Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gempa M 4,4 di Pangandaran Hari Ini, Akibat Sesar Dasar Laut Lempeng Eurasia

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ANDREY VP
Ilustrasi gempa bumi
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,4 mengguncang Pangandaran, Jawa Barat, pada hari ini, Minggu (7/5/2023) pukul 01.57 WIB.

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang, Hartanto menjelaskan, gempa hari ini memiliki episenter di koordinat 8.07 LS dan 107.88 BT.

Lebih tepatnya, berlokasi di laut pada jarak 79 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 29 kilometer.

"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M 4,4," ujar dia dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (7/5/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dampak Gempa M 6,3 Jepang, 1 Orang Tewas, 21 Luka-luka


Penyebab gempa Pangandaran hari ini

Gempa terkini di Pangandaran merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar dasar laut lempeng Eurasia.

Gempa ini juga termasuk dalam jenis gempa bumi intraplate earthquake atau gempa intraplate.

Hal tersebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa bumi dini hari tadi.

Dikutip dari Antara (26/10/2020), gempa intraplate sebelumnya pernah terjadi di Pangandaran pada 25 Oktober 2020 dengan magnitudo 5,6.

Kala itu, intraplate earthquake menyebabkan kerusakan dan guncangannya terasa hingga jarak yang jauh, sampai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu ciri intraplate earthquake adalah akan memberikan dampak guncangan yang lebih besar daripada yang semestinya.

Misalnya, peristiwa gempa Padang berkekuatan 7,6 dengan kedalaman 87 kilometer pada 30 September 2009 silam, yang menyebabkan 1.117 orang meninggal dunia.

Baca juga: Terjadi 1.054 Kali Selama Maret 2023, Kenapa Indonesia Sering Dilanda Gempa?

Dampak gempa bumi

Sementara itu, dini hari tadi, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Pangandaran dan Ciamis dengan skala intensitas II MMI.

Kondisi tersebut, menurut Hartanto, berdasarkan peta tingkat guncangan atau shakemap BMKG dan laporan dari masyarakat.

Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, serta benda-benda ringan yang tergantung turut bergoyang.

"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," kata dia.

Selain itu, hingga Minggu pukul 02.42 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Kendati demikian, masyarakat tetap diimbau untuk tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi