Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecubung Bisa Picu Halusinasi, Adakah Manfaatnya untuk Kesehatan?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Memakan buah kecubung bisa menimbulkan efek halusinasi pada seseorang.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kecubung terkenal karena efek halusinasi yang akan menyerang seseorang yang memakannya.

Efek konsumsi kecubung salah satunya dirasakan oleh pria dalam video yang beredar di media sosial Twitter, Sabtu (6/5/2023).

"Parahh sihhh efeknya," tulis pengunggah.

Diberitakan Tribunnews (3/5/2023), pria paruh baya dalam video semula tampak bersantai dan tertawa lepas di sebuah tembok perumahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga tiba-tiba secara tidak terduga, pria yang mengonsumsi kecubung ini lompat ke atap rumah salah seorang warga.

Penghuni rumah pun terkejut, dan meneriaki pria yang tengah berhalusinasi tersebut.

Adapun di media sosial Twitter, unggahan kecubung yang membuat mabuk ini telah menuai lebih dari 2,7 juta tontonan, 17.000 suka, dan 1.230 twit ulang dari pengguna.

Populer dengan efek mabuk, lantas, adakah manfaat dari kecubung untuk kesehatan?

Baca juga: Ramai soal Mukbang Ditambah Bawang Putih Utuh, Benarkah Bisa Menurunkan Kolesterol?


Kecubung bermanfaat, tapi tak boleh dimakan

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania menjelaskan, kecubung merupakan tanaman beracun.

Tanaman ini memiliki nama Latin Datura metel, dari famili Solanaceae.

Kendati beracun, kecubung sebenarnya sering dimanfaatkan sebagai antijamur, antibakteri, antikanker, antiinflamasi, antirheumatoid, dan obat bius.

Bukan hanya itu, tanaman ini juga bermanfaat sebagai antitusif, bronkodilator, halusinogen, hingga pestisida alami.

"Kecubung mengandung flavonoid, fenol, tanin, saponin, dan steroid atau terpenoid sebagai fitokonstituen utama," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/5/2023).

Menurut Inggrid, racun dari kecubung merupakan efek dari zat atropin dan skopolamin.

Dia pun menegaskan, semua bagian tanaman kecubung tidak boleh dimakan langsung karena bersifat halusinogen, narkotik, dan psikoaktif.

"Tanaman ini bahkan diremas dan ditempelkan di dahi saja bisa menimbulkan efek tak diinginkan," lanjutnya.

Baca juga: Apakah Makan Bayam dan Kangkung Bisa Picu Asam Urat?

Gejala keracunan kecubung, bisa picu kematian

Adapun gejala keracunan akibat kecubung, antara lain mulut kering, sembelit, mata sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata.

Inggrid menambahkan, kecubung juga dapat mengakibatkan masalah mental maupun perilaku permanen, bahkan hingga kematian.

Terpisah, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati menerangkan, kecubung adalah tanaman yang banyak dijumpai di wilayah beriklim sedang dan tropis, termasuk Indonesia.

Menurut dia, tanaman ini mengandung senyawa alkaloid yang cukup toksik atau beracun bernama skopolamin, hyosciamin, dan atropine.

"Alkaloid dalam kecubung dapat menyebabkan efek delirium/tidak sadar, sedasi/penenang, dan halusinasi yang sangat nyata, di samping efek samping fisik yang sangat tidak nyaman dan disforia," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu.

Dia melanjutkan, penggunaan kecubung secara berlebihan dapat membahayakan karena efek psikoaktif pada sistem saraf pusat.

Seseorang yang mengonsumsi buah ini akan mengalami gejala yang mengarah pada psikotik, bahkan menyebabkan kematian.

Baca juga: Benarkah Air Rebusan Daun Salam Bisa Menurunkan Asam Urat?

Cara menangani keracunan kecubung

Zullies mengatakan, seseorang yang telah mengonsumsi kecubung harus dibawa ke rumah sakit dan diberi obat dengan efek berlawanan sebagai penawar racun.

Obat yang bekerja sebaliknya tersebut, seperti fisostigmin, bekerja dengan menghambat penguraian asetilkolin.

"Fisostigmin bekerja dengan cara membalikkan toksisitas antikolinergik," terangnya.

Nantinya, fisostigmin harus diberikan secara injeksi intravena kepada orang dewasa dengan dosis 0,5-2,0 miligram dan kecepatan tidak lebih dari 1 miligram/menit.

"Dosis kedua dapat diberikan jika perlu," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi