Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Emulsi Zat Makna Homonim

Baca di App
Lihat Foto
DOK. PRIBADI
Jaya Suprana
Editor: Sandro Gatra

DARI pengalaman babak belur setiap hari mewajibkan diri sendiri untuk menulis minimal sebuah naskah, terpaksa otak saya terus bekerja tanpa henti untuk mempelajari apapun yang masih bisa saya pelajari pada waktu yang setiap detik secara kodratis bergerak makin mendekati masa akhir hayat di kandung badan alias ajal.

Satu di antara yang kini sedang saya telaah adalah apa yang disebut oleh para ilmuwan bahasa sebagai homonim.

Pada hakikatnya homonim tidak ada urusan dengan seksual apalagi selama de facto kata seksual belum ada kata penggantinya secara tepat dan benar di dalam bahasa Indonesia.

Namun sudah jelas bahwa apa yang disebut sebagai homonim pasti bukan kata bahasa pribumi asli Indonesia sebab berasal dari bahasa Inggris, yaitu homonym.

Mari kita simak apa kata Kamus Merriam-Webster yang panjang lebar mengulas homonym yang agar tidak keliru lebih aman saya copas sebagai berikut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Homonym can be troublesome because it may refer to three distinct classes of words. Homonyms may be words with identical pronunciations but different spellings and meanings, such as to, too, and two. Or they may be words with both identical pronunciations and identical spellings but different meanings, such as quail (the bird) and quail (to cringe). Finally, they may be words that are spelled alike but are different in pronunciation and meaning, such as the bow of a ship and bow that shoots arrows. The first and second types are sometimes called homophones, and the second and third types are sometimes called homographs—which makes naming the second type a bit confusing. Some language scholars prefer to limit homonym to the third”.

Dari ulasan kamus Merriam Webater yang memang lebih bergaya Amerika ketimbang Kamus Oxford yang Inggris banget, terkesan bahwa homonym lebih bisa ditelaah secara kompehensif dengan lensa kelirumologi dilengkapi bingungologi.

Gejala bingungologis sudah mulai terasa pada penggunaan kata “troublesome” pada kalimat awal sambil makin terasa pada kalimat terakhir ulasan kamus Merriam Webster yang sengaja direkayasa agar mengambang agar membingungkan atau sebaliknya membingungkan agar mengambang, yaitu “Some language scholars prefer to limit homonym to the third“.

Secara sintaksis kalimat keren mengandung enerji humorologis yang lincah membedakan humor Inggris dari humor Amerika meski sama-sama menggunakan bahasa Inggris di mana bukan mustahil bahwa Sri Begawan Filologi, Noah Chomsky sendiri rawan setuju atau minimal tidak menolak meski belum tentu peduli.

Sebagai pendiri Pusat Studi Kelirumologi, saya pribadi tertarik pada apa yang disebut sebagai homonim atau homograf atau homofon akibat keimanan spiritual-sekular subyektif saya sementara ini sedang berkeyakinan bahwa pemikiran manusia hanya mampu berfungsi selama ada yang namanya bahasa padahal bahasa mutlak butuh kesepakatan.

Sementara bahasa hanya bisa berfungsi apabila ditafsirkan dengan tafsir bahasa yang sama. Jika bahasa ditafsirkan dengan tafsir yang beda, maka rawan terjadi apa yang disebut sebagai miskomunikasi.

Memang miskomunikasi bisa berdampak biasa-biasa saja, namun juga bisa berdampak sangat buruk seperti terbukti pada kisah bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 akibat telegram kekaisaran Jepang yang menyatakan kesediaan berdamai dengan Amerika Serikat malah ditafsirkan oleh penerjemah bahasa Jepang staf presiden Truman sebagai penolakan mentah-mentah terhadap penawaran Amerika Serikat untuk menjalin genjatan senjata dengan Jepang.

Sama kelirunya tatkala delegasi Perhimpunan Konsumerisme Indonesia yang bersikeras menafsirkan konsumerisme sebagai perilaku konsumtif berlebihan merasa bingung ketika menghadiri Konferensi Konsumerisme Sedunia akibat panitia penyelenggara menafsirkan Konsumerisme dalam makna fitrah yang asli, yaitu gerakan melindungi kepentingan konsumen.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi