Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Umumkan Darurat Covid-19 Berakhir Saat Kasus di Indonesia Justru Meroket

Baca di App
Lihat Foto
AFP/FABRICE COFFRINI
Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi isyarat saat tiba di konferensi pers peringatan 75 tahun Organisasi Kesehatan Dunia di Jenewa, pada 6 April 2023. Pada Jumat (5/5/2023), dia mengumumkan kebijakan Covid-19 tak lagi menjadi darurat kesehatan global.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa Covid-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global, Jumat (5/5/2023).

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan, pandemi Covid-19 menunjukkan tren penurunan kasus.

Angka kematian Covid-19 menurun dari yang semula 100.000 per minggu pada Januari 2021 menjadi 3.500 kematian per minggu pada 24 April 2023.

"Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global,” tutur Ghebreyesus, dikutip dari Reuters.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendati demikian, berakhirnya fase Covid-19 sebagai darurat kesehatan global bukan berarti membuat masyarakat terbebas dari ancaman virus corona.

Ghebreyesus mengingatkan agar setiap negara tetap memperhatikan penanganan Covid-19.

Baca juga: Satgas Ungkap Kasus Harian Covid-19 di Dunia Menurun, tapi di Indonesia Justru Meningkat

Kasus covid-19 Indonesia meningkat

Di tengah kabar baik WHO mengakhiri fase Covid-19 sebagai darurat kesehatan global, Indonesia justru kembali menunjukkan peningkatan kasus Covid-19.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi setelah libur Lebaran 2023.

"Tren penambahan kasus Covid-19 pada Idul Fitri di 3 tahun terakhir (di Indonesia), selalu terjadi peningkatan kasus harian pasca-libur Lebaran," kata Wiku, dikutip dari Kompas.com Jumat (5/5/2023).

Mengacu pada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 29 April 2023, kasus harian melonjak paling tinggi sejak lima bulan terakhir.

Pada 3 Mei 2023, Kemenkes juga mencatat lima rumah sakit dengan keterisian bed atau BOR mencapai lebih dari 50 persen.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh subvarian baru, Arcturus.

"Penularan (subvarian Arcturus) yang lebih cepat makanya dia sekarang jadi varian on interest dari tadinya yang varian under monitoring," kata Nadia kepada Kompas.com Jumat (5/5/2023).

"Dan ditambah lagi mobilitas yang cukup tinggi selama Idul Fitri," imbuhnya.

Baca juga: Indonesia Catat Kasus Covid-19 Tertinggi sejak 5 Bulan Terakhir, Ini Kata Kemenkes

Puncak kasus pekan depan

Meskipun mengalami lonjakan, Indonesia belum melewati puncak kasus Covid-19.

"Puncak diperkirakan antara minggu ke 3-4 bulan Mei ini," kata Nadia.

Sebagai antisipasi lonjakan kasus, Nadia mengimbau agar masyarakat mawas diri dan tidak ragu untuk melakukan pemerisaan swab apabila bergejala.

"Dengan tes kita bisa isolasi kalau positif sehingga tidak menularkan kepada orang lain," tutur Nadia.

Selain itu, Nadia juga menyarankan supaya masyarakat menaati aturan protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi dosis lengkap maupun booster.

Baca juga: Saat Kasus Covid-19 Terus Menanjak Usai Lebaran 2023...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi