Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Lift Macet yang Menjebak Penumpang Terus Terjadi, Pakar Jelaskan Solusinya

Baca di App
Lihat Foto
Istimewa
Sejumlah petugas gabungan tengah membantu seorang korban yang berhasil diselamatkan usai terjebak di dalam lift Gedung Pakuwon Tower, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2023) malam.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Insiden yang melibatkan lift macet sehingga menjebak penumpang kembali terjadi.

Terbaru, tiga lift di Gedung Pakuwon Tower, Tebet, Jakarta Selatan mengalami macet selama sekitar 2,5 jam pada Senin (8/5/2023) malam.

"Aktivitas penggunaan lift mulai ramai sekitar pukul 18.00 WIB. Para pekerja secara bergantian menggunakan akses lift di dalam gedung 47 lantai tersebut. Namun, saat waktu menunjukkan pukul 19.15 WIB, akses lift tiba-tiba macet dan ada 11 karyawan yang terjebak," jelas Kapolsek Tebet Chitya Intania, dikutip dari Kompas.com (9/5/2023).

Insiden ini mengakibatkan sebelas orang terjebak di dalamnya.

Seluruh korban berhasil dievakuasi dengan selamat. Namun, satu korban yang mengalami syok berat dilarikan ke Rumah Sakit Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, mengapa lift mengalami macet dan apa yang harus dilakukan penumpang yang terjebak di dalamnya?

Baca juga: Asiah Tewas Usai Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu, Pengamat: Ada Kelalaian Pemeliharaan dan Pengoperasian


Penyebab lift macet

Pakar mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Hendro Nurhadi menjelaskan, lift umumnya mengalami kerusakan pada bagian mesin penggerak utamanya. Mesin ini bernama polish machine electronic motor.

"Lift produksinya lebih dari 20 tahun kalau pakai teknologi lama sudah waktunya overhaul (pembongkaran mesin). Biasanya, harus diganti apalagi kalau perawatannya tidak bagus," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Sebaliknya, menurut Hendro, lift yang masih baru relatif tidak akan bermasalah. Selama pemasangannya dilakukan dengan benar.

Selain mesin penggerak lift, bagian controller yang mengatur gerakan lift juga harus diperiksa.

Masalah pada sistem pengamanan, seperti rem, rel, dan alat pembatas kecepatan lift juga dapat menyebabkan lift tersebut tiba-tiba macet.

Selain itu, faktor alam juga bisa memengaruhi pergerakan lift. Misalnya, kondisi pada konstruksi bangunan, pergerakan tanah, atau gempa bumi. Faktor ini dapat menyebabkan jalur lift tidak lurus.

"Mesin lift memiliki waktu perawatan. Ada pengecekan mingguan, bulanan, atau tahunan. Selain itu, ada standar yang harus ditepati untuk memasang dan merawat lift," lanjutnya.

Baca juga: 5 Hal yang Dilarang Saat Terjadi Gempa, Salah Satunya Menggunakan Lift

Kondisi saat lift macet

Saat ditanya mengenai lampu yang mati saat lift macet, Hendro menjelaskan bahwa itu terjadi karena ada peralihan aliran listrik.

"Setiap lift punya back up komputernya, kita sebut UPS. Back up supaya lift tetap tersuplai listrik, seperti komputer," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa lift yang mengalami masalah sebenarnya akan otomatis mengarah ke satu lantai yang bisa digunakan untuk mitigasi, seperti di lantai dasar atau lobi.

"Selain itu, setiap lift pasti punya fireman switch di lantai yang aksesnya dipakai untuk mitigasi. Misalnya di lantai pertama," lanjutnya.

Fireman switch merupakan tombol intervensi darurat yang dapat ditekan untuk mengarahkan lift ke lantai mitigasi. Tombol ini hanya berada di lantai yang digunakan untuk mitigasi atau lantai dasar.

"Kalau ada apa-apa, orang yang di luar juga bisa melakukan intervensi, bisa ikut memencet tombol itu supaya lift bisa diarahkan ke lantai tersebut," tambah Hendro.

Baca juga: Viral, Video Wanita Terjepit Lift Saat Akan Turun, Ini Kronologinya

Hal yang harus dilakukan penumpang

Saat terjebak di dalam lift yang tiba-tiba macet, Hendro menyarankan agar penumpang segera menghubungi operator di ruang kontrol.

Ia menjelaskan, sesuai standar operasionalnya, setiap lift pasti memiliki tombol yang bergambar lonceng dan telepon.

Tombol itu fungsinya untuk memberikan indikator ada masalah di lift dan terhubung dengan teknisi operator.

"Segera hubungi operator melalui tombol di lift atau bunyikan alarm. Ruang kontrol pasti akan mendapatkan notifikasi," ujar dia.

Namun, kalau tombol tersebut mati atau tidak ada operator yang berjaga, Hendro mengatakan penumpang harus menggunakan alat komunikasinya sendiri untuk meminta pertolongan.

"Ya harus pakai alat komunikasi mandiri atau hp kalau dapat sinyal. Kalau tidak ada sinyal, telepon nomor SOS ke 112," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi