Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penemuan Mayat Dicor di Semarang, Kronologi dan Dugaan Mutilasi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf
Mayat ditemukan tewas dicor di Tembalang Semarang
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Warga di Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah dihebohkan dengan penemuan mayat dicor pada Senin (8/5/2023).

Mayat tersebut ditemukan dalam keadaan hampir seluruh bagian tubuhnya dicor menggunakan semen di sebuah tempat usaha isi ulang galon dan gas di Jalan Mulawarman Raya.

Penemuan mayat dicor bermula ketika seorang warga mencium bau busuk dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Selain itu, warga setempat, Nico juga menyampaikan bahwa tempat usaha tersebut sudah tidak buka sejak beberapa hari yang lalu.

"Sudah tutup tiga hari sepertinya. Saya curiga karena pemilik bisnis bukan asli orang sini," katanya dilansir dari Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Fakta Penemuan Mayat Wanita Membusuk di Bandara Kualanamu

Kronologi penemuan mayat dicor di Semarang

Kronologi kejadian penemuan mayat dicor bermula ketika Is Wargono (50), pemilik ruko tempat mayat ditemukan mengaku bahwa dirinya sudah mencium bau busuk sejak Sabtu (6/5/2023) atau dua hari setelah penemuan mayat dicor tersebut.

Is menyampaikan bahwa ruko miliknya telah disewa oleh laki-laki berinisial IW (Korban) untuk dijadikan tempat usaha isi ulang air mineral dan gas. Di mana IW sudah menyewa ruko tersebut lebih dari dua tahun lamanya.

"Pak IW sewa 3 tahun, sebentar lagi selesai," jelas Is dikutip dari Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Selain itu, Is juga mengungkapkan bahwa IW memiliki dua karyawan yang bekerja dengannya dalam bisnis isi ulang galon tersebut. Kedua karyawan itu adalah HN dan YL.

HN adalah karyawan laki-laki yang sudah bekerja sekitar satu bulan. Sementara YL adalah karyawan perempuan yang juga bekerja di tempat tersebut, namun tidak disebutkan sudah berapa lama ia bekerja dengan IW.

Is menjelaskan, YL meminta bantuannya untuk membuka ruko tempat usaha IW. Hal ini karena YL mengaku bahwa dirinya sudah lama tidak bertemu dengan IW.

Setelah itu, YL ditemani suami dan Is masuk ke dalam ruko menggunakan kunci cadangan. Namun, setelah masuk ke dalam ruko, Is mengaku dirinya mencium tak sedap.

"Saya sudah mencium bau busuk sejak Sabtu," kata dia.

Is mengatakan, IW terakhir kali terlihat pada Kamis (4/5/2023) malam. Pada hari itu, YL sempat bertemu dengan IW. Kemudian, dua hari setelahnya, HN menyerahkan kunci ruko ke YL.

"HN mengaku mau pulang ke Banjarnegara. HN ini baru bekerja satu bulan," imbuhnya.

Baca juga: 6 Fakta Kasus Mayat Pria dalam Koper Merah di Bogor, dari Dikira Uang hingga Kondisi Tidak Utuh

Semua bagian tubuh dicor, hanya terlihat kaki

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menyampaikan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, hampir semua tubuh korban dicor menggunakan semen dan hanya terlihat kaki korban.

Selain itu, lokasi mayat saat ditemukan berada di celah antar bangunan di tempat usaha isi ulang galon itu.

"Posisi kepala di bawah dan kaki di atas," jelasnya.

Baca juga: Kasus Penemuan Mayat Anak Perempuan Tanpa Kepala di Sebatik, Ini Kronologi Lengkapnya

Korban diduga dimutilasi

Di sisi lain, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan bahwa mayat yang ditemukan dalam keadaan dicor semen itu diduga adalah korban mutilasi.

"Setelah digali untuk dievakuasi, korban diduga dimutilasi sebelum dicor beton," ucapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban diketahui bernama Irwan Hutagalung yang merupakan pemilik tempat isi ulang galon.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan tengah memeriksa para saksi, termasuk keluarga korban.

(Sumber: Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Reza Kurnia Darmawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi