahan bernarasi perihal melahirkan pada usia 28-30 tahun apakah masih kuat dan aman ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini pada Rabu (3/5/2023).
"Ak umur 23 & blm kerja, pacar jg gada, psti utk menikahpun msh bbrp thn lg krn mau mapan dl, MISAL ak nikah umur 27, trs memutuskan hamil diumur 28, msh aman/udh ketuaan? soalnya liat tmn2 umur duatiga-dualima udh pd hamil," tulis pengunggah.
Hingga Jumat (5/5/2023), unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 3,9 juta kali dan dikomentari lebih dri 4.950 warganet.
Baca juga: Ramai soal Kentut Vagina, Normal atau Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter Obgyn
Lantas, berapa usia ideal wanita untuk hamil dan melahirkan?
Penjelasan dokter obgyn
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan di Fakultas Kedokteran Uhamka Wawang Sukarya menjelaskan, wanita memiliki kurun waktu reproduksi sehat di antara usia 20-35 tahun.
"Usia ideal hamil dan melahirkan berada di kisaran 20-30 tahun. Di antara usia ini, angka kematian ibu dan anak terkait kehamilan persalinan adalah yang paling rendah," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).
Ia mengungkapkan, apabila wanita melahirkan saat berada pada usia di bawah 20 tahun ataupun di atas 35 tahun, maka akan memiliki risiko tinggi terkait dengan ibu dan calon bayi.
Baca juga: Viral, Twit soal Obgyn Tanya Status Menikah, Apa Tujuannya?
Wawang mengatakan, pada usia di bawah 20 tahun, yang paling sering terjadi adalah proses persalinan yang tidak lancar atau macet karena panggul belum memadai.
Risiko lainnya adalah terjadi hipertensi dalam kehamilan, khususnya preeklamsia-eklamsia serta risiko mengalami keguguran jauh lebih tinggi.
"Sementara itu, wanita yang melahirkan di atas usia 35 tahun, biasanya sering disertai penyakit sistemik (diabetes melitus, hipertensi, dan lainnya), dan adanya risiko penyakit cacat bawaan," jelasnya.
Jadi, selama melahirkan pada rentang usia 20-35 tahun, ibu dan calon bayi memiliki risiko yang lebih rendah mengalami kecacatan.
Baca juga: Ramai soal Kentut Vagina, Normal atau Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter Obgyn
Bahaya melahirkan di usia muda
Senada, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSIA Anugerah Semarang Indra Adi Susianto menyampaikan, ada kehamilan yang memiliki risiko tinggi, yaitu terlalu muda dengan usia kurang dari 20 tahun dan terlalu tua usia di atas 35 tahun untuk kehamilan pertama.
"Selain itu, terlalu sering melahirkan anak dengan jarak kehamilannya kurang dari 2 tahun juga memiliki risiko tinggi," katanya, terpisah.
Ia menyampaikan, kehamilan pada usia muda atau remaja dapat berisiko sebagai berikut:
- Kelahiran prematur
- Berat badan bayi lahir rendah (BBLR)
- Perdarahan persalinan yang dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi
Baca juga: Risiko Hamil di Bawah Usia 19 Tahun pada Ibu dan Bayi
Indra mengungkapkan, persalinan pada ibu di bawah usia 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya angka kematian neonatal, bayi, dan balita.
"Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukan bahwa angka kematian neonatal, postneonatal, bayi dan balita pada ibu yang berusia kurang dari 20 tahun lebih tinggi dibandingkan pada ibu usia 20-39 tahun," ungkapnya.
Menurutnya, pernikahan pada usia muda berisiko karena belum cukupnya kesiapan dari aspek kesehatan, mental emosional, pendidikan, sosial ekonomi, dan reproduksi.
Selain itu, pendewasaan usia juga berkaitan dengan pengendalian kelahiran karena lamanya masa subur perempuan terkait dengan banyaknya anak yang akan dilahirkan.
Baca juga: Gejala Stroke Berdasarkan Usia Penderita, dari Bayi hingga Lansia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.