Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Mafia 'Ndrangheta Italia yang Jadi Obyek Perburuan Besar-besaran Banyak Negara?

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/GIANLUCA CHININEA
Pemandangan yang tersaji dalam ruangan sidang khusus pada 13 Januari 2021 di Italia, terkait sidang Rinascita-Scott, di mana lebih dari 350 anggota mafia 'Ndrangheta disidang.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sejumlah 132 anggota 'Ndrangheta ditahan dalam operasi perburuan besar-besaran yang berlangsung di sepuluh negara.

Menurut Badan Uni Eropa untuk Kerja Sama Penegakan Hukum (Europol), penahanan bermula dari penggerebekan di beberapa lokasi pada Rabu (3/5/2023) dini hari waktu setempat.

Adapun sepuluh negara yang dimaksud, yakni Belgia, Jerman, Italia, Perancis, Portugal, Slovenia, Spanyol, Rumania, Brasil, dan Panama.

Lebih dari 2.770 petugas terlibat di lapangan saat hari aksi. Selain menahan anggota 'Ndrangheta, mereka juga berhasil menyita beberapa aset perusahaan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi obyek perburuan di banyak negara, lantas, siapa itu 'Ndrangheta?

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah 24 Oktober 1931: Bos Mafia Al Capone Dipenjara


'Ndrangheta, mafia terbesar di dunia

Dikutip dari laman Interpol, 'Ndrangheta adalah salah satu organisasi kriminal paling luas dan kuat di dunia.

Mafia ini berakar di wilayah Calabria, Italia, tetapi kini telah berkembang ke lebih dari 40 negara di seluruh dunia.

Terus tumbuh dan berkembang, 'Ndrangheta menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Kelompok ini bukan hanya menyebarkan barang-barang haram seperti narkoba, tetapi juga terlibat dalam politik, ekonomi, serta korupsi yang luas.

Sebelumnya, 'Ndrangheta disebut sebagai mafia Cosa Nostra di Sisilia, Italia, tetapi dalam versi kurang terorganisir.

Kini, seperti dilansir Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), kelompok kejahatan ini menggeser posisi Cosa Nostra sebagai organisasi mafia paling kuat di negara itu.

Baca juga: Bos-bos Mafia Italia Bisa Bebas dari Penjara dengan Alasan Bahaya Corona

Sejarah 'Ndrangheta

Organisasi ini disebut dapat ditelusuri pada abad ke-16, saat kedatangan tiga ksatria Spanyol di Italia yang mendirikan Honored Societies alias Perhimpunan Terhormat.

Perhimpunan tersebut terdiri dari Sicilian Mafia, Neapolitan Camorra, dan Calabrian ‘Ndrangheta.

Di sisi lain, menurut Biro Investigasi Federal (FBI), 'Ndrangheta dibentuk pada 1860-an, ketika sekelompok penjahat Sisilia mendirikan pangkalan di Pegunungan Aspromonte Italia.

Didirikan di situ karena medan menuju pegunungan tersebut menawarkan perlindungan ideal bagi bandit yang terusir dari tanah air mereka di Sisilia.

Dokumen pengadilan sejarah dari Calabria mengungkapkan, pada pergantian tahun 1900-an, 'Ndrangheta dengan cepat menjadi bagian integral dari kehidupan pedesaan Calabria, sehingga menjadi perhatian otoritas lokal.

Sementara itu, kata 'Ndrangheta sendiri diyakini berasal dari bahasa Yunani yang masih kerap diucapkan oleh orang-orang Italia selatan.

Kata ini kemungkinan berkaitan dengan istilah "Andragathia", yang merujuk pada "kehormatan", "kepahlawanan", atau "kebajikan jantan".

Bukan hanya itu, 'Ndrangheta disebut juga terkait dengan "Andrangatho", yang berarti "terlibat dalam aksi militer".

Baca juga: Mafia Ndrangheta Italia Digerebek di Seluruh Eropa

Kekayaan dan kegiatan 'Ndrangheta

Masih dari laporan OCCRP, 'Ndrangheta berkembang melampaui Italia selatan pada tahun-tahun setelah Perang Dunia II.

Kala itu, para anggota mengikuti 1 juta orang Calabria bermigrasi ke utara dan ke luar negeri, untuk mencari sebuah peluang.

Seiring waktu, kelompok ini berkembang dari perampokan dan pemerasan lokal menjadi perusahaan yang lebih menguntungkan, termasuk penyelundupan rokok dan penculikan.

Antara awal 1970-an dan pertengahan 1990-an, diperkirakan lebih dari 200 penculikan dilakukan di seluruh Italia oleh penjahat yang terkait dengan sindikat Calabria.

Kasus yang paling terkenal adalah penculikan J Paul Getty III pada 1974, cucu raja minyak Amerika, J Paul Getty.

Pembayaran uang tebusan saat itu menjadi modal awal kebangkitan 'Ndrangheta sebagai kelompok mafia populer dalam perdagangan narkoba global.

Kontrol kelompok Cosa Nostra terhadap pasar heroin sebagian besar membuat 'Ndrangheta berurusan dengan kokain, produk narkoba yang disebut kurang menguntungkan.

Namun, mulai 1980-an, saat permintaan kokain meningkat, 'Ndrangheta mendadak sangat diuntungkan.

Sebaliknya, Cosa Nostra justru terganggu oleh perang habis-habisan dengan Italia.

Kondisi ini pun membuat 'Ndrangheta bebas untuk memperluas perusahaan penyelundupan narkoba, dengan menjalin hubungan bersama pemasok di Amerika Latin.

Baca juga: Polisi Italia Tangkap 163 Anggota Kelompok Mafia Ndrangheta

'Ndrangheta bukan hanya bangkit menjadi mafia paling kuat di Italia, tetapi juga menjadi salah satu organisasi kriminal terbesar dan tercanggih di dunia.

Terdiri dari jaringan luas atau klan 'Ndrina di Calabria, sindikat ini diyakini meraup untung sebanyak 60 miliar dolar AS per tahun.

Di dunia ekonomi, 'Ndrangheta menjalankan berbagai kegiatan, mulai dari perusahaan legal di bidang konstruksi, energi hijau, pengelolaan limbah, hingga jalur kriminal atau ilegal.

Kegiatan ilegal tersebut, antara lain melibatkan penipuan, pemerasan, korupsi tingkat tinggi, serta perdagangan manusia dan senjata.

Adapun penghasilan terbesar 'Ndrangheta, yakni penjualan dan pengedaran narkoba dengan pengendalian beberapa rute perdagangan paling menguntungkan di dunia.

Parlemen Italia memperkirakan, organisasi ini kemungkinan mendominasi lebih dari 80 persen perdagangan kokain Eropa yang operasinya telah terdeteksi di pelabuhan utama di hampir setiap benua.

Tak sampai di situ, kelompok 'Ndrangheta juga telah lama dikenal sebagai pencuci uang yang terampil.

Mafia ini telah menavigasi sistem keuangan global dengan mudah, menggunakan struktur kepemilikan yang rumit, serta undang-undang kerahasiaan keuangan untuk menyembunyikan asal-usul kekayaan mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi