Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Sakit Setelah Lebaran, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/AndreyPopov
ilustrasi sakit kerongkongan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sejumlah warganet ramai mengeluhkan sakit setelah Lebaran 2023.

Mereka mengaku mengalami sakit tenggorokan, pusing, hingga demam.

"Setelah lebaran malah sakit," kata akun ini

"Setelah lebaran penyakitnya klo ga sakit tenggorokan, pusing, ya demam," ucap akun lain. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sama saya ibu ayah kakakku juga pada sakit setelah lebaran," ungkap warganet

Baca juga: 8 Cara Mengobati Sakit Gigi secara Alami, Apa Saja?

Lantas, mengapa setelah lebaran disebutkan banyak yang justru sakit?

Penjelasan Kemenkes

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan penyebab banyaknya orang yang jatuh sakit setelah lebaran.

Menurutnya, sakit setelah lebaran terjadi karena kelelahan saat perjalanan mudik dan aktivitas silaturahmi yang padat.

"Tapi faktornya karena kita tidak bugar," terangnya, kepada Kompas.com, Minggu (7/5/2023).

Nadia berkata, kondisi tubuh tidak bugar bisa disebabkan karena kurangnya rutinitas olahraga.

"Kalau olahraga seharusnya tidak menjadi masalah," imbuh dia.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Rasa Sakit Menyiksa akibat Gerd, Apa Sebabnya?

Ketika disinggung soal lonjakan kasus Covid-19, Nadia mengatakan keduanya bisa saling terkait.

"Kalau gejalanyaa batuk pilek, ini harus dipastikan dengan pemeriksaaan swab apakah Covid-19 atau tidak," kata Nadia.

Gejala batuk, pilek, dan demam yang semula diduga flu biasa bisa kemungkinan adalah Covid-19.

"Makanya kita minta masyarakat tes covid kalau kondisi kesehatannya kurang baik," terang Nadia.

Baca juga: Bisa Merusak Tubuh, Ini Kebiasaan Olahraga yang Harus Dihindari Usia 50 Tahun ke Atas

Manfaat olahraga

Sudah tidak diragukan lagi bahwa olahraga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.

Dikutip dari NHS, orang yang berolahraga secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit.

Pada orang dewasa, olahraga disarankan dilakukan selama 150 menit dalam seminggu.

Bentuk olahraganya bisa beragam, mulai dari bergerak sehari-hari hingga berolahraga intensitas sedang dan berat.

Baca juga: Olahraga Apa yang Paling Banyak Membakar Kalori?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi