Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kamitetep, Serangga di Rumah yang Bisa Bikin Kulit Gatal?

Baca di App
Lihat Foto
twitter.com/tanyakanrl
Tangkapan layar unggahan menyebut jangan membiarkan serangga kamitetep di rumah. Ini bahayanya
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Kamitetep adalah spesies serangga kecil atau ngengat berwujud ulat berkepompong. Kepompongnya menyerupai biji labu, pipih, lunak, dan berwarna cokelat muda.

Hewan kecil ini bisa dijumpai di atap rumah, benda dari kayu, dan juga kasur atau tempat tidur. 

Selain itu, kamitetep juga cukup menggangu karena bisa menyebabkan kulit gatal. 

Baca juga: 9 Cara Ampuh dan Mudah Membasmi Kamitetep di Rumah, Lakukan Segera

Tentang kamitetep

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Hari Purwanto mengatakan, bahwa kamitetep adalah sejenis ngengat dengan nama ilmiahnya Phereoeca allutella.

Ngengat tersebut berada dalam famili Tineidae dari Lepidoptera, yang merupakan hama dalam ruangan khususnya yang berhubungan dengan kain atau tekstil.

Hari mengatakan, larva kamitetep tersebut bisa hidup di ujung-ujung bagian rumah. 

“Larvanya hidup di dalam kantong yang terbuat dari serat sutera dan serpihan material kayu, pasir, tanah, atau bulu hewan,” kata Hari kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Diketahui bahwa serangga ini mempunyai banyak sebutan dalam bahasa Inggris yakni household casebearer atau plaster bagworm.

Kamitetep dinilai berbahaya dan cukup menganggu bagi manusia karena bisa menyebabkan kulit gatal. 

“Bagi mereka yang alergi bisa bentol-bentol kulitnya (seseorang) bila terpapar rambut dari kamitetep,” tuturnya.

Baca juga: Gatal karena Gigitan Serangga? Ini 7 Cara Mengatasinya

Siklus kamitetep

Hari menjelaskan, kamitetep mempunyai siklus hidup dari bentuk telur, larva, pupa atau kepompong, dan serangga bersayap.

Seekor induk dewasa akan bertelur sebanyak 200 butir telur dengan waktu menetas sekitar 10 hari atau lebih. Setelah menetas, muncul larva yang hidup sekitar 50 hari.

Setelah itu, larva akan menjadi kepompong dengan kisaran waktu 11 hingga 23 hari. Namun, larva mereka mempunyai rata-rata waktu untuk menjadi dewasa sekitar 16 hari.

Setelah itu, muncul serangga bersayap dari kepompong dengan lebar sayap betinanya sekitar 10-13 milimeter dan sayap pejantan sekitar 7-9 milimeter.

 

Cara ampuh membasmi kamitetep di rumah

Dikutip dari GreenPestServices, berikut cara ampuh untuk mengusir kamitetep dari rumah:

1. Pembersihan menyeluruh

Menjaga kebersihan rumah termasuk cara mencegah munculnya kamitetep. 

Sebab makanan dan bahan yang digunakan untuk membuat kepompongnya berasal dari potong-potongan kecil atau sisa-sisan bahan organik.

Oleh karena itu, sebaiknya selalu rutin untuk membersihkan rumah secara menyeluruh termasuk celah-celah rumah atau benda.

2. Kurangi pencahayaan luar

Kamitetep adalah hewan ngengat yang tertarik pada lampu atau pencahayaan lainnya.

Sehingga sebaiknya kurangi pencahayaan lampu di bagian luar rumah seperti lampu teras, lampu garasi, atau lampu keamanan agar tidak mengundang kamitetep.

3. Menjaga suhu dan kelembaban

Kamitetep atau serangga lainnya suka hidup di lingkungan yang terlalu hangat atau pun lembab.

Oleh karena itu, menjaga rumah agar selalu sejuk dan kering adalah cara agar tidak memancing munculnya kamitetep di rumah.

Baca juga: 9 Cara Ampuh dan Mudah Membasmi Kamitetep di Rumah, Lakukan Segera

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi