Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Berisi Kalimat "Selamat Tinggal" dan Insting Manusia Akan Bahaya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash.com
Ilustrasi surat
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Anak berinisial AK (9) yang dibunuh oleh ayah kandungnya, Qo'dad Afa'lul alias Afan (29) di Gresik, Jawa Timur meninggalkan sebuah surat bergambar.

Dalam gambar tersebut, terlihat empat orang seperti sedang menangis dan terdapat tulisan "selamat tinggal".

Surat tersebut ditemukan oleh Satreskrim Polres Gresik saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya. 'Selamat tinggal Airin, Z'," kata Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra, dikutip dari Kompas.com, Senin (1/5/2023).

Erika mengatakan, tersangka membenarkan bahwa Z sempat menggambar di kertas tentang perpisahan dengan teman-temannya pada malam sebelum dia dibunuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dari Z untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Z dan Pelangi dan Alea," tulis Z dalam secarik kertas.

Baca juga: Selembar Kertas Bertuliskan Selamat Tinggal di TKP Ayah Bunuh Anak di Gresik

Penjelasan psikolog

Psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menyampaikan bahwa setiap manusia memiliki insting yang bisa menandakan alarm atau suatu peringatan.

Insting tersebut bisa muncul ketika seseorang dalam kondisi berbahaya atau adanya perilaku mengancam dari orang lain di sekitarnya.

Dalam kasus tersebut, mungkin saja insting yang dimunculkan adalah insting soal perilaku si ayah kepada si anak.

Di mana, anak tersebut sebenarnya tengah melakukan upaya menyampaikan kondisinya kepada orang lain. Dalam hal ini yang dimunculkan adalah perilaku menggambar.

"Menggambar itu sangat simbolik, terlebih pada anak-anak. Jadi anak-anak itu, jika tidak dapat berkomunikasi secara langsung, mereka akan menggambar atau menggunakan pertanda lain, misalnya menggunakan simbol-simbol tertentu," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

"Jadi, memang bisa dilihat bahwa si anak tersebut memiliki kecenderungan dalam merasakan bahaya atau pertanda yang kemudian ia tuangkan dalam sebuah gambar dan tulisan tersebut," sambungnya.

Baca juga: Viral, Video Siswa di Kebumen Dipukuli Usai Pulang Sekolah, Polisi: Pemicunya Cinta Monyet

Cara anak berkomunikasi

Ketika si anak merasakan ada gejala atau tanda yang kurang baik ada di sekitarnya, maka ia berusaha membuat agar orang lain bisa mengerti kondisinya dengan mengungkapkannya melalui gambar tersebut.

Meskipun sayangnya, gambar tersebut ditemukan dan diketahui orang lain setelah pembunuhan terjadi.

"Karena masih berusia 9 tahun mungkin kemampuan menulisnya tidak bisa lengkap seperti orang dewasa," kata dia.

Akan tetapi, hal tersebut bisa saja menjadi salah satu cara mereka berkomunikasi kepada kita dengan menggunakan simbol dalam gambarnya. 

Ratna menjelaskan, melalui gambar tersebut nantinya bisa diketahui analisa apa yang sebenarnya ingin diungkapkan oleh si anak tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi