Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Puncak Jaya dan 10 Gunung Tertinggi Di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia/Alfindra Primaldhi
Ilustrasi Puncak Jaya, gunugn tertinggi di Indonesia.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Pegunungan secara sederhana didefinisikan sebagai bagian permukaan tanah yang letaknya jauh lebih tinggi daripada dataran di daerah sekitarnya.

Dari sekian banyak gunung yang ada di bumi, diketahui ada sekitar 108 gunung tinggi di yang mencapai ketinggian lebih dari 7.200 meter di atas permukaan laut.

Sebagian besar puncak tertinggi di dunia terletak di tepi lempeng tektonik India dan Eurasia yang berada di Nepal, India, Cina, dan Pakistan.

Gunung-gunung tersebut sebagian besar merupakan bagian dari Pegunungan Himalaya dan Karakoram.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dari Everest hingga Dhaulagiri, Berikut 7 Gunung Tertinggi di Dunia


Lalu, bagaimana dengan gunung tertinggi di Indonesia?

10 gunung tertinggi di Indonesia

Dikutip dari Kompas.com (5/12/2022), berikut ini adalah daftar gunung tertinggi yang ada di Indonesia:

  1. Gunung Carstensz Pyramid/Puncak Jaya, Papua (4.884 mdpl)
  2. Gunung Puncak Mandala, Papua (4.760 mdpl)
  3. Gunung Puncak Trikora, Papua (4.750 mdpl)
  4. Gunung Ngga Pilimsit, Papua (4.717 mdpl)
  5. Gunung Kerinci, Jambi (3.805 mdpl)
  6. Gunung Rinjani, Lombok (3.726 mdpl)
  7. Gunung Semeru, Jawa Timur (3.676 mdpl)
  8. Gunung Sanggar, Lombok (3.564 mdpl)
  9. Gunung Latimojong, Enrekang (3.478 mdpl)
  10. Gunung Slamet, Jawa Tengah (3.428 mdpl).

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Gunung? Simak Penjelasan Berikut

Mengenal Puncak Jaya, gunung tertinggi di Indonesia

Puncak Jaya Wijaya atau dikenal juga dengan gunung Carstensz Pyramid adalah titik tertinggi tertinggi Indonesia yang berada di Papua.

Puncak Jaya Wijaya masuk pegunungan Barisan Sudirman yang memiliki ketinggian 4.884 mdpl dengan dikelilingi gletser bernama gletser Carstensz.

Dilansir Britannica, Puncak Jaya sebelumnya bernama Puntjak Sukarno atau Gunung Carstensz.

Selain menjadi gunung tertinggi di Indonesia, Puncak Jaya juga termasuk puncak pulau tertinggi di dunia.

Baca juga: Mungkinkah Gunung Everest Bisa Tumbuh Lebih Tinggi Lagi?

Gunung ini memiliki ujung pegunungan yang tertutup gletser sepanjang 13 km, membentang ke arah timur dari Gunung Pilimsit (Ngga Pilimsit; sebelumnya Gunung Idenburg).

Pegunungan yang terjal sekitar 3.050 meter di lereng utara dan selatannya, menghadirkan tembok es yang besar.

Diketahui, hamparan salju Puncak Jaya dicapai pada awal tahun 1909 oleh seorang penjelajah Belanda, Hendrik A. Lorentz.

Namun, puncak tersebut baru didaki pada tahun 1962, oleh sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh seorang pendaki gunung Austria, Heinrich Harrer.

Baca juga: Gunung Everest Mengeluarkan Suara Misterius Setiap Malam, Ahli Ungkap Asal-usulnya

Asal nama Gunung Carstensz

Dilansir National Geographic, Puncak Jaya merupakan nama Indonesia, sedangkan Carstensz Pyramid adalah nama Eropanya.

Diambil dari nama orang Eropa pertama yang melihat gunung tersebut, Jan Carstensz. Dia pertama kali melihat Puncak Jaya dalam perjalanan berlayar pada tahun 1623.

Saat itu, banyak orang Eropa yang tidak mempercayai Carstensz, karena ia mengklaim bahwa Puncak Jaya ditutupi dengan gletser dan salju, padahal dia berada di wilayah tropis.

Puncak Jaya terkenal sebagai salah satu dari sedikit gunung tropis atau khatulistiwa di dunia yang memiliki gletser.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Tambora di NTB Meletus, Dampaknya Terasa sampai Eropa

Puncak Jaya juga diketahui sebagai bagian dari tantangan Seven Summits dalam pendakian gunung.

Tantangan Seven Summit adalah tantangan dimana para pendaki akan mendaki gunung tertinggi di setiap benua.

Puncak Jaya dianggap sebagai salah satu pendakian Seven Summit yang paling sulit secara teknis, meskipun memiliki ketinggian terendah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi