Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Bercinta "Doggy Style" Dianggap Bisa Merusak Vagina, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/RON LACH
Ilustrasi bercinta, benarkah gaya doggy style merusak vagina?
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Posisi doggy style adalah salah satu posisi atau gaya yang dapat dicoba pasangan suami istri saat melakukan hubungan seksual.

Posisi ini awam dilakukan lantaran disebut dapat memberikan kepuasan dan sensasi penetrasi maksimal.

Namun, muncul anggapan bahwa gaya bercinta dari belakang ini dapat merusak vagina.

Lantas, benarkah demikian?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Orgasme pada Wanita Tentukan Jenis Kelamin Bayi Laki-laki? Ini Penjelasan Dokter


Tidak merusak, justru menyenangkan

Dikutip dari laman Dictionary, doggy style adalah gaya bercinta di mana wanita dalam posisi merangkak, sementara pria melakukan penetrasi dari belakang dengan posisi berlutut.

Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin menjawab anggapan doggy style merusak vagina dalam akun Twitter-nya, @dokterdara.

"Doggy style dianggap bisa merusak vagina, atau malah menyenangkan? Saya jelaskan ya," tulisnya, Kamis (4/5/2023).

Kompas.com telah mendapatkan izin dari dokter yang kerap disapa Dara ini untuk mengutip twit tersebut sebagai bahan pemberitaan.

Dara menjelaskan, doggy style akan membuat penetrasi atau masuknya penis ke vagina menjadi sangat masuk ke dalam.

Anggapan yang menyebut bahwa rahim berisiko terlalu terdorong dan membuat vagina kendor maupun robek, menurutnya tidaklah benar.

Sebaliknya, posisi bercinta ini justru akan menyenangkan karena wanita merasa sangat terdorong saat penis sang suami masuk ke dalam vaginanya.

"Sehingga dia merasa lebih 'eh', lebih kena," ujar Dara.

Dia melanjutkan, vagina adalah bagian tubuh wanita yang sangat elastis. Oleh karena itu, bagian tubuh ini tidak akan gampang rusak.

"Bayi saja bisa keluar kok. Apalagi cuma penis," ungkapnya.

Namun begitu, pengecualian pada kasus-kasus tertentu, seperti pemaksaan hubungan seksual. Saat ada pemaksaan, kata Dara, kerusakan pada vagina bisa saja terjadi.

Hal ini menurutnya tidak berlaku saat tak ada pemaksaan dalam hubungan seksual. Baik doggy style maupun gaya bercinta lain, tidak memiliki bahaya untuk vagina.

"Jelas ya, doggy style itu menyenangkan karena vagina bisa merasakan penis masuk ke dalam banget," lanjutnya.

Baca juga: Apa Itu Posisi Lotus? Ini Penjelasan Dokter

Memuaskan, tetapi kurang intimasi

Di sisi lain, dikutip dari Kompas.com (7/6/2016), posisi doggy style dipercaya menjadi gaya andalan pria untuk dianggap sebagai pejantan tangguh.

Posisi ini membuat fantasi pria semakin liar hingga merasa seperti raja di sebuah hutan belantara.

Kendati begitu, gaya bercinta dengan pria beraksi dari belakang ini justru menggambarkan seseorang yang takut komitmen, intimasi, dan sama sekali tidak romantis.

Posisi doggy style memang akan memuaskan dan membuat pasangan mendapatkan sensasi penetrasi maksimal.

Namun, pasangan akan kehilangan hangatnya intimasi atau keintiman. Sebab, posisi ini berlangsung tanpa saling menatap satu sama lain atau berciuman mesra.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi