Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Ada Sosok Mirip Grim Reaper di Upacara Penobatan Raja Charles III, Westminster Abbey Buka Suara

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@realjoegreeeen
Tangkapan layar twit soal sosok mirip Grim Reaper di upacara penobatan Raja Charles III
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Warganet mendapati sosok mirip Grim Reaper yang melintas di tengah upacara penobatan penguasa Kerajaan Inggris, Raja Charles III, Sabtu (6/5/2023).

Gambaran sosok yang disebut Grim Reaper di Gereja Westminster Abbey, London tersebut salah satunya diunggah oleh warganet Twitter, Sabtu.

"Adakah orang lain yang memperhatikan Grim Reaper di Westminster Abbey?" tulisnya.

Tampak dalam video berdurasi tujuh detik, seseorang berjubah dan bertudung dengan tongkat di tangan melewati pintu di tengah upacara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan ini pun menarik perhatian warganet dan menuai lebih dari 3,8 juta tayangan, 26.000 suka, serta 4.200 twit ulang pada Senin (8/5/2023).

Lantas, siapa sosok mirip Grim Reaper yang hadir di upacara penobatan Raja Charles III?

Baca juga: Camilla Bergelar Queen Bukan Queen Consort, Apa Alasannya?


Sosok Grim Reaper di upacara penobatan Raja Charles III

Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, Grim Reaper atau Kematian adalah makhluk yang digambarkan mengenakan jubah dan tudung gelap dengan tongkat berujung sabit atau celurit.

Cerita Grim Reaper telah muncul di Eropa selama abad ke-14, tepatnya saat benua ini menghadapi pandemi terburuk.

Kala itu, pandemi telah menewaskan sekitar sepertiga dari seluruh populasi Eropa. Sosok Grim Reaper pun hadir menambah keseraman dan menghantui masyarakat Eropa.

Belum lagi, sabit yang identik dengan kematian atau malaikat maut ini disebut berguna untuk menuai jiwa-jiwa manusia.

Kendati demikian, sosok yang terlihat sepintas lalu saat upacara penobatan Raja Charles III tersebut dipastikan bukanlah Grim Reaper.

Dikonfirmasi Newsweek pada Sabtu (6/5/2023), Westminster Abbey membantah bahwa penampakan orang berjubah tersebut sebagai Si Kematian.

Westminster Abbey kemudian mengidentifikasi sosok dalam video sebagai salah satu verger.

Menurut Cambridge Dictionary, verger sendiri merupakan seorang pejabat di beberapa gereja yang mengurus bagian dalam gedung gereja.

Selain itu, verger juga bertugas mengurus pekarangan gereja serta melakukan sejumlah tugas sederhana lain selama kebaktian.

Meski tidak termasuk anggota pendeta, seorang verger bisa terlibat dalam upacara keagamaan dengan berdiri di belakang layar.

Baca juga: Fakta di Balik Penobatan Raja Charles III

Penobatan Raja Charles III

Sebelumnya diberitakan Kompas.com (6/5/2023), Raja Charles III menjalani prosesi penobatan sebagai Raja pada Sabtu pukul 11.00 waktu London atau 16.00 WIB.

Penobatan yang berlangsung di Westminster Abbey ini membuat Charles resmi menggantikan posisi Ratu Elizabeth II yang meninggal dunia pada 8 September 2022.

Melalui acara penobatan ini, Raja Charles III pun sah menjabat sebagai kepala negara dari 15 wilayah Persemakmuran, termasuk Inggris.

Saat penobatan, Charles III mengenakan jubah negara beludru merah tua, yang pernah dikenakan oleh kakeknya, Raja George VI, saat dinobatkan pada 1937.

Charles juga mengenakan tunik penobatan berwana merah tua dan kemeja lapisan sutra warna krem atau overshirt dengan celana Angkatan Laut Kerajaan.

Sang Raja kemudian berganti menggunakan busana regalia seremonial yang dikenakan oleh pendahulunya saat acara penobatan, yaitu mantel Supertunica panjang penuh sutra emas dan Sabuk Pedang Penobatan.

Sementara itu, di bagian atas, dia mengenakan kain emas Imperial Mantle, yang awalnya dibuat untuk penobatan George IV pada 1821.

Imperial Mantle adalah jubah tertua dalam upacara itu. Sarung tangan kulit putih bersulam pun terpasang di tangan kanannya.

Adapun Charles, dimahkotai dengan Mahkota St Edward yang digunakan sejak penobatan Raja Charles II pada 1661.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi