Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Kepiting Sebastian di Little Mermaid Tak Hidup di Laut, Lalu di Mana Habitat Red Ghost Crab Ini?

Baca di App
Lihat Foto
Disney
Sebastian The Crab dalam poster live action The Little Mermaid dari Disney
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan viral menyebut bahwa kepiting Sebastian yang muncul di film terbaru Disney, Little Mermaid, seharusnya tidak bisa hidup di laut seperti yang ada di dalam film.

Unggahan tersebut dibagikan akun Twitter ini pada Minggu (30/4/2023).

Pengunggah menyatakan spesies kepiting yang muncul dalam poster film tersebut adalah red ghost crab (Ocypode macrocera).

Red ghost crab, menurutnya, termasuk jenis kepiting pasir yang hidup di pantai. Kepiting ini tidak bisa berenang apalagi hidup di dalam kedalaman air laut.

Lalu, apa itu kepiting red ghost crab? Di manakah habitat aslinya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Saat 50 Juta Kepiting Menutupi Jalanan di Australia...


Mengenal red ghost crab

Peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) Irzal Effendi menjelaskan, red ghost crab atau kepiting hantu merupakan salah satu jenis kepiting berwarna merah yang hidup di pantai.

"Selain berwarna merah, secara morfologi, kepiting ini memiliki tangkai mata yang relatif lebih panjang dibandingkan dengan kepiting bakau atau mud crab, dan tegak ke atas," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2023).

Mud crab atau kepiting bakau sendiri memiliki cangkang berwarna antara hijau tua berbintik-bintik hingga coklat tua. Matanya berada di pinggir cangkang dengan bentuk sedikit menonjol keluar ke arah samping.

"Mata kepiting ini bisa berputar 360 derajat untuk memantau situasi di sekitarnya," tambah Irzal.

Ia menyatakan, penampakan muka red gost crab berbentuk kotak.

Kepiting merah ini memiliki anatomi yang terdiri dari empat pasang kaki, sepasang cakar, saluran pencernaan, organ reproduksi (gonad jantan dan betina), insang, dan sebagainya.

Baca juga: Ilmuwan Identifikasi Kepiting Kecil Berusia 100 Juta Tahun

Habitat red ghost crab

"Insang kepiting ini harus selalu dibasahi guna mengambil oksigen terlarut dalam lapisan air yang membasahi insang," lanjut Irzal.

Oleh karena itu, kepiting jenis red ghost crab akan sesekali pergi ke laut saat berada di pantai untuk membasahi insangnya.

Perilaku seperti ini menunjukkan bahwa kepiting tersebut adalah hewan semi-terestrial. Terestrial berarti daratan. Artinya, ia akan berada setengah di darat setengah di laut dalam kehidupannya.

Meski begitu, red ghost crab bukanlah binatang laut. Mereka akan tenggelam jika terlalu lama berada di dalam air.

Ketika berada di pantai, kepiting ini akan menggali lubang kecil di pasir dengan sudut 45 derajat dan kedalamannya mencapai 1,5 meter. Satu kepiting hanya akan menempati satu lubang.

Setelah kawin, kepiting betina akan melarikan diri ke lubangnya untuk mematangkan telur di dalam tubuh.

Begitu siap menetas, ia akan bertelur di laut. Larva kepiting nanti akan kembali ke daratan dan hidup dalam lubang sampai mencapai usia dewasa.

Baca juga: [HOAKS] Bahaya Mengonsumsi Susu dan Pisang Setelah Makan Kepiting

Kehidupan kepiting hantu

Irzal menjelaskan, kepiting ini memakan detrivor atau sampah organik, seperti kaki seribu, lalat, kutu, bahkan cacing.

"Selain itu kepiting ini juga memakan hewan lain yang berukuran lebih kecil," lanjutnya.

Contohnya berupa penyu, telur penyu, kerang, serangga, dan kepiting lainnya.

Red ghost crab mengeluarkan suara seperti gelembung air saat mereka menggarukkan cakar ke pasir dan menggosok kaki mereka.

Hewan ini juga bisa berubah warna untuk berbaur dengan pasir. Ini salah satu cara adaptasi yang membantu mereka menghindari predator, yaitu burung dan rakun.

Sebagian besar kepiting ini ditemukan di kawasan Indo-Pasifik. Beberapa spesies juga hidup di Mediterania, pesisir Pasifik Amerika Utara, sepanjang Samudra Atlantik dari Massachusetts hingga Florida, dan juga Brasil.

Dengan berat 0,53–2,5 ons dan panjang 5 sampai 8 cm, kepiting ini bukan jenis yang enak dikonsumsi manusia.

"Tapi yang berukuran besar bisa dimakan dagingnya," pungkas Irzal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi